6 - Permen Karet dan Novel Fantasi

193 29 4
                                    

Ponselku bergetar dan memunculkan pesan masuk dari stranger tempo hari itu, yang membuatku berdiri dan menganga lebar di ruangan ber-AC ini. Kalau bukan karena isi pesannya yang membuatku penasaran, aku juga tidak akan berdiri disini dan ditatap aneh oleh siswa lain.

Jadi, pukul tiga sore setelah bel berbunyi, aku segera keluar kelas dan berjalan ke arah perpustakaan di lantai tiga. Lalu seorang adik kelas memberikanku sebuah kertas biru langit. Di dalamnya ditulis "cek hp Del".

Lantas aku mengecek ponselku yang kebetulan kumatikan ketika pelajaran berlangsung.

Dan benar saja si makhluk tak berwujud itu mengirimiku lima puluh pesan yang tidak kubalas satupun.

Hampir seluruh pesannya mengatakan kalau aku harus segera membalas pertanyaannya. Pun aku mengecek pesan pertamanya hari ini, daripada aku harus menerima lima puluh pesan lagi kalau tidak cepat-cepat membalasnya.

Stranger : Gue tau lo mau ke perpustakaan, nunggu Bima balik latihan kan Del? Daripada bosen, gue udah bawain novel fantasi kesukaan lo.

Stranger : Dan oh, pertanyaan hari ini, lo mau cemilan apa?

Aku mendengus geli membacanya. Darimana ia tahu jadwal harianku? Dan ya, aku penasaran novel apa yang ia berikan untukku.

Dela : tau darimana gue nunggu Bima? Lo kenal Bima?

Stranger : jawab dulu baru nanya dela sayang :)

Dela : permen karet.

*

Sebuah pintu besar kubuka dengan perlahan. Sepuluh buah meja panjang berwarna cokelat tua dan delapan kursi di setiap mejanya. Aku mengernyit memperjelas penglihatanku, ketika itu aku melihat sebuah kertas tertempel pada salah satu rak buku disana, sebuah gambar panah dan tertulis nama lengkapku. Aku berjalan ke arah meja yang ditunjuk oleh panah itu dan menarik sebuah kursi yang ternyata terdapat kertas juga disana.

Kursi spesial dengan ekstra novel fantasi dan permen karet strawberry kesukaan DELLANIA dari pengagum rahasia terkece sedunia :D

Memalukan. Sungguh. Bagaimana jika orang lain melihat namaku terpampang jelas di kertas yang tertempel pada rak buku itu? Tapi... kuakui cukup menarik.

Aku menempatkan diriku di kursi tersebut setelah mengambil kertas tadi, dan baru kusadari warnanya biru langit. Aku membalikkan kertas itu dan mendapatkan sebuah tulisan lagi dibelakangnya. Hih apa-apaan stranger itu? Semacam pesan? Mengapa dia segala harus sok misterius seperti ini?

gue tau semua hal tentang lo Dela, bahkan jadwal bimbel dan kegiatan di luar sekolah dan oh, gue kenal Bima. Sangat mengenalnya. -Prince Tampan

"Creeper," gumamku. "Tapi... siapa?" 

Aku menghalau pertanyaan itu di benakku dan segera mengecek novel yang terbungkus rapi di dalam sebuah tas berwarna merah muda, terletak tepat di atas meja. Aku yakin itu untukku karena ada namanya tertera disana. Tapi sekali lagi aku tidak mengerti bagiamana jika orang lain yang mengambilnya? Siapa peduli dengan nama yang tertera di tas itu? Ah masa bodo, yang jelas novel ini milikku.

Aku membukanya dan beanr, isinya sebuah novel. Anehnya yang ada di dalam tas itu adalah novel yang kuincar semenjak dua bulan lalu setelah novelnya beredar di toko buku. Bagaimana ia bisa mengetahuinya? Apakah hanya kebetulan?

Dela : DARIMANA LO TAU GUE MAU BACA NOVEL INI? THANK YOU BANGET SIAPAPUN LO! YOU MADE MY DAY!!

Stranger : selamat menikmati jumat soremu :)

Eonian [B] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang