WARNING KONTEN DEWASA
Setelah Bharmal, Meinawati dan Humayun keluar dari kamar suite Jodha.
Jodha menutup pintu dan berbalik menghadapi Jalal.
"Great Jalal..bagus ! Kau berhasil menjebakku ! "
"Menjebak ?? "
"Ya menjebak...kau membuatku terlena semalam lalu.....
Jodha tak meneruskan kalimatnya. Wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Kenapa semalam ? "
Jalal menyeringai lebar...dia mendekati jodha.
"Itu tak terjadi bila kau tidak menjebakku ! "
"Oya...yang kuingat malah kau yang menikmatinya jodha.."
Jodha melengos..saat tangan jalal hendak menyentuh wajahnya.
"Aku tetap tidak mau menikah denganmu jalal..that's final !"
"Kenapa jodha ? Kenapa kau begitu keras kepala ? Mana jodhaku yang semalam..yang penuh kelembutan dan gairah.."
Jodha semakin kesal sekaligus salah tingkah. Jalal berdiri terlalu dekat dengannya, membuat jantungnya berdebar.
"Kau memang perayu ulung jalal...dan aku...aku menyesal telah jatuh dalm rayuanmu..."
"Hmm...kau mengakuinya...ha jodha.."
"Tapi tidak lagi...bagiku semalam adalah kesalahan jalal..tak akan lagi aku jatuh kedua kalinya..."
"O..really...kita lihat saja jodha..sejauh mana kau bisa menghindar dari pesonaku..tak kan ada yang bisa sweetheart..camkan itu ! "
Jalal membelai wajah jodha yang masih saja tak mau menoleh padanya.
Seketika jalal menarik wajah gadis itu dan membelai bibirnya dengan jari-jari nya tanpa menciumnya.
Nafasnya menghembus hangat di bibir indah itu. Membelai garis bibir dari ujung ke ujung dengan lidahnya yang ahli.Jodha memejamkan mata, niatnya untuk meronta tak dilakukannya. Dia membeku dengan sentuhan lidah tak bertulang jalal. Jalal menggigit kecil bibir bawah jodha yg membuat jodha membuka bibirnya.
Dan...Hemmph....
Jalal memagut bibir jodha dan lidahnya menari-nari mengabsen setiap inci mulut gadis itu.
Lutut joda terasa lemas, sungguh memabukkan ciuman jalal. Ia hampir tak sanggup berdiri. Perlahan jodha melingkarkan tangannya ke leher lelaki itu dan mulai membalas ciumannya.
Saling membelit, mengecap dan memagut panas.
Hingga kehabisan nafas dan berhenti tiba-tiba..
Keduanya mengambil oksigen sebanyak- banyaknya.
Mata mereka saling mengunci. Yang ada hanya kabut gairah.Sedetik kemudian mereka kembali saling memagut liar, saling membelitkan lidah, menggigit hingga mendesah.
Tanpa terasa joda sudah berada di atas bed nya. Entah kapan jalal membawanya, ia tak ingat.
Sekrang keduanya sudah saling mendesah, tubuh jalal yang hanya berbalut bed cover segera terlepas dengan mudah.
Sedang jodha yang sudah di ambang gairahnya tak menghiraukan saat jalal kembali melucutinya satu demi satu hingga tak ada satu helaipun tersisa.
Jo mendesah, resah, tubuhnya mendamba sentuhan, cumbuan jalal di seluruh tubuhnya.Jalal berbisik...
"See..kau tak bisa menolak sentuhanku jodha..",seringainya di sela cumbuannya.
Jodha tak menjawab, ia hanya memejamkan mata, tak memungkiri kata-kata pria tampan itu.
"Oh cepatlah jalal...",bisiknya.
"Hmm..kau mau kan menikah denganku jodha..",ucap jalal di sela cumbuannya.
Jodha mendesah hebat saat cumbuan jalal berada di titik intimnya.
"Hiyaaaa..aku..mauu...ooh..cepat.."
Jalal menyeringai lebar....
"As you wish sweetheart.."
Dan...
Penyatuan tubuh itu terjadi kembali. Jodha benar2 hanyut, ia bahkan sudah berkali2 klimaks. Jalal benar2 membuktikan dirinya kalau tak ada yang bisa menolak pesona dan sentuhannya.
"Kita kabari ayah ibumu besok jodha..mereka pasti senang dengan kabar baik ini..", ucap jalal setelah selesai percintaan mereka.
Jodha mengngguk lemah.
Ia sudah hampir jatuh tertidur.
Jalal menarikknya dalam pelukkannya.
"Tidurlah istriku..."
bisik jalal tersenyum ...Bersambung...
Hore..akhirnya bisa min nik lanjut deh cerita ini..
Sorry pendek...ide muncul mendadak..tanpa edit..
Love you all..muaaah..
Adm Nik...

KAMU SEDANG MEMBACA
BENCI JADI CINTA (HATE TO LOVE)
FanfictionProlog Jalaludin Mohammad Khan Dia mulai kehilangan kesabarannya, tersiksa. Dia terus memandang keatas anak tangga di Mansion Singh, kemudian melihat ke arlojinya. "Sialan, kemana dia ? " Sudah lebih dari 10 menit berlalu sejak kedatangan mereka...