5 - Es Kelapa dan Vanilla Latte

190 28 10
                                    

Aku tengah menyesap vanilla latte milikku saat ponselku berdering dan nama 'stranger' tertera di layar ponselku.

Aku segera membukanya.

Stranger : Dela lagi dimana?

Dela : Abraco Cafe

Stranger : Wah deket dong sama sekolah kita, Dela sama siapa?

Dela : Sendiri

Stranger : Dela bosen ya? Muka kamu cantik banget ya kalo lagi cemberut

Stranger : Sekarang senyum senyum gitu jadi makin cantik :)

Stranger : Del, ko gadibales sih? Hp kamu geter geter tuh minta dibales smsnya

Stranger : Hati aku geter geter juga minta dibales perasaannya :(

Aku membacanya. Sungguh. Aku tidak ada minat membalasnya. Tapi dia terus mengirimiku pesan dan membuatku hampir berteriak gila kalau aku tidak sadar sedang berada di tempat umum.

Aku pun membalas pesannya. Kalau tidak, mungkin bisa saja dia mencoba menelfonku? Siapa tahu. Dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi, sepertinya akan sangat menyeramkan, entahlah.

Dela : gausah basa-basi. Pertanyaan ketiga.

Aku tahu maksudnya, ini hari ketiga kan? Oh entah mengapa aku meladeni makhluk tak berwujud seperti itu, salahkan keingintahuanku yang terlalu tinggi hingga penasaran dengan siapa makhluk tidak berwujud ini.

Ponselku bergetar lagi menandakan pesan masuk.

Stranger : Dela lagi mau minuman apa? Vanilla latte lo mau abis tuh

Aku mengernyit heran melihat balasannya. Darimana ia tahu minumanku akan habis? Dan kenapa dia tahu kalau itu vanilla latte?

Dela : LO TAU DARIMANA GUE MINUM VANILLA LATTE? penguntit.

Stranger : wowwww bukan saatnya lo bertanya tuan putri Dela.

Stranger : Del, bales dong. Mau apa?

Stranger : Delaaaaaa pulsanya gue nanti abis.

Dela : es kelapa.

Stranger : Oke tunggu.

Ketika aku meletakkan ponselku, seorang barista menghampiri mejaku dan memberikanku sebuah plastik kecil.

"Permisi, dengan Della... nia?" tanyanya.

Aku mengangguk sebagai jawaban iya. 

"Ada titipan untuk Dellania," lanjutnya.

Lalu aku tersenyum sebagai tanda terima kasih. Barista itu kembali berjalan menjauhi meja yang kutempati. Aku membuka plastik itu dan melihat sebuah gelas plastik berisi es kelapa di dalamnya.

"Wow," gumamku.

Eonian [B] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang