Ali pov
4 bulan menikah membuat hubungan kami semakin erat. Kami.aàa tahu tak selamanya rumah tangga kami akan mulus. Pastinya akan banyak kerikil2 yang menghadang. Tapi kami berharap sebesar apapun masalah yang menghadang kami akan tetap saling mengenggam. Apalagi aku akan menjadi seorang ayah, Prilly hamil dan sekarang usia kandungannya sudah menginjak 1bulan. Bahagia rasanya saat tahu dia hamil.
#flashback
Kulihat prilly yang tertidur saat perjalan pulang sehabis kuliah. Wajahnya terlihat lelah dan pucat. Memang ahir2 ini dia terlihat lemas dan gampang lelah, kemarin saja muntah muntah seharian. Tak ada makanan yang bisa masuk keperutnya. Aku khawatir melihatnya seperti itu, tapi prilly tak mau aku ajak kedokter. Dia bilang takut jarum suntik padahal belum tentu tentu dokter akan menyuntiknya. Kulirik lagi dia yang masih teritidur namun kali ini tidur kelihatan gelisah.
"Li.. stop disini dulu" lirihnya yang terbangun lemas
"Kamu kenapa sayang" aku panik melihat wajahnya yang begitu pucat
"Pinggirin dulu mobilnya pleeease.. aku gak kuat, mual banget" aku segera meminggirkan mobilku, secepat kilat ia membuka pintu mobil dan keluar. Aku mengikutinya turun dan kudapati dia yang sedang memuntahkan isi perutnya. Ya Allah, kenapa istriku? Aku tak tega melihatnya seperti ini. Kalau bisa biar aku saja yang menggantikan. Setelah merasa enakan aku membantunya kembali masuk mobil, namun baru saja kubuka pintu mobilnya aku dibuat panik karna Prilly yang tiba2 pingsan. Tanpa pikir panjang aku langsung membawanya kerumah sakit tanpa perduli dia yang takut jarum suntik.
Sampai di rumah sakit. Aku menggendongnya kedalam RS. Suster yang melihatku langsung mendorong branker pasien untuk membawa istriku menuju ruang UGD. Aku mondar mandir di depan ruang UGD menunggu dokter yang memeriksakan istriku keluar. Aku terus berdoa agar istriku tak kenapa2. Tak lama dokter keluar dan aku langsung menghampirinya.
"Bagaimana keadaan istri saya dok" tanyaku pada doker yang kulihat dari nametagnya bernama Dr. Aris Hendrawan
"Analisa saya kemungkinan istri bapak hamil tapi untuk lebih jelasnya tunggu hasil labnya keluar ya pak, sekitar 1jam" ucap doketr Aris membuatku berharap jika istriku benar hamil
"Kalau begitu saya permisi dulu" pamitnya
"Terimakasih dok" ucapaku, dokter Aris mengangguk lantas berlalu dari hadapanku. Semoga Prilly benar hamil.
Aku masuk kedalam ruangan dimana istriku terbaring lemas. Kulihat ia sudah sadar dan menoleh kearahku.
"Ali.. aku mau pulang" rengeknya begitu aku berada disampingnya.
"Nanti ya sayang kita tunggu hasil testnya keluar dulu"
"Emangnya aku kenapa?"
"Kita tunggu aja dulu hasilnya biar lebih jelas" Prilly mengangguk lalu menyenderkan kepalanya didadaku
"Maaf pak, dokter meminta anda keruangannya untuk melihat hasil test istri bapak" ucap suster yang masuk memberitahu.
"Oh baik sus, saya kesana terimakasih"
"Aku ikut" rengek Prilly
"Kamu tunggu disini aja dulu, kan masih lemes"
"Pokoknya aku ikut"
"Yaudah ayo" aku menuntun Prilly menuju ruang dokter Aris yang memerikasa Prilly tadi. Sampai ruangannya kami disambut dengan senyum olehnya lalu mempersilahkan kami duduk
"Ini hasil testnya pak, silahkan dilihat" ucap dokter Aris menyerahkan Amplop putih padaku. Aku membukanya, membacanya teliti dan tersenyum bahagia saat kulihat tulisan yang menyatakan istriku positif mengandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable love
Fanfictionketika kita harus menikah tanpa cinta, apalagi dengan seseorang yang tak pernah kita kenal. ketika cinta itu datang tanpa kita duga dan tanpa kita cegah..