BAB 7 - The Hidden Feeling

625K 23.6K 638
                                    

Persiapan pagelaran busana yang di adakan salah satu mall yang sedang berulang tahun sangat menyita waktu dan perhatian Maura. Pasalnya Maura diminta oleh pihak mall tersebut untuk memamerkan sebagian busananya pada saat puncak acara. Maura yang sangat perfeksionis, sampai harus turun langsung untuk melihat bagaimana bentuk catwalk yang akan dilalui para model yang akan mengenakan rancangan bajunya. Selain itu Maura sangat memperhatikan bagian lighting yang akan berpengaruh besar untuk pencahayaan baju-bajunya nanti. Dan untuk pagelarannya kali ini, Maura bekerja sama dengan salah satu desainer hiasan kepala yang sudah sangat terkenal dikalangan sosialita. Maura yakin jika baju-baju rancangannya dikombinasikan dengan hiasan kepala yang cantik, pasti hasilnya akan spektakuler.
Hal ini juga yang membuatnya sampai harus menginap di butik dan bolak-balik ke mall tersebut. Bahkan sudah hampir seminggu ini ia tak bertemu Adrian. Adrian... Nama yang diam-diam Maura rindukan.

Sama seperti Maura, Adrian pun tak kalah sibuknya. Sudah 5 hari ini ia berada di Bali untuk meninjau lokasi pembangunan resort and spa yang sedang digarapnya.

***

Maura sedang beristirahat sambil memejamkan matanya yang lelah di backstage tempat ia akan mengadakan pagelaran busana, ketika bunyi handpone membuat matanya terbuka. Sebuah pesan dari... Adrian. Maura tak langsung membukanya. Ia mendecih sebal. Sudah lima hari tak ada kabar dan baru sekarang lekaki itu menghubunginya dan hanya melalui pesan? Yang benar saja! Tapi detik itu juga Maura sadar akan satu hal. Siapa lah ia yang berhak marah karena Adrian tak menghubunginya? Pacar? Bukan. Sahabat? Hm... Tidak bisa dibilang sahabat juga sih...

Maura meraih handponenya.

Adrian Hulk:
Km hutang satu kancing sm aku.

Maura mengernyit tak mengerti.

Apa sih maunya Adrian? Lima hari nggak ada kabar, malah ngirim pesan nggak jelas kayak ini? Kancing? Kancing apa sih maksudnya? Bikinin baju buat dia aja nggak pernah!

Akhirnya Maura membalas pesan Adrian dengan tak kalah absurdnya.

Maura:
Maaf anda salah nomor.

Adrian Hulk:
Oh, sy kira ini Maura yg buka kancing baju sy scr paksa sampai kancingnya copot satu. Atau ini Maura yg mlm itu kasih saya kiss mark di bagian bawah perut ya?

Maura ditempatnya diam dengan dahi sangat berkerut mencoba mencerna apa sebenarnya maksud pesan lelaki gila itu. Dan setelahnya Maura mengerti. Maura ditempatnya berteriak kencang. Mukanya sangat merah. Malu bercampur kesal ditambah sedikit perasaan yang Maura sendiri susah mendeskripsikannya. Bisa-bisanya ia membahas kejadian di butik tempo hari itu?

Jadi, kalian ingat hari dimana Adrian 'membantu' Maura mengambil mannequin? Itu adalah pertemuan terakhir mereka sampai hari ini. Hari itu Maura dengan tak sabaran membuka kemeja Adrian hingga salah satu kancingnya terlepas. Maura menciumi tubuh Adrian mulai dari leher sampai 'tempat-yang-tak-perlu-disebutkan-namanya' itu. Selain itu Maura juga memberikan beberapa kiss mark. Ya salah satunya di bagian bawah perut itu.

Lila yang juga sedang beristirahat tak jauh dari Maura menghampiri bosnya. Ia takut sesuatu terjadi pada Maura.

"Mbak Maura nggak papa? Mbak Maura stress ya takut rancangannya nggak selesai sesuai jadwal? Lila janji deh bakal lembur, asal Mbak jangan stress sampai teriak kayak gini... Lila takut."

Maura yang mendengar perkataan Lila mau tak mau tertawa. Ini semua karena Adrian!

"Nggak kok, La. Mbak tadi teriak itu gara-gara banyak klien yang minta dibikinin baju bulan ini. Tapi ini aja belum beres semua. Jadinya Mbak seneng campur stress." Kata Maura asal.

I'm Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang