Persiapan

1.6K 183 7
                                    


Sehun baru saja menutup saluran telponnya saat pemuda mungil aka luhan menampakkan batang hidungnya diambang pintu studio tarinya. diliriknya 'bocah' itu yang tengah meneguk bubble tea rasa taro dengan polosnya. Sehun menautkan alis bingung melihat tidak ada lagi minuman yang dibawa oleh laki-laki itu. kenapa hanya satu?  punyaku mana?

" mana minumku?" tanya Sehun

" ambil aja sendiri. kau punya kaki dan tangan kan?" ucap luhan tidak peduli

garis perempatan tercetak jelas di dahi putih Sehun. anak ini.... 

namun amarah itu langsung terendam dengan sebuah senyum licik di bibirnya.

"hm... kalau begitu .... " dengan secepat kilat di sahutnya minuman yang tengah digenggam Luhan dan langsung meneguk minumannya melalui sedotan putih yang tadi di kulum Luhan. ciuman tidak langsung eh?. Diliriknya lagi Luhan dengan tatapan tajam. Bukan tatapan menakutkan, melainkan tatapan sexy yang menjadikan wajah luhan bersaing dengan tomat segar. wajah itu memerah sampai ke telinga. Dengan jahil dikulumnya juga sedotan milik luhan itu.

" minuman ini milik-" kalimat sehun tiba-tiba terpotong oleh Luhan

" iuh ... kau jorok " seketika Sehun jaw drop. inner sehun : APA? SEHUN YANG TAMPANNYA SEJAGAT RAYA. BAHKAN BRET PIT AJA LEWAT INI DIKATAI JOROOOKK???? SIAP MATI YA TUH ORANG??

"ah, sudah jam segini, aku ada urusan sebentar lagi. Jadi aku izin pulang duluan. dah" tanpa menunggu Sehun yang masi kehilangan nyawa akibat dikatai jorok, Luhan bergegas mengambil tas dan langsung berlari keluar rumah megah itu seperti tengah diburu anjing.

"eh, LUHAN!" sadar Sehun terlambat, tentu Luhan sudah keluar dari pintu gerbang rumahnya. sial, cepat sekali larinya. Seperti seekor rusa saja.

diam-diam sehun mengulum senyumnya. ini masih hari ke tiga. dan sehun mulai mengakui -meskipun terpaksa- kalau luhan itu menarik. ya, MASIH TAHAP menarik. 

-dasar tsundere-

*****

LUHAN POV

"Temui aku di cafe XOXO saat ini. terlambat 1 menit teraktir 1 bubble tea"

"hei hei... aku masih ada di tempat billiard. Aku sedang taruhan disini. 1jam lagi oke?"

"Tidak mau tau! aku mau kau berangkat sekarang atau ... "

"baiklah - baiklah princess... kau sangat merepotkan hari ini, Apa kau tengah PMS?"

"Terimakasih atas pujiannya. Aku akan sangat bersenang hati menghabiskan limit kartu kreditmu hari ini KARENA AKU SEDANG PMS!"

"hold on my dear... jangan marah - marah seperti itu. Nanti kecantikanmu semakin meningkat. Dan itu buruk untuk kartu kreditku"

"cepat kesini! bawa si tiang idot itu juga. aku tau dia sedang bersamamu"

"roger my sweet ha-"

tut...tut...tut...

sebelum kalimat itu selesai, dengan sadisnya Luhan menutup sambungan telepon mereka. ugh, memang salah satu sifat buruknya adalah menyela -untuk kasus ini memutuskan paksa- obrolan orang. ckckck. tidak apalah, orang cantik kan bebas. 

hm... kira-kira sudah berapa tahun ya dia tidak kesini? 2 tahun? 3 tahun? rasanya baru saja kemaren ia duduk disini sambil menunggu 'sehunnya' dibalik kaca sambil memandang pemandangan yang hampir sama. Yang berbeda hanya beberapa bangunan yang telah direnovasi dan jumlah kendaraan yang semakin meningkat. serta tidak ada deringan telepon khusus dari orang yang selama ini tengah ia nanti. jika ada yang bertanya apakah ini cafe babble tea tempat Luhan menunggu Sehun 5 tahun yang lalu? jawabannya adalah iya. 

sebentar lagi sehun sebentar lagi.

lamunan Luhan buyar saat bunyi dentang pintu terbuka yang menadakan adanya pengunjung datang. muncul dua orang bertubuh kelewat jakung dengan penampilan yang mencolok. bukan, yang kumaksud bukan penampilan yang norak -kecuali kelakuan si tubuh yang agak-sedikit- lebih pendek- tapi penampilan yang bahkan membuat si pelayan wanita tidak sadar telah menuangkan terlalu penuh teh ke cangkir tamu. okey, mereka terlihat -terlalu- perfect. mereka berjalan menuju pemuda mungil yang sedang menatapnya jenuh. 

" jadi, ada apa memanggil kami tuan putri?"-kris

"shut up kris, kau terlambat 8 menit. siap siaplah meneraktirku 8 bubble tea. daaaan belanja 8 hari"-luhan

"oh come on~ aku hanya terlambat 8 menit, bukan 8 tahun"-kris

"hai Chanyeol"-luhan

"lama tidak mengobrol berdua denganmu luhan, bagaimana rasanya kembali lagi ke Korea?" -Chanyeol

"hei, ada aku disini dude"-kris

"menyenangkan, tapi akan lebih menyenangkan lagi jika permainan segera dimulai."-luhan

"hooo... secepat inikah?aku sudah mulai tidak sabar."-Chanyeol

"kalian benar-benar tidak menghiraukanku. untuk apa aku disini?"-Kris

"oh, berhentilah menggerutu kris, kau tidak seimut luhan saat menggurutu -dengan tampang super sememu itu- terlihat menjijikkan. jadi, apakah 'mereka' sudah kembali?" -chanyeol

"iya, sebentar lagi. mungkin besok. aku akan segera diperintahkan untuk menjemput mereka saat mereka tiba. Luhan sudah kuberi tahu." -Kris

"Dan karena itulah aku memanggil kalian. besok. permainan akan dimulai." -Luhan

"Yes, aku sudah tidak sabar membuat kawanan nenek lampir itu menangis darah" -Chanyeol

"ah,  iya. karena ada seseorang lagi yang tiba-tiba masuk dalam permainan ini, jadi aku kira kamu bisa menanginnya Chanyeol. kamu mau?"-Luhan

"siapa?"-Chanyeol

"Byun Baekhyun"




-TBC-

love game!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang