TBJ - 14. Family Gathering

80.6K 3.5K 22
                                    


Empat belas: Family Gathering

Setelah acara ulang tahun perusahaan dan pertunangan Ezar dan Lexa, keluarga Tantradinata, Gunawan, dan Haditardanta berkumpul di villa milik Om Leo di Bogor. Untuk merayakan pertunangan Ezar dan Lexa.

"Lexa, Ezar, turun yuk, udah ditunggu yang lain dibawah. Masa pangeran dan puteri-nya malah masih dikamar?", ledek Wina.

"Oke, oke, Ma. Ezar sama Lexa bakalan turun udah sana ah.", ucap Ezar masih mengganggu Lexa yang sedang mengikat rambutnya. Kemudian Wina pun turun kebawah sambil geleng-geleng kepala.

"Geli, Zar! Ih, kamu belom cukur ya pantes geli-geli gimana gitu.", ucap Lexa agak keras membuat Gerald, Reyhan, dan Ian yang lewat di depan kamar mereka ngakak.

"Hayoloh elu pada ngapain!", ucap Reyhan seraya membuka kamar mereka.

"Ini nih, si tengil. Lagi ngiket rambut juga!", omel Lexa.

"Sayaaanggg.", panggil Ezar manja tanpa memperdulikan tiga kunyuk itu.

"Apaa calon suamiku yang ganteng? Ha? Kenapa?", tanya Lexa seraya mengelus pelan pipi lelaki itu melihat Ezar hanya mengedipkan matanya dengan genit.

Ezar mencium bibir Lexa pelan lalu menariknya ke kamar mandi, membuat kesadaran Reyhan, Gerald, dan Ian kembali.

"WOY EZAR ELU MAU NGAPAIN?!",

---

"Halo, semuanya. Maaf telat.", ucap Ezar dengan pede-nya saat dia menuruni tangga menuju ruang tengah.

Di ruang tengah sudah ada Leo, Wina, Galang, Hadi, Vivi, dan Farah, beserta anak-anak mereka. Kecuali Ezar dan Lexa tentu saja. Om Bram dan Tante Hilda tidak bisa hadir karena masih ada kasus sidang parlemen besar yang harus ditangani secara langsung oleh Om Bram dan Tante Hilda.

Dan Andrew juga mendadak ada urusan ke Singapura, jadi dia tak bisa datang.

"Oh, ini toh calon mantumu, Win?", tanya Vivi kepada temannya.

"Iya, Vivi, Farah, Hadi, dan Galang, kenalkan ini calon mantuku, Alexandra.", dan Alexandra hanya tersenyum mendengar Tante Wina mengenalkannya pada kerabat dekat keluarga mereka.

"Ooh, udah kenal sama Ezar berapa lama? Pacaran kapan?", tanya Tante Vivi dengan kepo. Bukan rahasia kalau Tante Vivi ingin Ezar menjadi mantunya.

"Udah kenal tiga tahunan, Tante. Pacaran dua tahun lalu lah kira-kira.", jawab Lexa lalu mengkode Leo dan Wina yang langsung paham maksudnya apa.

"Kenal darimana Mbak pertamakali?", giliran Putri--anak Tante Vivi yang bertanya.

"Aku kenal Lexa pertamakali dikenalin Papa, dong. Papa emang da bezt kalo urusan milih cewek.", jawab Ezar dengan enteng.

"Lhah, Lexa, Ezar waktu nembak kamu itu gimana? Ceritain dong!", tanya Reyhan dengan kepo.

"Ehm, pertama kali Ezar nembak? Jangan ketawa ya. Waktu itu umurku dua puluh dua tahun, aku tinggal sendiri di apartmen, sampai suatu hari bocah bar bar ini bilang bahwa dia menyukaiku di depan apartmen dengan bunga-bunga menggelikan. But c'mon siapa yang nggak tau kalau dia ini womanizer? Jelas aku nggak mau. Until one day, kita dinner bareng and he said--",

"True love story does not exist unless we made it together. Karena kita adalah dua orang yang berbeda, mencari kebahagiaan.", jawab mereka bersamaan. Membuat semua yang ada disitu cengo.

"Dan ehm, dia memohon-mohon padaku hanya untuk sebuah makan malam bersama itu. Dan demi dewa yunani, itu adalah makan malam ter-canggung yang pernah kurasakan. Well that's how we start it.", ujar Lexa lagi.

"Sayang, kau benar-benar tak perlu menjelaskan bagian memohon-mohon itu, sungguh. Kamu nggak tau betapa gugupnya aku saat itu.", ujar Ezar memelas ketika semua orang disana menertawainya.

"Itu serius, kak?", tanya Yola lagi.

"Iya, dan kalo sampe dia nolak, habis sudah harga diriku.", jawab Ezar lalu menyenderkan kepala Lexa ke bahunya.

"Le, Wina gimana reaksinya pertama kali?", tanya Galang--ayah Daniel. Mengingat betapa picky nya Wina sebagai calon mertua.

"Hm, kalo Wina sih udah lama seneng sama Lexa. Malah seneng banget dia waktu denger mereka mau tunangan.", jawab Leo sambil main iPad di tangan kirinya.

"Lhah, kok kemarin kalian semua kayak bingung gitu sih waktu Ezar ngumumin mau tunangan?", giliran Farah yang bertanya.

"Mama nggak tau ya, kalau Ezar sama Lexa tuh nggak bilang apa-apa kalau mereka mau tunangan. Bahkan bilang Om Leo aja gak.", jawab Daniel.

"Hehehe. Iya memang, rencana tunangan kita harusnya bulan depan. Tapi si Ezar mau buruan tuh gatau kenapa. Kau tau Om, maafkan aku. Aku tak berdaya melawan bayi besar ini.", jawab Lexa kemudian tertawa canggung. Dalam hati dia berdoa supaya tidak ada yang menanyakan tentang per--

"Jadi, kapan kalian akan menikah?", tanya Ian dengan semangat 45.

"Dua bulan lagi.", jawab Ezar.

"Lhoh, cepet banget. Udah fitting baju emangnya?", tanya Putri dengan kaget.

"Udah bikin appointment ke butik sih, Put. Besok rencana kesana-nya.", jawab Lexa sambil memainkan kancing kemeja Ezar. Membuat Ezar reflek menggeram pelan.

"Mesum tuh!", lempar Gerald ketika mendengar geraman tertahan Ezar.

"Aaah, udah ah jangan interogasi mulu. Gerald kapan dah tuh elu nikah, Daniel elu juga pedekate mulu sama si Yola gak capek apa? Dan Ian sama Putri, buruan jadian. Udah ya semua Ezar sama Lexa mau kekamar dulu dadah.", ujar Ezar lalu menggendong Lexa.

"ARDI! MAU NGAPAIN!", tanya Wina dengan melotot.

"Kau tahu jelas Mam aku mau apa.", kata Ezar seraya mengeluarkan seringaian mesum-nya itu. Membuat Lexa hanya bisa menutupi mukanya di bahu Ezar karena dia hampir mati menahan malu.

"Papa punya cucu cowok ya, Di.",

"Mama mau yang cewek juga, yang cantik kayak Lexa!",

"Sip, Ma, Pa. Tenang aja, kita bikin kesebelasan entar.", balas Ezar enteng. Sementara semua disana pada melongo mendengar perkataan mereka.

"Ih Ezar kamu kira aku Ronaldowati apa bikin kesebelasan!", jawab Lexa lalu mencubiti lelaki itu.

"Aduh ampun sayang iyaaa-iyaaa entar kita bikin enam aja ya--ADAW ampun yang iyaaa.", ketika Ezar masih menahan sakit, dia memberikan tatapan 'awas-kau-nanti-malam' membuat Lexa mengecup pelan pipi lelaki itu lalu...

"LARIIII! HUAAA TAKUT MAMA", teriak Lexa lalu lari kearah Wina dan Leo sebagai tameng-nya.

"You know babe you will scream louder tonight! Ma, jangan dibelain dong Lexa-nya tar ga dapet cucu loh!", balas Ezar lalu memeluk gadis itu dari belakang.

"Bye semuanya, Ezar sama Lexa mau bikin baby project dulu--AWW, iya sayang.", kata Ezar seraya teriak ketika Lexa mencubit pinggangnya. Membuat semua yang ada diruang tengah itu kebingungan.

Itu serius Ezardi yang terkenal dingin dan galak?

---

[REUPLOAD]; The Billionaire's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang