Bunyi berisik dari arah dapur sangat mengganggu tidur nyenyak Dela. Aku bangun dengan masih menyelimuti diriku dengan selimut princess ariel hadiah dari Bima. Kadang aku berpikir seharusnya Bima bisa lebih memikirkan sebuah hadiah yang lebih menarik dibandingkan sebuah selimut.
Dan lagi pesan di dalam kotak selimut itu yang selalu membuatku kesal sendiri juga tertawa mengingatnya.
Lo kan sukanya tidur, makanya gue kasih selimut. Tahun depan gue kasih bantal kepala elmo deh sama guling badan doraemon yang lucu. Wishnya lo bikin aja sendiri nanti gue yang aminin. Intinya sih semoga lo sama gue tetep jadi sahabat sampai akhir dunia. Btw, kalimat terakhir sebelum ini Dimas yang ngusulin katanya biar gak terlalu bangke banget suratnya. Panjang umur ya Del, kalo udah tidur jangan lupa bangun nanti keterusan kan gue takut. Dan begitulah yang tertera di kertas binder dengan gambar winnie the pooh milik adik Dimas yang paling kecil. Mereka pasti mengambilnya secara diam-diam.
Aku berjalan gontai menuruni setiap anak tangga yang terlihat seperti rintangan menyeramkan di pagi hari. Aku malas mandi, tapi hari ini aku harus sekolah.
"Bunda! Dela males mandi, mandinya ditabung aja ya besok aku mandi dua kali deh janji."
Aku meracau sambil mengucek mataku lalu duduk di sofa dan mengambil toples berisi keripik kentang balado oleh-oleh dari Bunda Ika atau Ibunya Bima.
"DELAAAA! CEPETAN MANDI, BUNDA MAU NGOMONG PENTING TAU!"
Bunda berteriak dari arah dapur. Aku mencium wangi masakannya di pagi hari dan membuat perutku berbunyi keras. Sepertinya aku benar-benar harus mandi, kalau tidak aku mungkin tidak mendapat jatah sarapan yang sangat menggoda iman ketika puasa, apalagi detik-detik menjelang magrib. Padahal sekarang tidak lagi puasa, tapi tetap menggoda.
Lebih menggoda dari tampannya Taylor Lautner.
"Dela, kalo udah selesai mandi ambil uang warna biru di dompet Bunda ya, beliin kaset drama korea yang baru-baru. Sekalian mintain sama temen kamu yang suka ngoleksi drama korea. Pinjem hardisk kamu dulu ya." Bunda berteriak lagi dari arah dapur.
"Yaelah bun, selesai mandi aja belum, au ah lupa bunda nitip apaan," kataku dari dalam kamar mandi.
"Ihh Bunda abis ini masih sibuk bikin kue, udah ah pokoknya harus inget."
"IYA BUNDA SAYANGG. DELA MANDI DULU YAA."
"Iya, jangan lupa yang warna biru ya jangan yang merah. Korupsi itu dosa del."
"SERAH BUNDA!"
Aku bisa mendengar cekikikan Bunda dari sini. Dan suara Bima yang heboh karena kue buatan Bunda. Yakin Bima akan membawa kotak bekal setelah datang ke rumahku, jelas isinya makanan yang banyak. Bima adalah maling kulkas paling profesional.
*
Rangga : Dela sebelum pulang nanti ke loker kamu dulu ya, pilih kotak biru apa kotak merah, satu aja jangan banyak-banyak
Dela : siap bos!
Aku membuka loker milikku dan menemukan dua kotak besar bertumpuk. Aku memang tidak pernah menaruh apapun di dalam loker sekolah makanya lokerku selalu kosong dan bersih.
Aku mengambil kotak berwarna merah, yang letaknya paling atas. Aku membukanya dan hanya menemukan sebuah kertas.
Maaf anda kurang beruntung. Coba lagi
"Udah kaya hadiah minuman gelas seribuan aja."
Coba lagi aja buka kotak di bawahnya.
"Katanya pilih satu, dih."
Maka aku membuka kotak yang satu lagi dan menemukan satu paket dvd drama korea terbaru. "Wih, mayan dapet tabungan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonian [B] ✓
Historia Cortaeonian (adj.) constant and indefinite; continuing forever Ini semua hanya karena sebuah permainan. Dua puluh satu pertanyaan dua puluh satu langkah lebih dekat. Copyright © 2015 by psychoxls