19

165K 8.7K 331
                                    

Malam itu, tepat pukul tujuh, Nathan muncul di depan pintu rumah Katya, dengan setelan santai khasnya.

Gadis itu tersenyum tipis menyambutnya.

Dan, seperti janji mereka, keduanya berangkat ke pasar malam, tempat paling klise yang bisa dipikirkan oleh sepasang anak adam yang sedang jatuh cinta.

Kali ini, Katya hanya mengenakan sweter abu-abu dan rok hitam. Agar dia tidak terlihat berlebihan, dia memakai Converse sebagai sepatunya.

Mereka sampai sekitar setengah jam setelahnya, karena jalanan macet parah. Oh, of course. Ini malam minggu dan ditambah lagi malam tahun baru.

Sesampainya di sana, Nathan beli tiket sedangkan Katya langsung sibuk beli cotton candy. Lalu, mereka beli bando yang bisa nyala-nyala gitu. Astaga, suatu keajaiban seorang Nathan yang cowok abis ini mau disuruh pakai bando oleh Katya. Ya memang hanya Katya yang mampu begitu.

Kemudian, mereka mulai menjelajah. Mulai dari main lempar-lempar busur kecil, terus kalau kena dapet hadiah. Lalu mereka nonton sirkus.

Sehabis itu mereka naik rollercoaster mini yang paling tingginya cuma tiga meter, itu loh yang bentuk keretanya kaya ulat. Kemudian mereka naik komidi putar, dan terakhir naik bianglala.

Selebihnya, mereka cuma diam, nungguin kembang api muncul karena sebentar lagi pukul dua belas. Katya sih terus-terusan ngelihat ke luar, mandangin langit yang mulai mecahin satu-dua kembang api.

Nathan enggak tau, waktu kembang api lagi banyak-banyaknya, Katya tuh kayak make a wish gitu. Dan lo tahu enggak wish-nya apa?

Dia cuma bilang, bahwa dia mau ngelewatin tahun depan sama Nathan lagi. Tapi dalam keadaan berbeda. Bukan dalam keadaan kayak gini, keadaan di mana mereka berdua sama-sama berusaha menahan diri perasaan mereka.

They said they love each other. But then they say they can't be together. That doesn't even make sense.

Tapi gimana? Ini semua pilihan mereka. Mereka yang bisa bahagia, tapi memilih untuk terluka.

Nathan masih ngelihatin Katya. Kemudian, semuanya terjadi gitu aja. Nathan mendekat, dan tangannya yang lain juga narik Katya mendekat, membuat jarak mereka semakin intens.

Mata hitam Katya mengunci iris kecokelatan Nathan. Mereka saling bertatapan dengan hidung nyaris bersentuhan untuk waktu yang cukup lama.

Dan semua itu mencairkan semuanya.

Semua es yang membekukan hati Katya, semua dinding yang gadis itu bangun di antara keduanya. Untuk saat itu, semuanya luluh begitu saja. Untuk saat itu, semuanya sempurna.

Untuk saat itu, hanya ada Nathan dan Katya.

Keduanya membisu, hanya mengungkapkan perasaan masing masing dengan bahasa kalbu. Dan kali itu, Baik Nathan maupun Katya tau, kalau semuanya belum benar benar berubah.

Seenggaknya, bukan perasaan mereka. Perasaan mereka masih sama, masih penuh cinta buat masing-masing dari mereka.

Dan kali itu, semua pertahanan mereka runtuh. Untuk kali itu, cinta aja cukup.

Katya enggak peduli bahwa dia sudah melanggar janjinya ke Agatha. Tapi mereka saling mencinta, jadi itu cukup buat mereka menantang dunia. Itu bahkan lebih dari cukup.

Karena seenggaknya, they have each other.

Setelah melalui adegan you-know-what, mereka tanpa bicara apa pun mendeklarasikan diri bahwa keduanya telah bersatu kembali. Mereka turun dari bianglala, memutuskan untuk duduk di salah satu bangku yang tersedia sambil menyantap jagung bakar yang Nathan beli dari mang-mang yang duduk enggak jauh dari mereka.

Bad RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang