BAB 15 - A Bittersweet Farewell

138K 11.1K 494
                                    

*sambil dinyalain ya lagunya. Biar makin kerasa feelnya*


"Guys, karaoke yuk."

Samuel, Bimo dan Gilang yang sedang sibuk mencatat stok sayur dan buah di gudang langsung menghentikan aktivitasnya.

"Gue yang traktir kali ini. Kita kan udah lama nggak jalan bareng satu geng komplit." Kata Alana lagi.

Mendengar Alana berbicara seperti itu ketiganya saling menatap satu sama lain dengan tatapan bingung lalu kembali menatap Alana.

"Gue nggak salah denger kan ya?" Kata Samuel memegang telinganya.

"Obat lo abis, Al?" Kali ini Bimo bersuara.

Beda lagi dengan Gilang yang langsung berdiri dan menekan kepala Alana dengan kedua tangannya.

"Siapapun yang ada di dalam sini, saya minta pergi! Tempat kamu bukan disini! Alam kita sudah beda!" Kata Gilang memejamkan mata berlagak seperti paranormal yang sedang mengeluarkan makhkuk halus dari tubuh seseorang.

Tertawa kesal, di pukulnya lengan Gilang dengan kencang. "Enak aja! Lo kira gue kesurupan!"

Lelaki itu langsung mengaduh kesakitan. "Ya lagian lo aneh. Tumben banget. Mana pake bilang lo yang traktir lagi. Langka banget, Al." Katanya lalu kembali duduk.

Akhirnya Alana ikut duduk bersila seperti mereka. "Ayo dong... gue lagi kepengen nyanyi-nyanyi nih." Katanya merajuk bergantian memegang tangan ketiga lelaki di depannya ini.

"Lo ada masalah apa sih sebenernya, Al? Gue mencium bau asem yang tidak beres disini." Kata Samuel sok tahu.

Ditoyornya kepala lelaki itu. "Sembarangan kalo ngomong!"

"Atau jangan-jangan, lo lagi berantem sama Ayang Bos Chef ya?" Bimo menimpali.

Alana memutar bola matanya.

Apa kata Bimo barusan?
Ayang Bos Chef?
Menggelikan!

"Gue nggak mau abis karaokean sama lo semua benefit yang Chef kasih ke gue jadi ilang gara-gara disangka menikam lo dari belakang ya!" Kata Gilang tegas.

Alana melemparnya dengan wortel.

"Matre!"

Gilang hanya tertawa kencang lalu berhigh five dengan Bimo dan Samuel.

"Terus jadi nggak nih? Ayo dong, guys..." Kata Alana merengek sekarang.

"Ehmm... yaudah deh. Tapi di bayarin kan?" Kata Samuel pada akhirnya.

"Iya!!!" Kata Alana kesal.

"Bim, Lang?" Tanya Alana menatap Bimo dan Gilang bergantian menanti jawaban.

"Tapi pesen makanannya juga di bayarin kan?" Tanya Bimo balik.

"Ya Tuhan..." Alana mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Minumnya? Parkirnya? Tarif tambahannya? Kan lo tau Al, kita kalau karaoke nggak cukup satu ja..."

"SEMUA GUE YANG BAYARIN!" Kata Alana menyelak omongan Gilang saking kesalnya.

"Sekarang jadi apa enggak?!" Gadis itu bertanya sekaligus memerintah dengan galak.

"JADI!" Teriak trio matre tersenyum dan serempak.

***

"Sayang-sayang si patokaan, mate.."

"Yeee... jangan lagu daerah lo dong!" Kata Gilang melempari Samuel dengan kacang yang diikuti Alana dan Bimo.

From Kitchen With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang