UKS

1.6K 157 19
                                    


LUHAN POV

pernah mendengar cerita dongeng tentang tuan putri yang sangat bahagia setelah menemukan sang pangeran dan di ilustrasinya adalah ia yang tengah di'gendong' oleh sang pangeran? dulu aku tidak terlalu paham sebahagia apa perasaan sang putri saat itu. 

tapi sekarang aku mengegerti. dibawa dengan cara digendong layaknya pengantin wanita sangatlah menyenangkan. ada perasaan senang sekaligus diselimuti kehangatan. dari jarak ini sangat jelas terlihat wajah 'sang pangeran' lebih dekat. harum maskulin yang dikeluarkan dari tubuhnya sangat begitu terasa. rasanya sangat nyaman.

"Suka dengan apa yang kau lihat, hm?kita sudah sampai"

ucapnya membuatku terkejut dan secara tidak langsung membangunkanku dari lamunan singkatku. eh, sudah sampai UKS?

"dasar, aku capek-capek menggendongmu. kau malah asik menatapku sepanjang jalan. ternyata kau berat juga ya" ucapnya lagi setelah mendudukanku dipinggiran kasur UKS

'cih seharusnya kau tadi jalan memutar ke UKS agar lebih jauh. pabo.' ucapku dalam hati

"e-enak saja, siapa suruh mengangkatku?aku tidak memintamu. dan lagi, aku tidak berat. setidaknya tidak lebih berat dari tubuh raksasamu. a-aku juga tidak memandangimu dari awal!" uwaaa kenapa aku jadi gagap begini???

aku memandangi sehun yang beranjak menjauh. sebentar melihat keliling, lalu ia memilih untuk membuka deretan rak lemari yang dipasang didinding bagian atas.

"tidak usah berbohong. aku tau aku tampan. jadi kau iri dengan ketampananku. haah, sepertinya petugas UKS sedang tidak ada. jadi aku akan mengobatimu sendiri"

heeeh??? tidak ada? berarti...berarti di UKS ini hanya ada kami berdua??

aku melihat sehun berjalan kemari sambih membawa cairan -sepertinya antiseptik- dan beberapa kapas serta perban. ia menghampiriku dan mengambil kaos yang sejak tadi menempel dihidungku. sebenarnya mimisanku sudah berhenti sejak kami sampai di setengah perjalan menuju UKS. tapi aroma maskulin sehun yang keluar dari kaosnya ini sungguh menghinotis, aku sampai tidak rela melepaskannya.

ia mengangkat daguku dan membersihkan bercak darah yang sudah mengering diarea wajahku. tanpa sadar aku terpaku. melihat wajah tampan sehun dari dekat membuatku hampir hilang kendali. 

"kemarikan kakimu"

ucapannya membuatku kaget sesat. namun ku tutupi dengan mengangkat kakiku cepat kearahnya. 

"ini akan terasa sakit. bertahanlah"

OMG ini membuatku kikuk!!! tenang luhan... tenang. kendalikan detak jantungmu. jangan sampai sehun tau kalau jantungmu tengah berdebar tidak karuan. 

tarik nafas... buang... tarik nafas...buang... tarik nafas ... bu-

"luhan" aku menoleh kearah sehun yang tangannya berhenti bekerja untuk membersihkan luka di kakiku

"kenapa, sejak tadi pagi kamu terlihat lebih diam dari biasanya" eh?

*****

SEHUN POV

 "kenapa, sejak tadi pagi kamu terlihat lebih diam dari biasanya" 

aku bertanya sambil sesekali menekan antiseptik kearah luka di kakinya

essstt....

desisan luhan mengalihkan pandanganku. ia kesakitan meski aku menekan pelan antiseptik dikakinya.

"kau kesakitan?" ia hanya mengangguk

entah mendapatkan ide dari mana aku membawa kedua tangan luhan menuju keatas kepalaku.

love game!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang