CHAPTER 5 PART 3

3.8K 145 6
                                    


Jalal merasa senang dan diapun duduk disebelah Jodha. "So..bagaimana dgn hatimu ?" Tanya Jalal.

Jodha terhenyak dgn pertanyaan Jalal. Kemudian dia menyadari Jalal hendak menanyakan soal putus cintanya dgn Ranveer.

"Aku masih mencoba untuk move on", jawabnya.

"Kau pasti sangat mencintainya. Benar2 pria yg sangat beruntung !", kata Jalal merasa tdk senang.

Penerbangan ini makan waktu 10 jam. Jalal dam Jodha berbincang- bincang ttg banyak hal.
Tentang kampus , karir, mimpi-mimpi, dan pengalaman2 mereka.

Jodha begitu terkejut dgn Jalal..lelaki yg tidak sabaran ini mau mendengarkan segala yg dia ceritakan dgn penuh perhatian. Bahkan hal-hal omong kosong ttg pernak pernik perempuan jg Jodha ceritakan.

Jalal begitu tertarik dgn apa yg gadis itu sukai dan inginkan dalam hidupnya.
Itu membuat hubungan kerja dgn pria itu akan lebih mudah. Setidaknya pria itu membuktikan kalau dia sungguh ingin berteman.

Setelah 3 jam dalam pesawat, Jodha menjadi lelah.
Jalal menanyai gadis itu..apakah dia mau tidur atau nonton film di dvd.

"Tidak..aku baik-baik saja. Hanya tubuhku jadi tegang karena duduk terlalu lama ", jawab Jodha.

Dia menyandarkan pipi di tangannya..dan memberi Jalal senyum manisnya. Jodha tidak tahu kalau dia telah membuat Jalal terpesona dgn senyumnya.

Mata Jalal terpesona melihat senyum di wajah gadis itu untuk bbrp saat..dia memandang lekat2.

Getaran halus yg datang memenuhi persaannya. Dia ingin sekali mencium bibir gadis itu dgn lembut.

"Damn ! "Jalal bernafas dgn berat dan dia membetulkan posisi duduk mereka.

Mereka duduk berdampingan ketika Jodha mulai menguap. Jalal berdiri, mengambil selimut dari lemari atas dan menyelimutkannya pada Jodha.

"Terimakasih ", kata Jodha bergumam krn mengantuk. Jalal berbaring di samping gadis itu.

Dan lagi-lagi dia berkata, " Aku punya sederet kata-kata lucu untukmu ", katanya sambil tersenyum simpul.
Jodha merasa senang dan tersenyum.
"Oke..Apa itu ?"..tanya Jodha.

"Damn , andai menjadi sexy sebuah kejahatan , kau akan dinyatakan bersalah ", untai kata lucu Jalal.

Jodha tersipu malu. "Apa dia melihatku sexy ? Ah dia hanya bercanda. Itu cuma guyonan", pikirnya .

Jodha menjawab ," Oke..sekarang gilirannku..Jika kau sebuah tiang. Aku akan menari mengelilingi mu ".

Jodha memberi senyum misterius.

Jalal kelihatan begitu surprise dan tiba-tiba merasa panas, membayangkan Jodha dgn sebuah tiang.

" Aku pikir kau menjatuhkan sesuatu..rahangku !".
Jalal mempraktekkannya dan Jodha seketika itu jg tertawa terbahak-bahak.

"Aku dengar kau pintar aljabar. Maukah kau mengantikan 'X' ku tanpa bertanya 'Y' ?" untai kata Jodha.

Jalal berhenti tertawa. Suaranya.. dalam dan sensual, mengirimkan sebuah desiran aneh kepada Jodha.

"Benarkah ?".. tanyanya .

Jodha terkejut ," Tidak...itu hanya untaian kata2 lucu ...kau ini menggodaku ", kata Jodha tertawa lagi.

"Ah..Okey...sorry". Jalal merasa bingung untuk sesaat dan dia berkata lagi ,"Congratulation. Kau terpilih menjadi ' Gadis yang tercantik di ruangan ini ' dan hadiah utamanya adalah semalam bersamaku".

Mereka berdua tertawa dan saling bertukar jokes ketika tiba2 pesawat tergoncang. Jodha tiba2 merasa gugup.

"Oh God..Aku benar2 benci terbang ",runtuknya.

"Turbulence !"..matanya melebar. Jodha duduk dan melihat ke Jalal.

"Ya..Apa kau takut ?", tanya Jalal. Dia duduk dan menegakkan kursi mereka.

"Ya sedikit ", jawab Jodha perlahan mencoba mekawan rasa takutnya.

"Jangan takut..cobalah rileks. Ini hanya sebentar saja",
Jalal meyakinkan Jodha.

Beberapa menit kemudian turbulence datang lagi.
Pada saat ini pesawat tergoncang dgn keras dan semakin keras..bahkan tidak berhenti.

"Oh God..tolong ampuni kami, hentikanlah ", doa Jodha.

Pintu lemari kabin pesawat terbuka dan semua isinya jatuh ke lantai. Lampu-lampu berkedip dan masker-masker oxigen terlepas.

Alarm berbunyi dan pilot berteriak ," Emergency ! Emergency !" Jalal memandangnya dan memeluknya.

Pesawat sepertinya akan rusak dan patah jadi dua.
"Ini..pakai masker ini di wajahmu.Jangan panik !"

Jalal mengambil pakaian penyelamat dari bawah kursi dan mengenakannya pada Jodha.

Jalal megencangkan seatbelt jodha. Para awak kabin pesawat sudah siap dgn baju penyelamat dan maskernya dan mereka duduk di kursi depan.

Humayun datang ke kabin dan berjalan dgn terguncang-guncang kearah mereka.

Jalal mengambil baju penyelamat dari bawah kursi ayahnya dan memakaikannya yg sekarang duduk di sebelah Jodha.

Mereka bersiap-siap untuk emergency landing..dan pesawat tergoncang begitu keras dan Jodha mengencangkan pegangannya pada kursinya.

Dia melihat kearah Jalal dan menyadari kalo ptia itu tidak mengenakan baju penyelamatnya. Jodha berteriak padanya..tapi jalal tdk bisa mendengarnya.

Lalu tiba-tiba , pesawat mulai berputar dan berputar.
Mereka jatuh dgn cepat. "Oh..Tuhan tolonglah kami !"

Kemudian terdengar ledakan dan semuanya menjadi gelap.

Vote n komen ya...ntar baru di update

BENCI JADI CINTA (HATE TO LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang