hari pertama

4.1K 373 15
                                    

Baik kita awali dengan, hari yang cerah dengan burung-burung berkicau ria-ah, klasik sekali. Ya, tentu ini hari yang cerah karena bahkan awan pun tak nampak di langit biru- langit di sekitar sekolah. Tapi bagai kanan dan kiri, cuaca cerah kali ini berbanding terbalik dengan raut mendung-kucel milik pemuda tampan yang tengah berjalan memasuki area sekolahan.

Oh sehun. Laki-laki itu tampak kusut dengan lingkaran hitam di bawah kelopak matanya. Salahkan pemikiran lemotnya yang telah menyita jatah tidurnya semalam. Ia memikirkan tentang tantangan itu. Betapa bodohnya ia dengan sangat mudah terjebak oleh tantangan konyol si gay mungil kemarin. Hah, untung saja wajah datarnya yang rupawan mampu menutupi rasa lelah dan mengantuknya selama perjalanan ke kelas.

'Sreeet!!'

Dengan malas sehun berjalan ke arah bangkunya. Mendudukan tubuh besarnya dan mencoba tidur sambil duduk.

"Hei"

Sial! Siapa yang mencoba mengganggu tidur tampannya??
Sehun masih tidak menghiraukan suara itu dan tetap memejamkan matanya.

"Hei sehun!"

Cks!

"HEI.TUAN.OH.SEHUN.YANG.TULI!!"

Sebenarnya suara itu tidak berteriak kencang. Namun sangat keras terdengar jika orang itu melafalkan ucapannya amat dekat dengan telingamu.

"APA MAU MU HAH?!"
yeah, ini baru namanya berteriak.

"Ah, maaf Mengganggumu sehun-sii. Tapi kau duduk di bangkuku"

ha?

Otak lemot sehun pun kembali mode:on. Oh demi apapun! Kenapa otaknya yang cemerlang ini selalu lemot jika itu berhubungan dengan pemuda didepannya ini??. Dan lagi, kenapa 'dia' menjadi sok manis saat ini. Aku melirikkan mataku ke segala arah. Oh, ternyata karena banyak anak yang melihat. Tunggu! Banyak anak? Sial! . Sehun yang baru memeroses kejadian ini pun tampak malu. Tentu saja, ia datang dan duduk di tempat orang lain dan lagi ia membentak si pemilik kursi. Oh taruh dimana mukaku?. Tapi dengan wajah datarnya, ia beranjak dari kursi itu ke kursi yang benar miliknya. Kali ini ia menjatuhkan kepalanya ke meja dengan pandangan memunggungi sosok tadi-luhan.

Luhan hanya berseringai tipis. Ingin rasanya ia tertawa terbahak-bahak hingga perutnya menjadi kaku. Tapi di urungkannya karena hell!ia di nilai sebagai anak manis yang baik disini. Tentu sifat aslinya yang urakkan, manja, sadis, dan berlidah tajam itu ia kubur dulu dalam-dalam. Ia tak ingin image yang di bangunnya di mata teman-teman sekolahnya hancur. Yeah, belum saatnya.

'Kriiiing....kriiiiing...'

Jam pelajaran kembali di mulai. Luhan duduk dengan elegannya. Sesekali pandangannya tertuju pada sosok di sampingnya yang saat ini tengah memunggunginya. Ah, bahu bidang yang bagus. Pasti sangat enak untuk di elus, raba, dan di cakar saat mereka sedang bercinta dengan sangat panasnya, meneriaki satu sama la-- Ups! kurasa pikirannya terlalu jauh. Hei kau ingin tau sesuatu rahasia luhan yang lain? Ya, ia memang seorang gay yang saat ini tengah mengincar sosok di sampinganya itu, sosok yang membuatnya terpana sekali lagi saat ia berjumpa mata kemarin. Oh sehun.

1 jam kemudian

" pelajaran olah raga selanjutnya sepak bola, harap segera berganti pakaian dan menuju lapangan tengah" ucap kim-saem, guru olah raga kami. Dengan segera para siswa menuju ke ruang ganti. Ah, satu hal yang unik dari sekolah ini adalah kelas siswa dan siswi di pisah. Jadi tentu saja seisi kelas mempunyai jenis kelamin yang sama. Meski begitu kami diharuskan berganti pakaian di ruangan yang telah disediakan bukan di dalam kelas.

"Minseok hyung! Kalau hari ini aku mencetak gol, aku ingin hadiah satu ciuman di bibir otte?"

"Kenapa aku harus menciummu jongdae ah~"

"Karena~ aku sayang kamu~~hahaha~"

"Leluconmu menyebalkan jongdae!"

Dan seketika ruang ganti penuh dengan canda tawa dan sorakkan saat jongdae mulai menjaili minseok aka cowok manis yang berpipi seperti bakpau. Entah kenapa jongdae sangat suka menjaili pria itu.

"Haha... kau sangat lucu minseok~ah, kau tersipu."

"Diam luhan,"

Minseok merengut kesal pada luhan yang tetap tertawa di ruangan itu. Lelah tertawa, luhan segera mengganti pakaiannya. Sedikit melirik ke arah seseorang yang sedari tadi memperhatikannya. Mungkin ia tak menyadari jika ia juga tengah memandangi balik orang itu. Ide jahil pun muncul di otak luhan.

'Sreeet'

Dengan pelan ia menaikkan bajunya. Menampakkan kulit putih mulus yang bersembunyi di balik baju seragam itu.

'Glek'

Terdengar di telinganya suara air liur yang sulit di telan, yeah meskipun itu sangat pelan. Hei~ dia terjebak lagi.

Oke sekali lagi.

Luhan sedikit menyampingkan tubuhnya agar 'dia' lebih banyak melihat. Membuka secara perlahan lagi kancing celananya. Menurunkan resleting. Dan melepas celana panjangnya dengan pelan juga. Dan saat melakukan semua itu, luhan melihat ekspresi apa saja yang di pakai seseorang yang kini tengah berdiri di hadapannya sambil melihat ke arah bawahnya yang masih memakai boxer.

Hah~ ada helaan nafas kecewa disana. Hihihi~ dalam hati luhan tertawa setan. Lagi-lagi 'service'nya berhasil. Dengan sekali hentak ia menegakkan tubuhnya.

"Apa yang tengah kau lihat, oh sehun-sii. Apakah menarik hingga kau tak mengedipkan matamu?"

Sehun. Si seseorang itu. Ia kembali ke dunia nyatanya setelah ketahuan oleh si pemilik imajinasi kotornya sejak tadi. Sejak si iblis kecil itu mengganti pakaiannya. Gugup. Jelas. Ingin kabur. So pasti. Ohhh... adakah lubang di sini yang mampu menutupi sosoknya kali ini. Dasar pikiran mesum!.

" A-ah... ma.. maksudmu apa?? Aku tak melihat apa-apa"

"..."

"Kau! Kau seharusnya tidak berganti pakaian begitu saja. Kau... kau..."

"Apa salahnya mengganti pakaian di sini oh sehun-sii. Semua laki-laki di sini. "

Dan sehun pun tak bisa berkata-kata lagi. Bantahan - bantahannya hanya tersimpan di balik lidahnya saja. Tak mampu, lebih tepatnya tak berani mengutarakan kekesalannya.

Dan luhanpun selesai berpakaian seragam olah raga. Berjalan menuju si muka datar yang masih belum sepenuhnya sadar. Saat ia sudah tepat berada di sampingnya. Luhan menjinjitkan kakinya, membisikkan kata-kata yang mampu membuat mata oh sehun ingin segera keluar dari sarangnya, ah~ lebih tepatnya bukan kata-katanya tapi tangan nakal milik luhanlah pelakunya.

'Nyuut'

"Kau harus segera berganti pakaian sehunnah~ . Aku tak ingin kau dihukum karena telat nantinya. "

Luhan pun berlalu. Meninggalkan sehun dan gembungan kecil di selangkangannya.

WHAT THE HELL! APA YANG DI PEGANGNYA TADI. DASAR IBLIS KECIL!!!

dan kurasa kau tau kan apa yang di lakukan oleh tangan nakal luhan?^_^

-tbc-

love game!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang