Bel pulang sekolah berbunyi, kelompok Dandy langsung berangkat ke rumah Dandy. Kebetulan tugasnya baru dikumpulkan hari esok. Dandy mengatur posis untuk perjalanan menuju ke rumahnya.
"Oke gue sama Anne," jelas Dandy.
"Ya bisa banget lo!" sambar Bio sinis.
"Leni sama Iky," perintah Dandy mengatur.
"Oke Ky?" tanya Dandy ke Iky.
"Sip."
"Bio sendiri berhubung badannya jumbo wkwk," Dandy bercanda tertawa geli.
Anne, Leni dan Iky pun ikut tertawa.
"Ga lucu lo semua!" dengus Bio kesal.
"Baperrrr.." ledek Leni.
"Yaudah yuk!" ajak Dandy.
Mereka semua pun langsung berangkat dari sekolah ke rumah Dandy. Perjalanan tidak terlalu jauh untuk sampai ke rumah Dandy. Dandy membawa motornya terlalu banyak bergaya, membuat Anne agak sedikit was was.
"Woy pelan-pelan!" tegur Anne menepuk pundak Dandy.
Dandy menganggukan kepalanya tertutup helm itu. Mereka sampai di rumah Dandy. Mamanya Dandy pun langsung menyambut mereka dengan ramah.
"Assalamaualaikum Mah," salam Dandy dengan sopan dia langsung nyelonong masuk ke kamarnya.
Disusul Anne yang membututi Dandy di belakangnya.
"Assalamualaikum tante." salam Anne sopan.
"Waalaikumsalam cantik," balasnya ramah.
"Eh Bio, bosen ah tante mah ketemu Bio lagi Bio lagi," ledek Mama Dandy, Bio bersalaman.
"Haha tante suka bercanda," balas Bio malu-malu.
Disusul dengan Iky bersalaman dengan Mamanya Dandy.
"Yuk mulai!" ajak Leni.
"Ayok-ayok," saut Anne bersemangat.
"Danddyyyyy....." teriak Leni memanggil.
"Apa?" jawab Dandy dari kamarnya.
"Novel terjemahan Dy," suruh Leni.
"Ini lagi gue cari," sautnya. Kemudian Dandy keluar dari kamarnya membawa novel terjemahan.
"Nih Le," Dandy menyodorkan novel tersebut.
"Dandy sini dulu sebentar!" panggil Mamanya..
Dandy menghampiri suara Mamanya yang berasal dari dapur. Dandy datang membawa nampan berisi 5 gelas dengan makanan ringan.
"Sini gue bantu," kata Anne sambil mengambil makanan ringannya agar mengurangi beban Dandy.
"Makasih Ne," ucap Dandy malu.
"Nih kayak gini nih calon istri idaman," modus Dandy memuji berlebihan.
"Eh diminum nih," tawar Dandy dengan sopan.
"Selow Dy," sambar Bio dengan semangat.
"Ah lo mah pasti abis!" celetuk Iky.
"Lo gatau aja Ky tiap dia main ke rumah gue, ludes semua makanan gue!" saut Dandy melirik sinis ke arah Bio yang cengengesan.
"Kalau ngomong suka bener lo!" Bio terkekeh.
"Dasar rakus!" timpal Leni ikut meledek.
Anne dan Leni mengeluarkan semua peralatan tulisnya dari dalam tas, Leni mulai bersiap untuk menulis. Anne yang membaca novelnya dalam beberapa bagian untuk mengambil kesimpulannya.
"Nih Le kesimpulannya tulis. Tulis!" perintah Anne.
Anne mengeja, Leni menulis mereka berdua bekerja sama,sedangkan Dandy, Bio dan Iky sedang asyik mengobrol sambil ngemil.
"Enak ya?" sindri Anne sinis melihat kepada mereka yang sedang santai tanpa perlu mengerjakan tugas kelompoknya.
"Enak banget Ne!" saut Leni menggerutu gemas.
"Nih join kuy!" ajak Dandy dengan tampang polos tak berdosa.
Anne tidak ikut campur dalam obrolan mereka, Anne berpura-pura saja tidak mendengarnya muak Anne dengar celotehan Dandy yang ngawaur itu.
"Yaudah kerja woy kerja!!" bentak Leni.
"Apa yang harus gue kerjain?" tanya Bio watados.
"Pake nanya lagi lo!" tukas Leni sewot.
"Iky bantuin gue Ky!" suruh Leni.
"Iya apa?" saut Iky yang selalu ikut membantu tugas kelompok mereka.
"Ubah kata-katanya nih Ky biar jadi lebih bagus," jelas Leni memberikan selembar kertas dan pulpen untuk Iky.
"Gue mah kan bantuinnya lewat pinjaman rumah gue," cetus Dandy santai.
"Ya bisa begitu ya Dy?" tanya Bio.
"Bisalah Dandyyy..." kata Dandy bangga.
Akhirnya tugas kelompok pun selesai. Mereka segera merapihkan peralatan tulisnya kembali dimasukkan ke dalam tas, dan tak lupa membantu Dandy untuk merapihkan peralatan perjamuannya dikembalikan ke dapur.
"Dy gue balik duluan." pamit Bio.
"Yott."
"Eh Bi gue ikut pulang bareng lo ya?" pinta mohon Anne.
"Yaudah Ne yuk!" ajak Bio mengizinkan.
"Gausah Ne lo gue anterin pulang!" bantah Dandy menahan.
"Gue sama Bio aja," tolak Anne sopan.
"Ne lo gue yang anterin!" tegas Dandy memaksa.
"Tapi tunggu dulu sebentar!" pinta Dandy.
"Yaudah Ne lo sama Dandy aja," ujar Bio mengalah.
"Dy gue juga ya pulang duluan." pamit Iky.
"Ayok Le buru!" perintah Iky menyuruh Leni untuk cepat ikut menunggangi motornya.
"Hati-hati Bi, Ky" seru Dandy.
Bio dan Iky menaiki motornya masing-masing, Iky memboncengi Leni.
"Dy buruan udah sore!" seru Anne.
"Iya sabar sayang," Dandy sambil memanaskan motornya, kemudian dia memakai helmnya.
Mereka dalam perjalanan menuju ke rumah Anne, Dandy mengantarkan Anne sampai gerbang rumah Anne. Setelah sampai, Anne langsung turun dari motor Dandy.
"Makasih." ucap Anne lembut.
"Sama-sama." Dandy menyunggingkan senyum.
***
"Lho kamu darimana? Kan tadi ada di rumah?" tanya Mamanya Dandy heran yang sedang duduk bersantai di sofa sambil membaca majalah ibu-ibu. Dandy menghampiri Mamanya, dia kemudian ikut duduk di sampingnya..
"Abis nganterin Anne Mah," jawabnya.
"Yang tadi ke rumah?" tanya Mama kembali.
"Iya"
"Yang mana si orangnya?" tanyanya lagi penasaran.
"Yang paling cantik lah Mah, " serunya bangga.
"Kamu mah yang cantik-cantik mulu," ledek Mama Dandy sudah tidak aneh lagi.
"Haha Mamah." kekeh Dandy malu.
"Udah gih sana kamu istirahat." perintahnya dengan lembut
"Iya Mah, yaudah aku ke kamar dulu ya Mah ." ucap Dandy manja. Dandy mencium kening Ibundanya tercinta, dia langsung beranjak ke kamarnya. Mamanya kembali membaca majalah sambil menonton tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih & Abu-abu
Teen FictionSatu hal yang Anne tidak sukai dari kehidupan SMA, tentang sombongnya anak borju, belagunya the most wanted, ngesoknya senior, dan menyeramkannya geng kapak. Perjalanan kisah SMA-nya dimulai ketika ia bertemu dengan Dandy yang mempertemukannya denga...