BAB 20 - Bunda Maura & Ayah Adrian

417K 16.7K 602
                                    

*Yang diatas itu foto baby Sofie. How cute she is! Aku gemezzz*

"Adriaaaan! Mulutnya bisa diam nggak?!"

Maura melotot kepada Adrian yang terus saja menggigiti tangan Sofie menggunakan mulutnya yang dikatupkan kemudian membuat bunyi dari mulutnya tersebut. Tak sampai disitu saja, kini Adrian menghirup aroma Sofie yang menurutnya sangat enak aromanya, khas anak bayi. Mulai dari tangan, kaki, telapak tangan dalam dan semua tempat yang Adrian bisa hirup. Dan terakhir, lelaki itu menciumi seluruh badan Sofie dengan gemas. Padahal anaknya itu sudah hampir tidur sambil disusui oleh Maura.

"Kenapa sih, Ra? Kan aku gemes. Ya Sofie, ya? Masa Ayah nggak boleh pegang-pegang Sofie sama Bunda." Kata Adrian melapor pada Sofie dimana dengan sangat jelas bayi itu tak mengerti apa yang katakan oleh ayahnya.

Sejak Sofie lahir dua bulan lalu, Adrian bagai menemukan mainan baru. Sedikit-dikit menggoda Sofie, menggendongnya, bercanda, menciuminya sampai bayi itu menangis yang dimana membuat Maura selalu marah pada akhirnya. Bahkan sekarang, Adrian selalu pulang lebih cepat karena ingin bertemu Sofie. Tapi hal itu malah membuat Maura jengkel. Karena, kalau lelaki itu sudah bertemu Sofie dan jika bayi itu tertidur, Adrian tak segan membuatnya bangun. Padahal Maura sudah susah payah membuat Sofie tertidur tapi malah dibangunkan. Yah, walaupun Adrian pasti akan menidurkannya kembali sih, tapi tetap saja Maura kesal bukan main.

"Sofie cantik... anak Ayah... kesayangan Ayah..." Adrian mulai bersenandung tidak jelas.

Senandung tidak jelas yang selalu Adrian dendangkan sejak Sofie lahir. Maura semakin kesal saat suaminya itu mulai kembali menciumi Sofie.

"Bisa nggak, jangan gangguin anaknya dulu? Kasian Sofienya ngantuk, Adriaaaan." Kata Maura memukul paha lelaki itu.

Adrian tak bergeming. Malah menyumpal bibir istrinya dengan bibirnya karena terus mengomel.

"Sofie haus ya? Lahap banget sih minum susunya. Ayah minta sedikit boleh?" Kata Adrian menatap Maura penuh arti.

Maura mendelik marah menatap Adrian.

"Nggak ada minta-minta lagi! Aku kapok tau nggak! Kamu brutal!" Maura makin kesal.

"But you like it, Sayangkuuu..." Adrian sampai harus memajukan mulutnya beberapa centi saat mengucapkan kata 'sayangku'.

"Kamu belum lupa kan, siapa yang minta main satu kali lagi dan sangat agresif kemarin malam?" Kata Adrian membela diri sekaligus menggoda Maura sambil menyentil kening istrinya itu untuk mengingatkan akan kejadian kemarin malam.

Kemarin malam adalah the first time 'you-know-what-I-mean' mereka setelah Maura melahirkan. And that was amazing, kalau kata Adrian. Katanya sih, Adrian ketagihan banget. Entah lelaki itu bohong atau tidak. Tapi kalian tahu sendiri kan, Adrian itu selalu ketagihan dengan Maura? Jadi kalau dia bilang tadi malam itu ketagihan banget, jangan percaya. Itu cuma akal-akalan dia saja!

"Ra..." Suara Adrian mulai merajuk mengecup bahu polos Maura karena setengah piyama yang dipakai Maura terbuka untuk menyusui Sofie.

"Apa siiiih!" Maura mulai membentengi dirinya dengan berton-ton besi agar tak bisa ditembus oleh suara merajuk Adrian yang sangat menggoda ditelinganya.

Tak Maura pungkiri ia sangat ingin melakukannya lagi dengan suami mesumya ini. Memporak-porandakan Adrian adalah hal pertama yang ia ingin lakukan setelah melahirkan. Bayangkan saja, dua bulan terakhir ini Maura hanya bisa melihat Adrian mandi, berganti baju di depannya, mempertontonkan bagian-bagian tubuh lelaki itu yang sangat Maura puja, tanpa bisa ia sentuh. Maura bisa gila kalau tak menyentuh suaminya dalam waktu dekat ini.

I'm Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang