Prolog

2.5K 75 7
                                    

Kurasakan sinar matahari mulai menelusup korden dan mulai menyilaukan mataku. Aku menggeliatkan tubuhku dan menggumpulkan seluruh kesadaranku untuk segera bangun dan bersiap-siap ke sekolah. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah. Hari pertama ku berada di kelas XII, kelas yang akan selalu di sibukkan dengan belajar, belajar dan belajar untuk persiapan menghadapi ujian kelulusan. Tidak akan ada lagi waktu untuk bermain dan bersenang-senang apalagi dengan keadaan orang tuaku yang notabene sangat memperdulikan atau lebih tepatnya terobsesi dengan prestasi. Mereka ingin agar aku menjadi lulusan terbaik di sekolahku nantinya. Pastinya mereka tidak akan membiarkanku bermalas-malasan sedikitpun.

Aku mulai beranjak dari tempat tidurku dan segera mengambil handuk baru di lemari kemudian berjalan lunglai ke arah kamar mandi untuk memulai ritualku membersihkan diri.

Oiya, perkenalkan namaku Virginia Bagaskara, panggil saja aku Virgie. Usiaku masih 17 tahun. Aku adalah anak tunggal dari sepasang pengusaha hotel ternama di Jakarta. Ayahku, Indraprasta Bagaskara dan ibuku, Arsintya Sinta Bagaskara merupakan pemilik dari Kara Hotel yang cabangnya sudah tersebar hampir di seluruh kota besar di pulau Jawa dan Bali. Setiap hari ayah dan ibuku sibuk mengurusi hotel-hotelnya, bahkan mereka sering pergi keluar kota untuk mengurusi hotel-hotel cabang. Mereka terlalu sibuk mengurusi hotel sampai-sampai mereka lupa untuk mengurusi anaknya sendiri. Beberapa hari ini mereka bahkan tidak membiarkanku untuk melihat wajah mereka. Ayah dan ibu selalu berangkat kerja sebelum aku bangun dan selalu pulang kerja saat aku sudah tidur. Yah, bisa kalian bayangkan betapa membosankan dan kesepiannya hidupku.

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, aku berjalan menuruni anak tangga dan bergegas untuk sarapan. Seperti biasa aku akan sarapan sendirian karena pasti kedua orang tuaku sudah berangkat kekantor pagi-pagi. Aku mengoleskan selai coklat kesukaanku keatas roti dan mengunyahnya sampai habis kemudian segera meneguk susu coklat yang sudah disiapkan Mbok Indun, asisten rumah tangga yang sudah 20 tahun bekerja dirumahku. Setelah meneguk susu coklat sampai habis, lalu aku bergegas menuju sekolah.

"Aku berangkat". Teriakku sambil berlari kecil dari ruang makan. Aku tahu tidak akan ada yang menjawab teriakanku, tapi itu sudah menjadi kebiasaanku, berharap suatu saat akan ada yang menjawab teriakanku dan bahkan akan ada tangan yang bisa aku cium sebelum aku berangkat sekolah.

Aku pergi kesekolah naik bus, itu sudah menjadi kebiasaan ku sejak aku sekolah menengah pertama. Tentu saja kedua orang tuaku tidak tahu kalau aku selalu berangkat sekolah naik bus, yang mereka tahu aku selalu berangkat sekolah diantar pak Dadang, supir pribadi keluarga kami. Orang tua ku sangat tidak perhatian bukan? Sudah hampir 5 tahun aku menolak diantar pak Dadang dan memilih berangkat sekolah naik bus tapi orang tuaku sama sekali tidak tahu.

Tidak lama menunggu, bus yang siap membawa ku kesekolah sudah datang. Aku buru-buru naik ke dalam bus takut tertinggal seperti beberapa pengalamanku sebelumnya.

Aku turun dari bus di halte yang berada tepat depan sekolahku. Aku berdiri sejenak, mengamati sekolah yang hampir satu bulan ini lenyap dalam kehidupanku. SMA WilliamBoth, itulah nama sekolah ku. Sekolah elit yang cukup bergengsi di antara sekolah-sekolah lain. Sekolah dengan gedung berlantai tiga berbentuk letter U ini memiliki nuansa yang modern tapi tetap rindang dengan beberapa pohon cukup besar di dekat bangku taman. Pintu gerbang yang menjulang tinggi dan memiliki ujung runcing membuat kami para siswa seperti sedang berada dipenjara. Yah seperti itu lah sekolahku, mungkin tidak jauh beda dengan sekolah kalian.

Aku berjalan santai menuju sekolah. Di sekitarku terlihat banyak murid juga yang sedang berjalan santai masuk ke halaman sekolah. Mereka sedikit bercengkerama dan tertawa bersama dengan teman-temannya. Aku hanya sedikit memperhatikan mereka kemudian mempercepat langkahku menuju ke papan mading untuk melihat dimana kelas baru ku.

My Lovely SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang