BAB 21 - I'm Into You

622K 22.6K 1.5K
                                    

*Tonton video di atas dulu ya, itu video yang Maura kasih buat Adrian. Buat yg udh nonton boleh kok nonton lagi dan yang belum wajib nonton biar feelnya dapet hehe*

2 tahun kemudian...

Separuh Jiwaku calling...

Maura Sayang, jangan lupa bawa panggangan ya. Di apartemen nggak ada. Aku tunggu ya Cantik, nggak pakai lama sampai kesininya...

Klik.

"Gila ya, aku belum sempat ngomong udah ditutup duluan! Dasar tukang suruh! Dikira nggak berat apa bawa panggangan! Ya Tuhan... kenapa sih mau pacaran aja ribet?!" Maura langsung ngedumel sendirian sambil membanting handponenya ke kasur.

Bayangkan saja! Ia sudah cantik, sudah pakai dress rancangannya sendiri yang bahkan harusnya dress ini baru di launching minggu depan tapi sudah ia pakai sekarang untuk pacaran dengan suaminya! Tapi hasilnya?! Duh, bikin malu perancang busana nomor satu Indonesia deh! Masa disuruh bawa panggangan dengan baju secantik ini?! Yang benar saja!

Argghhhh! Adrian itu benar-benar ya! Kenapa sih nggak jemput aku dulu ke rumah?! Apa susahnya sih dari kantor mampir ke rumah?! Jemput aku, ambil panggangan, terus berangkat ke apartemennya bareng?! Kenapa malah langsung ke apartemen sih?!

Tanpa sadar Maura menangis karena kesal dengan perilaku Adrian. Bukan kali ini saja Adrian bertingkah menyebalkan. Sudah tiga hari belakangan Adrian berprilaku aneh.

Gejala aneh pertama Adrian adalah saat Maura kaget bukan main ketika Adrian tidur memunggunginya tanpa berkata apa-apa dan langsung terlelap. Saat itu jantung Maura rasanya tak karuan. Ia bingung sudah berbuat salah apa kepada Adrian.

Keanehan itu dilanjutkan esok harinya saat lelaki itu langsung berangkat kerja tanpa berkata apa-apa dan tidak memakan sarapan yang Maura buatkan untuknya dan hanya mencium Sofie tanpa mencium dirinya. Maura ingin menangis rasanya saat itu.

Dan yang paling parah adalah tadi malam. Adrian memilih tidur di rumah Lisa tanpa memberitahukannya. Maura justru tahu dari Lisa saat mama mertuanya itu menelfonnya.

Lalu sekarang?! Adrian tanpa rasa bersalah dan seakan tidak terjadi apa-apa, menyuruhnya membawa panggangan ke apartemen?! Sudah gila ya dia?!

Rasanya Maura sangat malas datang ke apartemen hari ini untuk pacaran dengan Adrian. Memang sih, jauh-jauh hari mereka sudah meminta izin untuk menghabiskan malam ini berdua saja dan menitipkan Sofie dirumah Reni. Tapi kalau sudah begini, mood saja sudah tidak ada. Ingin rasanya Maura ke rumah Mamanya saja dan bermain bersama Sofie. Ia sudah tak bersemangat ke apartemen karena sikap Adrian yang berubah belakangan ini.

Akhirnya sambil menghapus air mata, mau tak mau Maura bangkit ke arah dapur, mengambil panggangan, lalu memasukannya ke dalam mobil. Setelah semua beres, ia nyalakan mobil dan menuju apartemen mereka. Selama dalam perjalanan, Maura tak berhenti menangis.

Adrian kamu kenapa sih?
Udah nggak sayang lagi apa sama aku?
Aku salah apa sih sama kamu, Dri?
Padahal aku mau kasih tahu kamu sesuatu!
Tapi kamunya malah aneh sama aku belakangan ini!
Kamu nggak minta cerai kan?
Aku bisa gila kalo nggak ada kamu!

***

Rasa sedih Maura sudah berubah menjadi rasa kesal karena sedari tadi ia mengetuk pintu, tapi tak kunjung di bukakan oleh Adrian.

"Kemana sih si Adrian?!" Tanpa sadar Maura kembali ngedumel.

Udah bawa panggangan berat-berat, bukannya di bukain pintu lagi!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang