"Ini bukan tentang aku yang mencintaimu, ini tentang bagaimana aku melupakanmu!"
Devward memaksakan dirinya bangun dan melepas selang infus dengan paksa dari tangannya. Ia benci rumah sakit! Ia benci berada di sini. Terbaring lemah dan tak berdaya dengan perban yang melilit di kepala dan kakinya. Untung saja hanya luka luar dan memar, bukan retak atau patah tulang. Devward ingin pulang sekarang. Perasaannya tidak enak sejak ia mengantarkan istrinya ke rumah mertuanya di tengah kota.
Devward turun dari ranjang rumah sakit dan melangkahkan kakinya yang diperban dengan tertatih, ditambah lagi dengan kepalanya yang terasa berdenyut. Untung saja Devward lukanya tidak parah.
Tiba-tiba pintu terbuka dan muncullah Mark dari balik pintu. Mark berlari kecil ke arah Devward dan....
"Dev, kenapa kau melepas infusmu, dan oh Tuhan, tanganmu berdarah lagi," pekiknya sambil meraih tangan Devward. Devward mengempaskannya, kemudian melanjutkan langkahnya dan ia terjatuh ke lantai.
"Dev, kau mau ke mana? Kondisimu belum memungkinkan, Devward!" Mark berjongkok di depan Devward.
"Aku ingin pulang, Mark! Aku takut istriku kenapa-napa!" Devward berusaha mendorong tubuh Mark dengan napas terengah-engah.
"Dia akan baik-baik saja, Dev. Kau lupa? Ada orang yang akan mengawasinya. Sekarang kau berbaring lagi, nanti aku akan mengatakan pada dokter agar kau dirawat di rumah saja," ucap Mark tapi tak digubris oleh Devward.
"Ini hanya luka ringan saja, Mark, jangan berlebihan!!!" bentak Devward masih bersikeras.
"Jangan keras kepala, Devward! Turuti saja yang aku katakan!" bentak Mark membalas Devward. Mark memaksa Devward untuk kembali ke ranjang lalu ia menekan tombol intercom. Dia membantu Devward berdiri dan membopong Devward menuju ranjang rumah sakit.
Tidak berapa lama, dokter memasuki ruang rawat Devward di ikuti beberapa perawat di belakang sang dokter. Dan dokter itu memeriksa Devward kembali, sementara perawat itu memperbaiki infus Devward.
Sementara dokter dan perawat memeriksa Devward, Devward menatap gelapnya malam dari jendela. Ia akan membalaskan semua perlakuan ini pada orang yang ikut campur dalam rumah tangganya. Polisi dan detektif sedang mencari siapa pelaku yang merencanakan pembunuhan ini.
Pikiran Devward menerawang mengingat kejadian yang menimpanya tadi.
Pagi itu, sebenarnya ia sangat berat hati meninggalkan istrinya, meskipun hanya tiga hari. Tapi tuntutan pekerjaan memaksa Devward, karena ia sudah mengabaikan banyak pekerjaannya termasuk perusahaan orangtua Lery.
Setelah mengantarkan istri Lery, sopir pribadi Devward langsung menjalankan mobil menuju bandara yang menempuh waktu sekitar 45 menit.
Jalanan macet, demi mengejar penerbangan pertama, Devward menyuruh sopir untuk mengambil jalan pintas saja.
Mereka memasuki jalan pintas, meskipun memakan waktu, tapi tidak masalah bagi Devward. Jalanan itu sangat sepi. Tidak seperti biasanya.
Di perempatan jalan, sepertinya ada perbaikan jalan, mereka yang tadinya akan lurus saja terpaksa belok kiri, dan itu akan cukup memakan waktu.
Devward menelepon Mark yang sudah stand by di bandara dan mengatakan kalau dirinya akan terlambat, dan menyuruh Mark mengambil penerbangan kedua.
Mark menanyakan Devward sedang di mana, dan mengatakan kalau mereka melewati jalan pintas. Di seberang, Mark masih berbicara. Sementara di ujung jalan, Devward melihat ada mobil truk dengan kecepatan maksimal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Husband
Romance[SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI GRAMEDIA] Kau Adalah canduku. Sejak pertemuan pertama kita, sudah kuputuskan kau adalah milikku. Hanya milikku! Ingat itu Lery Gladisha!!! -Devward Clinton- Seri ke II MPH : Amour Vrai (Su...