BAB 11 - The Power of Dion and Trio Ember

183K 14.1K 1.4K
                                    

"Argghhhhhh!"

Dion menghempaskan tubuh lelahnya ke kasur. Matanya nyalang menatap langit-langit kamarnya sambil ia pegangi kedua pipinya yang masih terasa panas itu. Kejadian di The Sheares's Quarters tadi masih sangat terngiang-ngiang dibenaknya. Bagaimana Alana menamparnya dua kali dengan keras dan berlalu begitu saja meninggalkan dirinya tanpa bisa Dion cegah karena lelaki itu masih shock ditempatnya.

Aku salah apa sampai ditampar bolak balik hah?!
Dan kenapa pedas sekali tamparannya!

Sambil masih memikirkan penyebab kenapa Alana menamparnya, Dion mengambil handphone disakunya. Sebenarnya saat dijalan pulang tadi ada sesuatu yang ingin ia lakukan tapi Dion ragu. Dan sekarang ia tatap layar handphonenya itu yang menampilkan tiga nama orang yang selalu membuatnya kesal. Tapi instingnya mengatakan bahwa ia bisa mendapat secercah jalan keluar dari mereka. Akhirnya dengan menghembuskan napas berat, Dion melakukan sesuatu yang sejak dijalan pulang tadi ingin ia lakukan.

Dion Alderic invited Samuel Hardiansyah to TSS's Kitchen

Dion Alderic invited Bimo Pamungkas to TSS's Kitchen

Dion Alderic invited Gilang Angkasa to TSS's Kitchen.

Semoga saja ada jalan keluar...

5 menit berlalu. Tak ada satupun yang join di grup yang Dion buat.

10 menit berlalu. Dion mulai kesal ditempatnya.

15 menit berlalu. Masih belum ada satu pun diantara mereka yang join.

30 menit berlalu. Batas kesabaran Dion habis.

Segera saja ia mengirim pesan kepada masing-masing dari mereka yang bertuliskan, kalau mereka tidak masuk juga ke grup yang Dion buat, voucher belanja gratis di seluruh supermarket di Jakarta akan Dion cabut kembali.

Tak sampai satu detik kemudian...

Samuel Hardiansyah joined this group.

Bimo Pamungkas joined this group.

Gilang Angkasa joined this group.

Dion langsung geleng-geleng kepala.

Dari jenis manusia seperti ini kah aku akan menemukan jalan keluar?

Samuel Hardiansyah:
Hai, Chef!💋

Ew, kenapa pakai emoticon bibir?!

Bimo Pamungkas:
Hai, Ganteng.😘

Dion langsung membanting handphonenya ke kasur.

Gilang Angkasa:
Chef, jgn dicabut ya vouchernya... Itung2 ngirit buat catering kawinan sy, Chef... 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Dion sontak tertawa.

Setelah tawanya selesai, segera ia masuk ke topik pembicaraan sebelum ketiga lelaki itu semakin membuatnya gila.

Dion Alderic:
Guys...
Kalian ngerasa ada yg aneh nggak sm Alana hr ini?

Bimo Pamungkas:
Iya, Chef! Si Al jutek abizzzzzz!
Serem sumpah!
Sy nggak berani negor takut disiram minyak panas! 🔥🔥🔥

Samuel Hardiansyah:
Sama, Bim! Mukanya si Al kyk mau bakar orang!
Muel atut...😰😰😰

Gilang Angkasa:
Muel, sumpah lo nggak pantes ngmg gt! Malu sm badan woy!!!💩💩💩

Dion ditempatnya sedikit tersenyum. Ternyata mengobrol dengan mereka bisa mengurangi bebannya.

Samuel Hardiansyah:
Btw, kok Chef nanya gt? Lg berantem sm ayang ya, Chef?😬✌🏻️

From Kitchen With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang