Mentari pagi kembali bersinar mencoba untuk membangunkan sepasang insan yg masih terlelap. Perlahan mata cantik itu terbuka, ia mengerjapkan matanya, mencoba mengumpulkan kesadarannya. Setelah sepenuhnya sadar dia merasakan ada beban di perutnya yg rata.
"Aliii.." Lirih prilly. Laly seulas senyum terukir dibibirnya. Fikirannya kembali pada kejadian tadi malam dimana ali dengan khawatirnya mencari prilly yg tak kunjung pulang dan langsung memeluknya erat ketika telah menemukannya.
"Kamu istirahat ya.. Biar badan kamu fit lagi" titah ali setelah prilly selesai berganti baju. Prilly hanya mengangguk Lalu membantunya merebahkan diri di tempat tidur setelahnya menutupi tubuh istrinya dengan selimut sampai sebatas dada. Ali mengelus kepala prilly lembut sebagai penghantar ia untuk tidur. Seperti terhipnotis tak lama prilly pun terlelap. Ali tersenyum menatap wajah damai istrinya saat tertidur. Ali beranjak ingin membersihkan tubuhnya. Namun sebelumnya ia mengecup kening istrinya dalam dan cukup lama. Tanpa ali tahu prilly belum sepenuhnya terlelap dan kembali tersadar saat merasakan kecupan lembut mendarat dikeningnya, namun masih denga memejamkan mata. "aku sayang kamu. Mungkin juga cinta kamu" ucap ali setelah mengecup istrinya hingga ia beranjak kekamar mandi.
"Benarkah apa yg ali ucapkan semalam? Dia sayang dan cinta sama gue? Ah engga... Dia bilang hanya mungkin cinta!" Batin prilly masih menatap suaminya yg masih terlelap. Prilly bangun dari berbaringnya "aku juga sayang sama kamu li" ucap prilly sambil mengecup kening ali lalu pergi kekamar mandi.
Tanpa prilly tau alu sudah bangun sejak ia merasakan elusan tangan prilly dikepalanya. Ali tersenyum ketika prilly sudah beranjak dari tempat tidurnya, membuka matanya saat pintu kamar mandi tertutup."Aku memang sayang sama kamu dan aku yakin kalau aku juga cinta kamu. Tapi aku blum yakin untuk mengungkapkannya, takut kamu tak punya rasa yg sma. Walaupun kamu juga sayang aku, tapi cinta? Sayang dan cinta itu beda" lirih ali sambil menatap pintu kamar mandi yang tertutup rapat
****
"Ali.. Tumben kamu udah bangun" ucap mama echi yg melihat ali sudah berada di dapur menuangkan air minum lalu meneguknya.
"Mama ini.. Ali siang di omelin. Ali bangun pagi di tumbenin"
"Ta kan biasa nya juga susah kalo di bangunin, tapi sekarng udah nongkrong di dapur aja"
"Mama lupa kan sekarang ali gak tidur sendiri, udah ada bidadarinya yg nemenin dan bangunin dia tidur" sambung kaia di pintu masuk
"Eh pluto diem lo. Gak usah ikut2an deh" sahut ali
"Stopp manggil gue pluto. Nama gue alya avivah syarief bukan pluto. Enak aja lo maen ganti nama gue" protes kaia
"Bodoo.. Gue demennya manggil lo itu wlee.."
"Udah udah.. klian ini udh besar masih aja ribut. Kamu ali udh punya istri juga. Malu sma prilly"
" eh iya prilly mana, kok gak keliatan" tanya kaia yg tak melihat keberadaa adik iparnya itu
"Masih mandi" jawab ali
****
"Li... kapan kalian mau bulan madu?" Tanya mama echi saat semuanya sedang menyantap sarapan mereka. Ali yg sedang menikmati sarapan nya sontak terdia mendengar pertanyaan mamanya. Ia melirik prilly yang berada di sampingnya yg juga sedang meliriknya
"iya li. kita gak sabar nih pengen gendong cucu" ucap papa adri
"Mmmhh.. kalo bulan madu sih drumah aja ma gk perlu kmna2, iya kan pril?"
"Iya ma pa, lagian kan kita baru nikah masih proses pengenalan" kata prilly memberi alasan
"Justru itu kalian masih anget2 nya kan sekarang" ucap mama echi lagi
![](https://img.wattpad.com/cover/51084572-288-k326865.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable love
Fanfictionketika kita harus menikah tanpa cinta, apalagi dengan seseorang yang tak pernah kita kenal. ketika cinta itu datang tanpa kita duga dan tanpa kita cegah..