Prolog

274K 9.6K 93
                                    

"APAAAAAAAAA?!! Saya tidak mungkin bisa menerima tugas dari bapak, untuk yang satu ini. Sekalipun saya jomblo ngenes, saya masa harus merayu-rayu menjijikan hanya demi membuat anak bapak jatuh cinta pada saya?! Aduh, Pak Leo anda ada-ada saja.", aku sontak berteriak dengan nyaring mendengar kalimat-kalimat yang diucapkannya barusan bagai petir di siang bolong.

"Lexa, ayolah, saya memberimu tugas terakhir sebelum ada serah terima jabatan dan kepemilikan perusahaan ini yang akan saya berikan pada anak saya..", ucap Pak Leo dengan tatapan memohon.

Hahh. Cobaan macam apa ini.
Setelah memastikan bahwa aku tidak bermimpi dan juga memastikan bahwa ini bukan tanggal 1 April, aku mengembuskan nafas dengan berat dan menjawab pertanyaan bosku yang usianya sudah kepala 5 namun tetap tampan. Halaaahhh mikir apa kamu ini Lex, ingat dia suami orang!

"Aduh, Bapak Leonardo Julian Tantradinata, saya tidak mungkin membuat anak anda jatuh cinta pada saya. Saya sadar diri atuh, Pak. Saya mah apa, cuma gadis 24 tahun yang dengan beruntungnya dipilih bapak menjadi sekretaris bapak empat tahun silam. Namun, sebagai istri dan mantu bapak, saya tidak yakin bisa.", jawabku dengan berusaha tegas namun kakiku sudah seperti jelly ditambah dengan stiletto 10cm yang membuatku gila.

Sebenarnya, aku agak tak tega menolak perintah Pak Leo. Mengingat betapa baiknya dia kepadaku, dan istrinya, Ibu Wina. Aku tak mungkin tega. Bahkan dulu yang memberiku pekerjaan padahal aku masih fresh-graduated juga beliau. Aduuuhhh!

"Saya mohon, Lex. Saya nggak pernah memohon-mohon gini loh sebelumnya. Pokoknya kamu harus bisa, titik. Saya sekalipun sudah ga bekerja disini, masih sering kesini pastinya memantau kalian berdua. Saya harap ada progress dengan agresif, Lexa. Kamu cantik, pintar, dan baik, saya akan tenang melepas Ardi kepadamu. Lagian kamu seneng kan jadi mantu saya halah udah gausah nolak!", ucapnya dengan nada bossy yang tak terbantahkan.

"Ardi?",

Beliau hanya tersenyum lalu berkata,
"Ezardi Ardian Tantradinata. Itu nama anak saya, jadi besok kamu jemput dia di bandara oke? Selamat pagi, Alexandra. Saya menunggu laporan kinerjamu untuk progress istimewa ini. Dan saya selalu menunggu.", ucap Pak Leo lalu berlalu masuk keruangannya.

Great, Alexandra.
Kau membuat dirimu mengemban tugas yang entah bisa tercapai atau tidak. Hffftttt, besok akan jadi hari yang panjang.

---

A/N:

Hi, guys! It's Merry. Setelah berbulan-bulan tiada kabar, aku kembali dengan cerita baruuu! Semoga kalian menikmatinya. Dan emang ceritanya klise banget, tapi enjoy yaa karena ini aku membuatnya secara imajinasiku banget jadi agak asal-asalan. Hope you interested!

Merry

[REUPLOAD]; The Billionaire's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang