Agil keluar dari toko bunga yang sekiranya 4 tahun lalu ia kunjungi bersama Anne, sekaligus menjadi malam mengerikan yang tidak akan pernah Agil lupakan. Ingin secepatnya ia kembali menemui Anne, untuk menyatakan semua perasaanya dengan jelas terucap lewat lisan.
Dengan segala kemungkinan baik dan buruknya yang terjadi, Agil sudah siap dengan kenyataan itu. Harapnya semoga Anne benar masih menyimpan perasaan itu jauh di dalam hatinya. Keseriusannya hari ini untuk menemui Anne sudah sangat ia persiapkan dengan matang. Tepat di hari ini hari ulang tahunnya Anne, dan Agil masih mengingatnya dengan baik.
Sebenarnya Agil sudah sampai ke Indonesia sejak 2 hari yang lalu, namun keberaniannya baru terkumpul sejak pertapaannya selama 2 hari itu. Setidaknya dia sudah menyiapkan kertas kecil berisi kata-kata manis yang akan ia persembahkan untuk Anne.
Walaupun butuh waktu semalaman untuk merangkai sebuah kata sederhana yang terkesan manis. Kalau bukan karena memang itu apa yang disukai oleh seorang perempuan. Agil tidak akan melakukannya, sebab prinsipnya sekarang telah berubah. Semua akan terjabar dengan jujur, ketika kita mengungkapkannya dengan lantang tanpa banyak basa-basi yang puitis. Sesederhana kalimat Aku sayang sama kamu, cukup.
Karena Agil bukan orang yang puitis, dia masih Agil yang sama dinginnya. Terhitung hanya beberapa perempuan yang pasti pernah ia izinkan untuk singgah di hatinya, selebihnya sekedar angin lalu dan sebuah pelarian. Tapi sekarang Agil sudah menjamin! Kalau ia sudah tobat dari masa lalunya.
Tapi ya tidak apalah, apapun akan Agil lakukan demi membuat orang yang ia sayanginya dapat tersenyum. Meski di London banyak bertebaran perempuan cantik dan seksi, tetap saja Agil selalu merindukan senyuman manis itu yang selalu memancarkan keindahan dari dalam dirinya. Ya, sebab tidak ada perempuan lain selain Anne.
Agil mempercepat laju kendaraannya, dia tahu kemana ia akan pergi. Di tempat indah itu di lantai gedung yang tinggi, Anne pasti ada di sana. Setengah hatinya sangat tidak sabaran, untuk bersatu kembali dengan potongan hati yang sempat tertinggal itu.
Sesampainya di kantor Ayahnya Anne, Agil segera bergegas buru-buru masuk ke dalam. Sesampainya di depan pintu ruangan bertuliskan "Direktur" Agil memantapkan lagi seluruh fisik, batin dan terutama hatinya.
Berkali-kali ia menarik nafasnya dalam-dalam dan dihembuskan pelan. Gemetar di sekujur tubuhnya yang sangat grogi, sama seperti orang yang tersengat aliran listrik. Dengan tangannya yang mulai begitu berat untuk membuka pintu tersebut. Nafasnya kacau tak terkendali, jantungnya berdegup semakin cepat. Tidak pernah Agil segrogi ini untuk berhadapan dengan seorang perempuan. Selain Anne yang bisa membuatnya merasakan ini.
Akhirnya Agil mampu membuka pintu tersebut, dan melihat Anne yang baru terlihat belakangnya saja.
***
Matahari mulai tenggelam di sore hari, kata orang indahnya senja tak bisa kau ragukan lagi. Nikmat Tuhan itu begitu nyata, keindahannya terlukis cantik di awan. Walaupun kadang senja tak semenarik itu awalnya bagi Anne. Sebab sejak senja datang, mereka merenggut semua cahaya, dan pergi tak berpamit dengan meninggalkan gelapnya itu lah yang dinamakan malam.
Kini Anne duduk termenung melihat sebuah figura besar foto Ibunya, dengan ditemani cup cake kecil dan satu tancapan lilin di atas cake tersebut. Ditemani matahari terbenam dengan cahayanya yang mulai meredup, menyorot masuk ke dalam ruangan ini.
Hatinya masih membeku, tertutup rapat menghalangi banyak cahaya yang ingin mendobrak paksa masuk ke dalam. Berdiri di atas penantian yang tak beralasan, entah kemana alurnya ini akan berakhir. Pernah hati berbisik ingin segera mengakhirinya, tapi kau tak ingin menyerah hanya sampai di sini. Lalu semakin banyak sebuah pertanyaan bermunculan, harus berapa lama lagi Anne menunggu Agil?
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih & Abu-abu
Teen FictionSatu hal yang Anne tidak sukai dari kehidupan SMA, tentang sombongnya anak borju, belagunya the most wanted, ngesoknya senior, dan menyeramkannya geng kapak. Perjalanan kisah SMA-nya dimulai ketika ia bertemu dengan Dandy yang mempertemukannya denga...