Ali berjalan tergesa di koridor rumah sakit menuju UGD tempat isrtinya dirawat sekarang. Tadi saat meeting dikantornya, Ali ditelpon oleh Pak Ujang sopir yang biasa mengantar Prilly, mengabarkan bahwa Prilly masuk rumah sakit karna keserempet mobil saat keluar dari supermarket. Padahal Prilly ijin akan menjemput sepupunya dibandara saat Ali akan berangkat kerja.
#flashbackon
"Yaang, aku mau jemput sepupu aku dibandara. Dia baru pulang dari aussie dan mungkin akan menginap disini 1malam sampai orangtuanya menyusul pulang keindonesia, boleh gak?" Ucap Prilly
"Boleh aja, ya buat nemenin kamu juga kan selama aku kerja. Mau aku anter yaang?"
"Gak usah nanti aku sama mang Ujang aja, kamu kan ada meeting hari ini"
"Oh yaudah kamu hati2 ya, kabari aku kalau ada apa2" Ali mengelus pipi istrinya lembut lalu mengecup kening istrinya setelah Prilly mencium tangan Ali seperti biasa. Ali berangkat dengan perasaan yang entah kenapa tak enak. Tapi ia segera membuang fikiran buruknya dan berfikir positif.
Sebelum menuju bandara Prilly berhenti disupermarket membeli bahan makanan yang habis untuknya masak hari ini. Karna sepupunya akan datang ia ingin menjamu sepupu tersayangnya itu. Sekalian membeli minuman karna merasa tenggorokannya kering. Setelah mendapatkan apa yang dia mau dan membayarnya, Prilly keluar dari supermarket bergegas menuju bandara. Namun saat menuju parkiran mobil dari arah berlawanan melaju dengan kencang hampir menabrak tubuh Prilly. Walaupun sempat menghindar tapi lengannya kesrempet spion mobil cukup kuat hingga membuatnya terjatuh. Prilly meringis sambil memegangi perutnya. Saat itulah darah segar merembes pada bagian selangkangannya membuatnya shock.
"Ya ampun non.." pekik mang Ujang kaget saat melihat Prilly terjatuh dengan darah dikakinya. Segera pak Ujang mengahampiri Prilly membawanya masuk kedalam mobil dibantu oleh pengunjung lain.
"Ali.. pak Ali" lirih Prilly saat ia dibawa ke UGD. Mang Ujang mengangguk paham maksud Prilly.
Ali yang sedang mendengarkan presentasi dari salah satu direksi perusahaan dikagetkan dengan suara panggilan dari handphonenya. Ia melihat layar flat persegi panjang itu lantas pamit untuk mengangkat telpon yang ternyata dari mang Ujang. Awalnya enggan untuk mengangkat tapi karna perasaannya tak enak mengingat mang Ujang yang mengantar Prilly kebandara akhirnya Ali menjawab panggilannya.
"Hallo mang Ujang, ada apa?"
"Non Prilly den" ucap mang Ujang terdengar panik membuat Ali ikut panik dibuatnya
"Kenapa dengan Prilly mang?" Tanya Ali semakin tak enak
"Non Prilly masuk rumah sakit den tadi keserempet mobil den" ucap mang Ujang membuat saraf tubuh Ali melemas. Jadi ini kenapa perasaannya tak enak dari tadi. Ali mematikan telpon setelah memberitahu bahwa ia akan segera kesana. Lalu kembali keruang meeting untuk ijin.
"Maaf semuanya saya harus keluar dari meeting" ucap Ali terlihat panik. Semua yang berada dalam ruangan menatapnya heran.
"Ada apa li? Kenapa mukamu tegang?" Tanya pak Adri
"Prilly pa. Prilly kecelakaan dan sekarang dia dirumah sakit"
"Astaghfirullah.. yaudah kamu susul Prilly. Nanti papa nyusul setelah meeting selesai" ucap pak Adri yang dijawab anggukan oleh Ali.
'Selamatkan istri dan anakku Ya Allah' doa Ali dalam hati
"Den.." panggil mang Ujang saat Ali samapi didepan Ruang UGD. Ali mengahampiri mang Ujang yang sedang duduk dikursi tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable love
Fanfictionketika kita harus menikah tanpa cinta, apalagi dengan seseorang yang tak pernah kita kenal. ketika cinta itu datang tanpa kita duga dan tanpa kita cegah..