BAB 7 - Malam Kelabu Yang Berakhir... Indah?

184K 16K 329
                                    

"Ngapain kamu kesini?" Bentak Alana sangat tidak suka saat Athar berjalan masuk ke The Sheares's Quarters.

"Mau ketemu kamu, Sayang." Jawab Athar sangat lembut yang hampir membuat Alana muntah ditempat.

"Jangan pernah sebut aku dengan nama itu lagi!" Alana bergerak mundur saat Athar terus berjalan maju mendekat kearahnya.

"Kamu lupa ya aku ini masih tunangan kamu?" Kata Athar mencengkram erat tangan Alana ketika gadis itu sudah tersudutkan ke tembok.

"Hubungan ini sudah selesai saat aku siram wajah brengsek kamu itu!" Maki Alana didepan Athar.

Athar langsung naik pitam, dengan kasar diraihnya wajah Alana. "Hubungan kita belum selesai sebelum gue ngebales perbuatan lo yang ngebuat gue malu didepan umum!"

Alana meringis menahan sakit. Rupanya Athar sudah tak mau berbasa-basi lagi dengan Alana.

"Cowok brengsek sakit jiwa kayak kamu emang pantes ngedapetin itu. Malah itu terlalu ringan buat kamu." Kata Alana tersenyum sinis, berusaha menutupi rasa sakit karena Athar terlalu kencang mencengkram wajahnya.

"Apa bedanya sama perempuan brengsek yang ngebohongin tunangannya sendiri? Katanya decorating assistant, tahunya? Cuma pelayan pengantar makanan!  Dasar munafik!" Maki Athar didepan wajah Alana.

"Kamu tahu Athar, kenapa aku sampai harus bohong sama kamu? Karena kamu nggak pernah suka setiap aku bicara tentang masakan, restoran, keinginan aku untuk jadi chef dan hal berbau dapur karena menurut kamu itu pekerjaan pembantu! Pelayan itu adalah pembantu karena mereka hanya melakukan apa yang disuruh oleh pelanggan! Iya kan?! Itu kan kalimat yang selalu kamu bilang??!!" Alana sampai harus berteriak untuk mengatakan itu semua.

"Tapi buat aku enggak." Katanya tersenyum sinis sambil menggeleng.

"Aku justru senang disaat orang lain bahagia dan puas dengan apa yang aku berikan untuk mereka. Setidaknya hanya itu kebohonganku. Bukan berciuman dengan wanita lain dengan mulut kotor kamu!" Tunjuk Alana tepat di wajah Athar.

"Atau jangan-jangan, selama kita pacaran kamu sudah sering melakukan itu dibelakang aku? Ternyata selama ini aku pacaran sama bajingan." Katanya tertawa mengejek.

Lalu entah mendapat kekuatan dari mana, Alana mendorong tubuh Athar dan menampar lelaki itu dengan keras.

Athar sedikit terhuyung ke belakang sambil memegangi pipinya yang di tampar. Tapi Athar malah tertawa dan berjalan mendekat kembali ke Alana.

"Karena yang lo ucapin itu semuanya benar, mulut lo harus dapat hadiah." Jawab Athar bukannya berkilah tapi malah membenarkan semua tuduhan dari Alana.

Selanjutnya Athar menerjang Alana, mencium gadis itu dengan kasar dan brutal. Alana memberontak sekuat tenaga, menutup mulutnya rapat. Ia juga memiringkan kepalanya ke kiri dan ke kenan agar bibir Athar tak mengenai bibirnya. Tapi Athar tak menyerah, ia terus saja mencium Alana walau gadis itu memberontak dan memukulnya.

BUG!!!

Alana melihat Athar jatuh tersungkur ke bawah dengan pinggiran bibir mengeluarkan darah dan ia merasakan dirinya ditarik ke belakang.

Dion sudah berdiri didepannya. Alana yang masih gemetar hanya bisa berdiri di belakang lelaki itu sambil mencengkram tangan Dion kuat-kuat. Dion balas menggenggam tangan Alana memberi kekuatan.

"Masih belum kapok juga datang kesini." Kata Dion setelah berhasil melayangkan satu bogem mentahnya di wajah Athar.

Athar menyeka bibirnya yang mengeluarkan darah. "Ooh, the fucking dick hero." Kata Athar mengejek Dion.

From Kitchen With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang