FLASH BACK
"Hunnie.. kau sudah berangkat? Aku baru saja selesai. Kita bertemu di cafe babble tea aja ya?"
"baiklah lulu sayang. Aku juga sedang dalam perjalanan kesana. Mungkin 10 menit lagi aku sudah sampai. Oh, kenapa aku jadi sangat merindukanmu saat ini?"
"Kau ini bisa saja hunnie, dan jangan sampai kau berpikir untuk menyuruh paman kim mempercepat lajunya. Aku ingin kau selamat sampai tujuan. Aku juga merindukanmu hunnie. Jadi aku akan menunggu sampai kau datang."
"Lulu ku sayang selalu tau apa yang ada di balik pemikiranku. Baiklah-baiklah, aku tidak akan menyuruh paman kim untuk mempercepat lajunya. Dan luhan.."
"hem?"
"apapun yang terjadi kau harus selalu tetap menungguku. Apapun itu. Kau janji?"
"eh? Kenapa tiba-tiba hunnie?"
"ayolah~ berjanji padaku kalau tidak aku akan meminta paman kim untuk melaju diatas 100 km/jam . otte?"
"yak!yak! baiklah, baiklah aku janji. Jadi cepatlah datang dengan selamat hunnie aku sudah menunggu di cafe"
" saranghae lulu"
"nado"
-PIP-
Luhan memandangi ponselnya dengan senyum yang ceria. Entah perasaannya begitu berdebar saat akan berjumpa dengan sehun seperti baru pertama kalinya. Luhan duduk di cafe dekat dengan jendela kaca besar yang menampilkan jalan raya di samping kanannya. Dengan sekali tekan, Luhan mengutak-atik ponselnya dan membuka galery foto.
Hampir semua memory ponselnya penuh dengan foto luhan dan sehun. Mulai dari pertemuan pertama, kencan pertama, ciuman pertama dan hal-hal pertama lainnya yang pernah ia lakukan dengan sehun selama kurang lebih 2 tahun ini. Yah meskipun banyak yang menentang hubungannya dan mengatai dengan 'hubungan cinta monyet' mengetahui kalau mereka baru memasuki kelas 5 sekolah dasar saat mereka mengumumkan kalau mereka berpacaran di depan seluruh sekolah dan kedua orang tuanya.
Tidak. Orang tua sehun dan kedua orang tuaku tidak ada yang menentang hal itu. Mereka hanya mengulum senyum lucu melihat tingkah kami. Mereka mengatakan kalau keputusan ada di tangan kami. Karena perasaan itu hanya kami yang menjalani. Dan lihatlah selama 2 tahun kami pacaran, sehun dan aku tidak pernah putus atau berpisah. Bahkan kami menjadi semakin dekat seperti perangko dan amplopnya.
Namun, tetap saja sebuah kisah cinta pasti akan ada batu penghalang didalam ceritanya. Dan batu penghalang itu merupakan tante dari sehun sendiri. Hingga saat ini aku tak tau, kenapa tante galak yang menyebalkan itu sangat menentang hubunganku dengan sehun. Ia memang tidak menunjukkan penolakkannya di depan orang tua kita bahkan sehun. Dan membuatku tak bisa mengadu pada sehun karena aku tidak mempunyai bukti. Tantenya hanya menekan dan mengataiku saat hanya ada aku disekitarnya.
Ck, tapi aku tak terlalu mengambil pusing. Hingga kejadian ini datang. Kejadian yang merubah kisah cinta indahku dan memaksaku untuk terkurung pada dunia hampa tanpa sehun. Dan karena kejadian ini lah aku tau, kenapa tante busuk itu sangat menentang kami.
-My Hunnie Calling-
"kamu ada dimana? Sudah 10 menit dan aku tak melihat batang hidungmu tuan oh"
"Oh Luhannie ~ jangan cemberut begitu. Aku jadi ingin segera berlari kesana dan menciummu"
"dasar mesum! Eh? Bagaimana kamu tau kalau aku cemberut? Kamu dimana sih?"
"menengoklah kekanan"
"eh?"
"hey, jangan hanya melamun dengan tersenyum indah begitu. Aku sudah membawa mawarmu untuk ucapan minta maafnya. Kalau kau maafkan aku, aku akan menyebrang"

KAMU SEDANG MEMBACA
love game!
Fiksi Penggemar7 hari. Hanya 7 hari waktu untuk membuat si 'pangeran' angkuh aka oh sehun untuk mencintainya. Bisakah? Bisakah seorang murid pindahan aka luhan untuk menaklukkannya. Mereka bertaruh untuk itu. Hm bisakah? Oh tentusaja -- (?) #hunhan #yaoi