12 - Pertanyaan Kedelapan

134 26 5
                                    

Rangga : pertanyaan kedelapan!!

Dellania : ya, apa?

Rangga : Cuma mau nanya, lo selama ini merasa terganggu sama gue gak sih?

Dellania : iya

Rangga : YAH KOK GITU SIH DEL:(

Dellania : kan gue cuma jujur

Rangga : Rangga sakit hati

Dellania : lo kelas ipa berapa si?

Rangga : kok lo tau gue kelas ipa?

Dellania : bukan giliran lo nanya

Rangga : sial, aku sakit hati kamu cuekin aku, aku nanya diginiin, jadi kamu gitu del sama aku?

Dellania : iya

Rangga : ipa enam

Dellania : bohong, gue gapunya temen sekelas namanya Rangga

Rangga : kalo gue kakak angkatan lo gimana?

*

Dari sekian banyak populasi manusia di SMA Pertiwi mungkin hanya segelintir orang yang mengenaliku. Bagaimana bisa seorang Rangga bisa mengenaliku, kakak angkatan pula.

Pagi ini aku sengaja melewati lorong kelas dua belas, aku harus berjalan memutar karena ada keributan di dekat lorong kelas sebelas IPS. Sudah jelas keributan itu ulah dari keempat makhluk tidak bertanggung jawab yang bernama Anggga, Bima, Chris dan Dimas.

Mereka lagi-lagi membolos pelajaran tambahan kemarin, dan guru BK kesayangan kami, Bu Zayu. Atau seluruh murid di sekolah ini menyebutnya Bu Jay-Z, itu ulah Dimas dan keanehannya. Aku saja pernah mendapat julukan semut merah. Yah, intinya guru BK kami itu pun mengejar mereka membuat sebuah drama komedi yang memalukan.

Saat aku berjalan melewati kelas 12 IPA 6, seseorang memanggil namaku. Aku tidak menoleh, ketika nama Rangga tiba-tiba muncul dalam benakku. Jangan-jangan....

Aku terus berjalan melewati kerumunan di lorong menakutkan ini. Tidak juga sih, tapi aku selalu merasa hawa yang berbeda ketika melewati lorong kelas dua belas. Sialnya, namaku terus dipanggil berkali-kali. Aku merasa seperti seorang buronan, ah gila.

Aku segera melesat masuk ke dalam toilet perempuan. Setelah melihat papan biru tua dengan simbol kepala botak dan badan mengembang membentuk rok. Ya, kalian bisa bayangkan bagaimana gambarnya bukan?

Aku merogoh saku rokku dan mengambil ponsel. Masih sempat-sempatnya di keadaan seperti ini Rangga mengirimiku sebuah pesan.

Rangga : Tadi gue panggilin, kagak nengok :( kan mau liat muka cantik Dela di pagi hari...

Dellania : hah?

Eonian [B] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang