CHAPTER 12 part 2

2.6K 114 1
                                    

..".. "Setelah satu jam, Jodha kembali ke kantor Jallal.

"Kemana Saja Kau? Kau tidak menjawab panggilanku. Resepsionis di lobi mengatakan bahwa kau tidak meninggalkan gedung. Aku menelepon setiap departemen tapi kau tidak disana.."

"Di mana kau bersembunyi? "Jallal hampir berteriak, ia begitu gelisah.

" Aku berada di atap, makan malam."

" Makan malam? Demi Tuhan! Aku akan membawamu keluar untuk makan malam.." Jalal mengatakan hal itu dan tiba-tiba terhenti.

"Di atap ?"

" Ya, dengan Surya.".

Kemarahan tiba-tiba menyala di mata Jallal . Dia meninggalkan ruangan sambil membanting pintu dibelakangnya.

Jallal tiba di rumah Surya..setelah tiga puluh menit .
Itu terletak di salah satu desa yang paling mahal di Jepang.

Jallal begitu marah. Dia sudah memperingatkan Surya tentang ketertarikannya pada Jodha, tapi masih saja Surya tidak mendengarkan. Sebaliknya, Surya malah mendekati Jodha dibelakang punggungnya.
Itu jelas-jelas menunjukkan bahwa Surya memprovokasinya.

Penjaga keamanan dibuka dengan Suryabhan Mansions high tech.. gerbang besi tombol dikendalikan untuk dilewati mobil Jalal. Kepala pelayan membuka pintu utama saat Jallal melangkah keluar dari mobilnya.

Surya baru saja tiba tiga puluh menit lalu dengan helikopter, setelah kencan makan malam dengan Jodha. Dia masih memakai jas dan berada di ruang tamu bar..minum martini.

Kepala kemanannya mengatakan bahwa Mr. Mohammad berada di gerbang dan ingin bicara dengannya. Surya menyuruh kepala keamanannya mempersilahkan jalal masuk.
Surya tahu kalau jalal datang karena jodha. Dia yakin kalau jalal sudah mengetahui tentang makan malamnya dgn jodha di atap.
Surya tersenyum dgn reaksi jalal. Dia ketakutan..itu pasti.

Jalal benar-benar marah karena dia mengabaikan peringatannya kemarin, pikir Surya. Dia tidak tahu apa yg akan dia harap dari kedatangan jalal yg mendadak., lalu Surya melepas jas abu-abu dinner dan dasinya, dan menggulung kemeja putihnya hingga siku.
Dia tidak mengerti kenapa jalal begitu ke kanak-kanakan dan egois, melarangnya bertemu jodha. Mereka kan tidak ada hubungan yg spesial selain boss dan sekretaris.

Jalal terkenal punya pesona yg menawan, seorang pemain dan bergerak cepat ketika akan memikat seorang perempuan. Jika dia memang benar menyukai jodha, tentu terlalu lama baginya memikat hati gadis itu. Gadis itu sudah bersama mereka selama sebulan.
Pesona Jalal tak mempan padanya, pikir surya.
Dia suka pikiran kalau jalal merasa terancam kesempatannya dgn jodha. Dia melihat Jalal berjalan dgn marah kearahnya, ketika seorang pelayan membuka pintu utama.

"Sepupuku, apa yang membawamu kemari ? "Surya menyeringai.

Jalal langsung mencengkeram krah kemeja surya dgn tangan kirinya dan meninju rahang surya dgn tangan kanannya sekerasnya.

Surya jatuh kebelakang, memecahkan rak botol-botol wine. Pelayannya dan para bodyguardnya segera memegangi tanfan jalal., tapi surya memberi mereka sinyal untuk membiarkan mereka menyelesaikannya sendiri.

Surya menguatkan tubuhnya dan berusaha bangkit. Dia menyentuh rahangnya, memeriksa kerusakannya., dan meludahkan darah dari rahangnya ke lantai kayu.
"Sial ! Apa yang salah dgnmu, hah ? " Surya berteriak marah, lalu, lalu meninju wajah jalal dgn sangat kuat.

Jalal terhuyung ke belakang dan mengenai vas antik yg harganya tak ternilai disamping bar.

Jallal jatuh di lantai, merasa pusing.

" Kau bangsat, Surya.."

Dia berdiri perlahan dan segera, mengambil kap lampu
dan memukul Surya kembali dengan keras.

"Arghhh! Apa apaan? "

Surya mengerang dan berbaring terkapar di lantai.

Jallal menatapnya.

"Aku sudah katakan kepadamu untuk menjauhi jodha. Tapi kau tidak mau mendengar. Apa yang kau inginkan? Retribusi? "
Dia menggertakkan giginya.

Surya hanya melotot marah padanya.
Jallal tertangkap basah ketika Surya menendang perutnya dan menonjok wajahnya tiga kali. Kemudian, mereka berkelahi seperti binatang liar, bergumul, ber gulat dan merusak seluruh ruangan rumah Surya.

Mereka akhirnya saling menenangkan diri. Mereka berdua akhirnya jatuh , seluruh energi terkuras dan keduanya berbaring di lantai, memar dan sakit.

"Jujur aku suka Jodha, karena kau tidak terlibat perasaan dengan dia, maka aku tidak menemukan alasan untuk tidak mengejar dia. Kau tidak memiliki hak untuk mengklaim dirinya."

Surya mengatakan hal itu sambil berdiri perlahan dan pergi ke bar untuk mendapatkan segelas martini. Lalu ia menawarkan satu ke Jallal.

Jallal memaksa diri untuk berdiri dan pergi menuju Surya. Dia minum martini dalam satu tegukan.

"Mengapa dia Surya ? Apakah karena kau
tahu aku menyukainya? Apakah kau ingin balas dendam atas apa yang terjadi lima tahun yang lalu? Demi langit, aku sudah meminta maaf untuk hal bodoh yang pernah ku lakukan dan aku pikir kau sudah menerimanya.."

"Please..jangan mengingatkan aku tentang hal itu. Masalah yang lalu sudah ditutup..."
Surya meraup tangannya rambutnya.

"Ya, Neetha dan aku berkencan.. tapi selama itu dia hanya berpikir tentang dirimu. Aku tahu dia hanya menggunakanku untuk membuatmu
cemburu.."

Surya menggeleng.
" Tapi itu bukan masalah di sini Jallal. Kau berada di sini karena Jodha.."

Kemarahan Jalalpun memuncak.
" Jauhi dia, Surya..! "

Dia berkata; tegas, lalu ia berputar dan berjalan menuju pintu utama. Lalu dia berhenti dan memandang Surya.

"Tagih semua kerusakan kepadaku..",
Lalu ia pergi.

Keesokan harinya, Jodha baru saja selesai berdandan untuk bekerja ketika dia mendengar ketukan di pintu kamarnya.
Siapa gerangan dia, ini masih terlalu pagi.

Dia membuka pintu dan terkejut melihat Surya di depan pintu nya.

"Hai.."

"Ya Tuhan, apa yang terjadi pada wajahmu? Mengapa wajahmu memar? "
Jodha tersentak dan panik, kemudian ia memegang wajah surya perlahan.

"Aku sedang latihan kickboxing tadi malam. Sparring partnerku sepertinya seorang pria yang marah.."
Dia tersenyum dan masuk dalam kamar jodha.

Jodha menjadi sangat khawatir..
"Apakah kau baik-baik saja?"

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Ini, aku membawakanmu sarapan.."

Jodha mengambil kantong kertas dari surya, mencium aroma pancake dan mentega.

" Hmm Terima kasih. Baunya lezat. Ayo, sarapan denganku.."

Surya ragu-ragu.
" Jodha, aku ingin tinggal tapi aku tak bisa. Pesawat Jetku sudah menunggu. Aku di sini untuk mengucapkan selamat tinggal. Aku akan kembali ke Italia.."

Jodha tiba-tiba merasa sedih.

"Oh ..sekarang?"

"Ya sekarang.."

Surya menatap jodha, dengan tatapan lembut.

Jodha menatap balik ke arah surya, lalu menunduk.

"Aku akan meneleponmu.."

Surya mendekatinya. Tangannya menyentuh rambut Jodha dengan lembut dan membelai pipinya.
Lalu ia memiringkan wajahnya dan mencium bibir gadis itu lembut.

" Aku harus pergi.". Dia berbisik dan pergi.

Bersambung..

Vote n komen friends...

BENCI JADI CINTA (HATE TO LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang