"Lembut menggenggam tanganmu, terasa menghangatkan seluruh tubuhku."
Tidak ada yang lebih indah dari malam itu. Makan malam romantis, berdansa diiringi musik yang menambah suasana semakin romantis, dan tempat itu belum pernah Lery kunjungi sebelumnya. Indah. Semua terasa sempurna.
Ah, Lery baru tahu kalau ternyata suaminya itu mempunyai sisi romantis juga. Ia pikir hari-hari Devward dulu dihabiskan hanya dengan bekerja dan suka bermain wanita? Soal wanita, Devward sudah berjanji, bukan? Jadi apa lagi yang Lery cemaskan? Tidak ada! Lery harus percaya pada Devward.
"Hei, apa yang sedang kau pikiran?" suara bariton dan genggaman tangan besar milik Devward membuat Lery kembali ke dunia nyata. Lery menggeleng dan memberikan senyum terbaiknya pada Devward.
"Kau bahagia?"
"Sangat. Terima kasih, Dev," kata Lery tulus. Devward tersenyum.
Dev semakin tampan saja kalau senyum seperti itu, batin Lery.
Devward melirik jam di tangannya, "Sudah larut, kita pulang?" tanya Devward sembari bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya pada Lery. Lery mengangguk dan menerima uluran tangan Devward.
Rasanya Lery tak ingin melepas genggaman tangan Devward.
Ia suka sekali dengan situasi sekarang, apa lagi Devward yang begitu perhatian padanya membuat Lery semakin mencintai Devward.
Saat sudah diperkiran, Devward membawa Lery dan membukakan pintu mobil pada Lery. Lery masuk di susul Devward di sebelahnya. Lery menyandarkan kepalanya di bahu Devward, setelah perlahan Lery bisa menerima kepergian keluarganya, ia lebih banyak tersenyum akhir-akhir ini. Meski tak jarang juga Devward mendapati Lery termenung. Hampir memakan wakru 30 menit, akhirnya mereka sampai di rumah.
"Sudah sampai." Suara bariton itu menyadarkan Lery. Ternyata ia melamun lagi.
Aduh, kenapa aku jadi suka melamun begini? Dan sejak kapan mobil ini jalan? Ah, mungkin karena aku sibuk dengan pikiranku sendiri jadi tidak menyadari bahwa kami sudah sampai. Batin Lery dengan wajahnya yang merona.
Devward turun lebih dulu dan kembali membukakan pintu penumpang dan Lery langsung keluar. Lelaki itu merangkul pinggang Lery dengan posesif. Padahal mereka sudah di area rumah.
Setelah samapai di kamar, barulah Devward melepaskan rangkulannya. Lery langsung mencuci wajah dan mengganti pakaiannya dengan piyama tidur. Sementara Devward, ia ingin mandi, katanya.
Lery berbaring dan Devward keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya, ia ikut berbaring di samping Lery.
***
Di suatu tempat....
Wanita itu membencinya, iya sangat membencinya. Ia juga membenci pemandangan yang tidak jauh darinya.
"Makan malam romantis? Cih, dia saja tidak pernah memperlakukanku seperti itu.
Tunggu saja tanggal mainnya! Aku kembali, Devward, dan apa yang kudapatkan? Kau sudah menikah? Apa hebatnya wanita itu? Kuakui, dia memang sangat cantik, tapi aku tidak yakin dia bisa mengimbangi Devward." Sungut wanita itu dengan tangan yang mengepal.
Ini memang salahnya, tapi ia akan membuat Devward kembali padanya.
"Karena Devward itu hanya milikku!" geram wanita itu.Kalau perlu, ia akan minta maaf dan memohon pada Devward. Devward pasti menerima dirinya kembali.
"Dan wanita itu? Ah, akan kupikirkan nanti. Yang penting, aku melunakkan hati Devward seperti yang dulu lagi. Mungkin besok aku akan menjalankan aksiku. Jadi nikmatilah waktumu bersama istrimu itu, Devward. Sebelum aku mengambilmu kembali. Perlahan, aku akan mendapatkanmu!" kata wanita itu lalu meninggalkan tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Husband
Romance[SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI GRAMEDIA] Kau Adalah canduku. Sejak pertemuan pertama kita, sudah kuputuskan kau adalah milikku. Hanya milikku! Ingat itu Lery Gladisha!!! -Devward Clinton- Seri ke II MPH : Amour Vrai (Su...