"Kami suami istri" ucap Ali dan Prilly bersamaan. Reza Menatap keduanya tak percaya. "suami istri? Mereka sudah menikah?" Batin Reza
"Kalian? Sudah menikah? Tapi kenapa selama ini tak pernah ada kabar kalau kamu udah nikah prill?" Tanya Reza
"Kita menikah memang tak memberitahu siapapun, hanya keluarga terdekat yang tau. Anne saja baru tahu 3minggu setelah aku menikah" jawab Prilly dan Ali hanya tersenyum masam. Reza masih tak percaya dengan kenyataan yang barusan ia dengar, rasanya seperti mimpi buruk dan ia harap akan segera bangun jika memang ini benar mimpi buruknya.
"Yaudah za, aku temani suami aku makan dulu" pamit Prilly lalu menggandeng ali masuk ruangannya. Ali tetap memeluk pinggang prilly posesif.
Reza memandang keduanya yang menghilang dibalik pintu. Tangannya mengepal, rahangnya mengeras matanya menyiratkan kemarahan serta kekecewaan yang mendalam. Bagaimana bisa dia mencintai istri orang? Sudah lama menginginkan Prilly tapi sekarang harus kalah oleh seorang Ali."Aku yang mencintaimu Prill, tapi kenapa kamu memilih pria lain?" Batin Reza
****
Sepulang dari kantor Ali, Prilly langsung ke butik Anne. Hari ini ia sudah berjanji pada sahabatnya itu untuk membantunya dibutik tentu dengan ijin dari suaminya.
"Prillyyyyyyyy... lama banget sih lo" teriak Anne ketika Prilly masuk kedalam butiknya.
"Sorry Anne sayang, gue kan harus kekantor Ali dulu. Sebelumnya gue bbm lo kan kalau gue bakal telat"
"Tapi kan gue ribet ini. Banyak banget pelanggan hari ini"
"Ya lo cari karyawan dong, masa gue lo jadiin kuli disini. Berani bayar berapa lo?"
"Perhitungan banget sih lo sama sahabat sendiri. Gue belum nemuin orang yang cocok buat gue pekerjakan disini Prill"
"Kayaknya gue punya orang yang pas deh buat kerja disini. Gue kenal baik sama dia"
"Siapa Prill?
"Dia anaknya bi jum, pembantu mertua gue. Namanya Anis kebetulan dia lagi butuh pekerjaan"
"Yaudah lo bawa kesini dulu aja. Biar gue bisa nilai langsung"
"Siiip.." keduanya pun kembali melayani pelanggan yang datang. Hingga sore pelanggan masih ramai tetapi Prilly harus pulang karna suaminya sebentar lagi akan menjemputnya.
"Ne, Ali udah jemput tuh gue balik ya" pamit Prilly lalu mencium kedua pipi sahabatnya
"Susah ya kalau lo udah punya laki, gak bisa bebas" ucap Anne
"Apaan si lo, Ali gak ngebatasin ruang gerak gue kok dia ngebebasin gue buat lakuin apa yang gue mau selama itu baik buat gue. Cuma kan gue pengen jadi istri yang baik. Selalu ada dirumah saat dia pulang kerja" jelas Prilly
"Ya ya ya.. yang udah jadi ibu rumah tangga"
"Hi sayang" sapa Ali lalu mencium kening istrinya. Seperti biasa Prilly akan mencium tangan suaminya
"Hmmmm.. ada orang kali disini" ledek Anne membuat Prilly tersipu karna malu
"Maaf ne, udah ritual itu" jawab Ali santai
"Paham kok gue paham.. udah gak usah blushing gitu juga kali Prill"
"Yaudah ah gue pulang. Yuk sayang" Prilly menarik tangan Ali untuk segera keluar "gue pulang Ne, nanti lusa gue bawa orangnya" ucap Prilly sebelum ia keluar
"Oke gue tunggu, thanks ya buat hari ini" jawab Anne mengantar sahabtnya sampai kedepan. Prilly hanya mengacungkan jempolnya sebagai jawaban lalu masuk kedalam mobil suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable love
Fanfictionketika kita harus menikah tanpa cinta, apalagi dengan seseorang yang tak pernah kita kenal. ketika cinta itu datang tanpa kita duga dan tanpa kita cegah..