Part 9

280K 10.5K 103
                                    

Di Vila

Lery berhadapan langsung dengan Devward di kamar mereka. Tadi Yuna mengajak Lery langsung kembali saja ke vila tanpa sepengetahuan Devward dan yang lain. Lalu Yuna menelepon bahwa dirinya dan Lery sudah ada di vila.

Devward menatapnya dengan tatapan lega dan langsung menarik Lery ke pelukannya.

"Kumohon, jangan menghilang lagi," kata Devward lembut sambil mempererat pelukannya. "Jangan buat aku khawatir lagi, aku tak ingin terjadi sesuatu padamu." Lery hanya mengangguk.

"Maafkan aku," katanya lemah.

"Tidak, tidak. Kau tak perlu minta maaf, aku yang salah." Devward melepas pelukannya dan menatap Lery penuh arti. Kedua tangannya membingkai wajah Lery yang terlihat pucat. "Maafkan aku," ucapnya lagi.

Lery mengangguk dan tak kuasa lagi menahan air matanya. Lery juga tidak tahu kenapa dia menangis.

"Sstt, jangan menangis lagi," Devward mengusap air mata di wajah Lery dan menarik Lery ke dalam pelukannya lagi.

Devward mengelus rambut Lery dengan sayang, berharap bisa menenangkan istrinya.

Setelah tidak terdengar isakan dari Lery lagi, Devward melepaskan pelukannya dan mengecup kening Lery sekilas.

Lery menundukkan kepalanya agar Devward tidak melihat wajahnya yang merona. Entah kenapa perasaanya menjadi menghangat.

Rindy masuk ke kamar Devward dan Lery tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Lery-lah yang pertama sekali sadar dengan kehadiran Rindy.

"Hei, Rindy," ujarnya melepaskan tangannya dari perut Devward.

"Ada apa? Kau ini mengganggu saja!" Devward terlihat kesal karena ada yang mengganggunya.

"Waktunya makan malam!" ucap Rindy singkat dan menatap Lery yang salah tingkah. "Lery sayang, sebaiknya kau bersihkan dirimu. Kau juga, Devward!" lanjutnya menatap Devward tidak suka. Devward yang ditatap seperti itu hanya mengangkat bahunya acuh.

"Kami tunggu di bawah. Kalau kalian ingin bermesraan, nanti saja!" ucap Rindy penuh penekanan saat mengucapkan "nanti saja" lalu pergi meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri mematung.

Lery melangkah menuju kamar mandi yang ada di kamar itu dan Devward mengekorinya dari belakang.

Lery hendak membuka pakaiannya tapi berhenti karena melihat Devward.

"Mau apa?" tanya Lery antisipasi.

Devward terkekeh pelan, "tidak ada," jawabnya sambil mengulum senyumnya. Apa boleh buat, sebenarnya Devward merasa sedikit kecewa.

Selesai mandi, Devward dan Lery turun ke ruang makan untuk makan malam. Devward masih saja memasang wajah cemberutnya dan Lery hanya tersenyum penuh arti.

Setelah selesai makan malam, mereka berkumpul di ruang keluarga yang ada di vila. Mereka membicarakan perihal kepulangan mereka besok pagi. Kecuali Devward dan Lery yang masih akan melanjutkan bulan madu.

"Kenapa secepat itu, Bu?" tanya Lery lagi dengan wajah sedihnya.

"Kami memang harus kembali, Sayang. Masih banyak yang harus kami lakukan. Apa lagi ibumu masih ada dalam tahap pengobatan." Jhon mengelus rambut Lery.

Lery menarik napas dalam-dalam lalu mengangguk.

"Devward, kami ingin berbicara dengan Lery sebentar. Boleh?"

"Tentu saja, Bu,"ucap Devward.

Clara menarik tangan Lery lembut dan membawa menuju kamar mereka di dekat tangga, diikuti Jhon dan Rindy di belakang.

My Protective HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang