Ali pov
"Aku berangkat ya" pamitku pada istriku. Dia terseyum lantas mengambil tanganku untuk di ciumnya. Aku membalas mengecup kening nya lama, kebiasaan baruku semenjak kami menyatakan perasaan cinta.
"Hati2 ya.. jangan ngebut, jangan lupa makan, jangan terlalu di forsir kerjanya" ucapnya mengingatkan. Benar kata mama mertuaku prilly sangat bawel, namun itu bentuk perhatiannya.
"Iya sayaang.. aku akan inget pesan kamu. yaudah aku berangkat" ucapku lalu masuk kedalam mobil dan melajukannya menuju kantor tempatku bekerja
Hanya butuh waktu 30 menit aku sampai dikantor papa. Saat masuk ke lobby tak sengaja aku bertabrakan dengan seseorang. Dan alangkah terkejutnya aku melihat siapa orang tersebut. Dia, laki2 yang kemarin bersama istriku didepan supermarket, dan dia juga yang membuat aku menyakiti istriku. Tapi karna dia juga aku dan prilly saling mengungkapkan perasaan masing2. Sepertinya dia juga sama terkejutnya denganku
"Sory sory gue gak liat tadi" ucapnya datar
"Gpp" jawabku tak kalah datar
"Lo yang kemarin jemput prilly kan?"
"Iya, kenapa?"
"Lo sodaranya? Karna setau gue prilly gak pernah deket sama cowok manapun?" Ucapnya membuatku jengkel. Jelas dia gk pernah dket sma cowok manapun karna dia udah punya suami, gue.
"Gue su.." ucapku terpotong karna asri sekertaris papa memanggilku
"Maaf pak ali, anda di panggil big bos keruangannya"
"Oh iya nanti saya kesana"
"Lo kerja disini" tanya laki2 itu, aku menoleh padanya lantas mengangguk lalu pergi dari hadapannya.
Ini diluar dugaanku. Laki2 itu magang di perusahaan papaku dan di bagian divisiku. Papa menyuruhku untuk membantunya selama dia magang disini. masalah kemarin saja aku masih belum bisa terima dan sekarang aku harus berhadapan langsung dengannya?
"Hari ini ada anak temen papa yang mau magang disini, kebetulan dia dari kampus istrimu li" ucap papa saat ia memanggilku keruangannya.
"Dari kampus prilly?" Tanyaku memastikan. Jangan2 laki2 yg kutemui di lobby barusan
"Iya, dia papa tempatkan di bagian keuangan, kamu bimbing dia ya li. Ini CV nya" papa menyerahkan map berwarna kuning padaku. Aku membuka map tersebut dan ternyata dugaanku benar, memang laki2 itu. Reza himawan, Nama yang tertera.
"Iya pa" jawabku singkat, aku tak mungkin menolak karna nanti papa akan bertanya alasan nya kenapa?
"Permisi" aku mendongak menatap siapa yang masuk. Dia lagi
"Ternyata lo yang bakal bimbing gue selama disini" ucapnya setelah duduk dikursi depan mejaku
"Ini dikantor, bicaralah yang sopan" ucapku datar
"Ohh.. maaf, saya lupa. Kalau gitu apa yang bisa saya kerjakan"
"Ikut saya" aku beranjak di ikuti olehnya. Aku menyampaikan apa saja yang harus dia kerjakan disini. Serta peraturan perusahaan yg harus ia patuhi. Setelahnya aku meminta asistenku untuk memantaunya.
****
Author pov
Prilly memasak dengan ceria, senyum tak lepas dari bibirnya. Rencana nya hari ini ia akan ke kantor suaminya mengantarkan makan siang dan sengaja tak memberitahu ali terlebih dahulu untuk memberi surprise. Selesai dengan masakannya ia segera memasukan masakannya kedalam rantang lalu kembali kekamarnya untuk bersiap2. Prilly memakai t-shirt polos berwarna putih dipadukan dengan cardigan berwarna biru laut serta jeans abu abunya. Setelahnya ia memoleskan sedikit bedak serta lipgloss. Setelah memakai wedges prilly keluar kamar dan segera melaju kekantor suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable love
Fanfictionketika kita harus menikah tanpa cinta, apalagi dengan seseorang yang tak pernah kita kenal. ketika cinta itu datang tanpa kita duga dan tanpa kita cegah..