CHAPTER 4

2.3K 159 10
                                    


Beberapa hari kemudian, ayah jalal, Humayun memanggilnya dan memberitahukan berita tak terduga.
Jodha sudah kembali kerumahnya kemarin. Mr.Bharmal sebenarnya masih marah padanya tp karena kondisi kesehatan jantung istrinya, dia memutuskan unt.memaafkan putrinya.
" So..apa yg akan terjadi sekarang ? Apakah kita akan melupakan soal perjodohan ini ayah ?" Tanya Jalal.
"Hmm..Bharmal tidak mengejar hal ini lagi, Jodha benar2 telah menolak perjodohan ini. Dia tidak mengerti bagaimana pentingnya hal ini buat kita semua. Jodha masih terlalu muda, sebenarnya dia berumur 22 th dan baru saja lulus S2 Management. Kami setuju unt.memberinya waktu hingga dia lebih dewasa.." tutur Humayun.
"Well..akupun juga tidak terburu2 ayah..aku sedang menikmati hidupku sekarang ", kata Jalal.
Tapi dalam hatinya, dia merasa telah ditolak oleh Jodha
Jalal juga tidak ingin terburu2 menikah, tapi dia benar2 menginginkan Jodha . Beberapa hari yg lalu merupakan siksaan bagi Jalal. Pikirannya dan tubuhnya hanya terukir wajah Jodha. Apapun tentang gadis itu terutama aroma tubuhnya sangat mengganggu indranya. Jalal tidak bisa berpikir jernih lagi, di otaknya benar2 tergambar Jodha. Jalal kecewa karena Jodha bahkan tidak mau menelponnya. Dia telah menunggu bbrp hari dan malam. Dia bahkan tidak pernah meninggalkan Handphonenya krn menunggu telpon dari Jodha. Dia seperti org.idiot, spt anak remaja yg sedang jatuh cinta yg menunggu dgn sia -sia.
Jalal memutuskan unt.menengok Jodha lagi sebelum dia pergi. ''Dia ingin mengajak gadis itu date dan sebenarnya dia jg ingin bercinta semalam dgn gadis itu. Tapi tidak..satu malam belum cukup, mungkin satu minggu..atau satu bulan..atau sampai ketertarikanku padanya hilang. Gadis itu memang masih muda..tp dia tidak sepolos itu..'' dalam hati Jalal.
Jalal teringat wajah sedih Jodha..ketika dia berkata ttg mantan kekasihnya. Jalal menggerang. Dia tidak suka melihat gadis itu terluka. "Apa yg dia maksud ..mencoba move on ? Apakah gadis itu masih mencintai mantan pacarnya ? Sial ! Aku akan mematahkan leher lelaki itu karena menyakiti Jodha.." runtuk Jalal dlm hati. Tiba2 rasa cemburu menyelimuti dirinya. Pada saat itu, dia ingin sekali membantu Jodha melupakan segala perasaannya kpd mantan kekasihnya.
"Oke..no problem anakku..kita bisa kembali besok dan closing deal di Jepang"..kata Humayun. Membawa kembali pikiran jalal. Jalal berjalan ke kamar mandi dan membuka handuk putih yg membelit di pinggangnya.
"Aku tidak bisa ayah..aku masih dalam masa liburan. Lagipula, aku sudah perintahkan Abdul unt.merescedule perjalanan kita ke Jepang ", jelas Jalal
"Okey..jika itu maumu..tapi ayah akan menghargainya jika kau mau bergabung dgn kami ", kata Humayun.
"Apa yg ayah maksud "kami"..?Ayah mau bepergian dgn seseorang ?" Jalal terkejut. Mungkin ayahnya bertemu seorg.wanita.. mungkin seorg.kekasih baru. Sejak ibu meninggal 10th yg lalu, ayahnya tidak pernah date dan bahkan tidak punya keinginan menikah lagi.

"Ya..Jodha akan pergi bersamaku. Bharmal setuju unt.tidak terburu2 dlm perjodohan ini tp dgn 1 syarat, bahwa Jodha hrs pergi belajar unt.traning di bisnis yg kita handle, shg bbrp tahun lagi dia bisa me-manage bisnisnya mereka ", jelas Humayun.
"Apa ? " Jalal hampir tdk percaya. Sebuah rasa hangat, berkilau muncul dari dalam hatinya.
"Ya anakku..kami memutuskan org terbaik yg akan men-training Jodha adalah kau..So..bagaimana menurutmu ?" Tanya Humayun.
"YES !" Pikir Jalal menyetujui sambil tersenyum lebar..tapi dia berusaha unt.tidak menunjukkan kpd ayahnya.
"Well..aku tak punya pilihan kan ayah ? Ayah membuat keputusan lagi tanpa konsultasi dgnku dulu ",jwb Jalal.
Humayun terkekeh, " Jau benar anakku..kau tak punya pilihan lain".
Pada saat itu, Jalal merasa pintu surga telah terbuka dan hatinya bernyanyi krn bahagia..

BENCI JADI CINTA (HATE TO LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang