5. Modus belaka.

589 34 0
                                    

    Anne dan Leni berjalan di koridor sekolah kemudian mereka berpapasan dengan geng abas.

"Oy Dy, pj lha lo baru jadian!" panggil Leni memalak kepada Dandy.

    Dandy tidak menjawab sautan Leni dia dengan gengnya main nyelonong pergi saja.

"Ih si Dandy jadian sama cewek muna kayak gitu udah langsung ketularan gitu aja" gerutu Leni.

    Anne akhirnya tau sebabnya Dandy menjauhi Anne, Dandy sudah punya pacar baru lagi setelah alumni itu.

    Nah lho Dandy emang tukang modus kan? Batin Anne bahagia karena tidak terbuai dengan segala kealusan Dandy.

    Terkadang begitu memang takdir tidak bisa kita hindari. Cowok itu modusnya ke sini, takennya ke sana.

"Oh Dandy jadian? Kok ga ada info sebelumnya kalau dia lagi deket sama seseorang ya?" tanya Anne menyelidik.

"Gatau, tapi biasanya Dandy tuh orangnya blak-blakan langsung cerita ke teman-temannya kalau dia lagi suka sama seseorang, tapi kenapa yang ini enggak ya? Tau deh aneh gue sama sikap Dandy sekarang," jelas Leni.

"Ya kayak dulu contohnya, kalau dia suka sama seseorang dia pasti ngasih tau ke teman-temannya kayak dia suka sama lo." papar Leni kembali.

    Ternyata apa yang dipikirkan Anne berbeda dengan kenyataan Anne semakin bingung, Leni bilang dulu Dandy menyukainya, tapi nyatanya? Benarkan?

    Ternyata apa yang dipikirkan Anne berbeda dengan kenyataan Anne semakin bingung, Leni bilang dulu Dandy menyukainya, tapi nyatanya? Benarkan? Semua cowok itu sama saja.

    Mereka sambil berjalan menuju kelas.

    *SUARA SPEAKER DALAM KELAS ANNE BERBUNYI*

"Untuk semua anak basket harap ke aula dikarenakan ada meeting sebentar, silahkan izin kepada guru yang bersangkutan."

    Murid di kelas, hening mereka mendengarkan apa isi pemberitahuan dari speaker tersebut.

"Gue ke toilet dulu ya Ne," izin Leni mulai beranjak dari bangkunya.

    Bio berdiri dari bangkunya dan menepuk pundak Dandy "Yuk Dy buruan!!" ajak Bio ke Dandy.

    Dandy bangun dari tidur-tidurannya mengusap mukanya sebentar .

"Nanti dulu deh mager gue," ucap Dandy malas-malasan, tangannya bersila di meja kepalanya dijatuhkan lagi ketangannya seperti keadaan semula.

"Oy Le, gue ikut juga mau ke toilet hehe," seru Anne mengahampiri Leni.

"Ya ikut-ikut aja sih lo," ledek Bio.

"Biarin, temen gue ini." tukas Anne melirik santai.

"Yaudah yuk" ajak Leni.

    Sampai di lapangan Leni dan Anne menuju toilet yang terletak di belakang kantin.

***

    Dandy memikirkan Anne, rasa bersalah pun menghantuinya. Dandy terpikir betapa kejam dirinya menjauhi Anne dengan bersikap angkuh kepadanya, padahal ada cara yang lebih baik untuk menjauhinya tidak usah dengan cara yang dapat membuat Anne sakit hati.

"Kok gue jadi merasa bersalah gini ya?"

"Anne sakit hati ga ya? Dengan sikap gue tadi?"

"Ya ampun gue ga tega banget ngeliat sikap dia diam kaku kayak gitu"

"Apa cara gue yang salah?" gumam Dandy terus-menerus berbicara sendiri, pikirannya juga melayang memikirkan Anne.

    Dandy berbaring di kasurnya, matanya menatap langit-langit. Seketika telinganya menangkap sumber suara yang memanggilnya, masih bisa Dandy dengar bahwa suara tersebut adalah suara dari Bio sahabatnya.

Putih & Abu-abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang