Sekolah adalah rutinitas membosankan. Dimana kau hanya duduk, mendengarkan, dan menguap. Sukur-sukur langit biru bisa menjadi pengalih perhatianmu saat kau sedang bosan mendengar ocehan guru tak jelas didepan kelas. Dan rutinitas inilah yang mau tak mau harus ku jalani. Haaah membosankan.
Ngomong-ngong aku belum memperkenalkan diriku ya? Sehun. Oh sehun lebih lengkapnya. Siswa 'biasa' atau sedikit sempurna. aku menguasai matematika dan pelajaran eksak lainnya, olahraga lumayan bisa di banggakan, tampang? Hm, kukira aku cukup tampan hingga aku memiliki sebuah fansclub sendiri. Tapi jujur, kurasa tampang dinginku -yang memang tak bisa kuubah- adalah salah satu daya tarik dari gerumbulan perempuan berisik-menyebalkan yang selalu berteriak ketika aku bermain basket. Aku pemain basket inti asal kau tau. Dan cukup sekian, tutup cerita ini dan tidurlah. Haha... aku hanya bercanda. Tidak lucu? Huh aku tak peduli.
Dan sekali lagi, rutinitas harian ini harus kujalani. Apa aku membolos saja?
'SREEET'
"Selamat pagi anak-anak!" Ucap seorang pria berumur seperempat abad yang baru masuk melewati pintu kelas. Kurasa aku terlambat untuk membolos.
"Aku adalah wali kelas kalian kali ini. Jung jaejoong. Aku berharap kalian menjadi anak patuh setahun ini. Kalian sudah naik ke kelas 3, sudah saatnya memilih masa depan dan meninggalkan kebiasaan buruk kalian" dan bla bla. Ah, aku belum memberi tahu kalian kalau aku sudah kelas 3? Yeah sekarang kalian tau.
"Dan kali ini ada siswa pindahan yang akan bergabung belajar bersama kalian. Masuklah luhan" hah? Siswa pindahan di tahun ke 3 ini?
Dan sosok itupun masuk kekelas setelah guru jung menyuruhnya. Sosok itu. Laki-laki -aku tak yakin- yang memiliki tubuh kecil mungil. Rambut coklat gelap. Mata rusa yang cantik. Serta bibir merah ranum. Hell?Apakah dia benar-benar seorang pria?
"Selamat pagi semua. Namaku luhan. Xi luhan. Aku baru pindah dari beijing, china" dia orang cina? Meskipun bahasa koreanya sangat lancar. Lafal cinanya masih kental. Heeh... menarik. Andai saja ia perempuan. Pasti akan--- HAH! PIKIRAN MACAM APA INI??
"luhan kau bisa duduk dengan sehun" dan pria itu-luhan- berjalan kearahku. Kupandangi wajahnya sampai ia duduk di sebelahku.
Ia menoleh padaku dan menjulurkan tangan kanannya bermaksud salaman."aku luhan" aku menjabat tangannya. Halus sekali "Se-sehun. Oh Sehun" sial kenapa aku jadi gugup begini. Ia menarik tanganku yang sedang menjabat tangannya. Mencondongkan tubuh dan sepertinya ia berniat membisikkan sesuatu. Jantungku mulai bergemuruh. "Jangan memandangiku seolah kau akan menelanjangiku oh-mesum-sehun" dan seketika aku melebarkan mataku. Mesum?
"MWO???"
Dan kurasa ini awal yang menyebalkan setelah tau sosok cantik ini seperti iblis.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
love game!
Fanfiction7 hari. Hanya 7 hari waktu untuk membuat si 'pangeran' angkuh aka oh sehun untuk mencintainya. Bisakah? Bisakah seorang murid pindahan aka luhan untuk menaklukkannya. Mereka bertaruh untuk itu. Hm bisakah? Oh tentusaja -- (?) #hunhan #yaoi