Aku percaya, Tuhan menyiapkan sebuah sayap untuk melengkapi sayap yang lain. Seperti Tuhan menjanjikan sebuah cinta untuk setiap manusia. Menurutku, mencintai bukanlah sebuah dosa.
Tapi, bagaimana jika kami mencintai Tuhan yang berbeda?
Aku mencintainya. Temanku bilang, aku harus mengatakannya. Saat kulakukan, dia hanya berkata, "kita berbeda."
Jujur saja, jawaban itu tak cukup kuat bagiku. Dia mencintai Tuhannya, begitupun aku mencintai Tuhanku. Dan jawaban itu, terdengar seperti sebuah pelarian. Lebih baik bagiku jika ia mengatakan tidak mencintaiku sebagaimana aku menyayanginya.
Temanku berkata, ini adalah ujian. Apakah aku lebih mencintai yang menciptakan, atau yang diciptakan.
Aku sadar, sejak dulu perbedaan menjadi sekat tak tertembus di banyak cerita. Tapi, bukankah kita tak bisa memilih siapa yang berhasil menambatkan pesonanya pada diri kita?
"Apakah aku yang bukan umatMu, boleh mencintai hambaMu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/49279751-288-k657645.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Girls' Diary
RomanceBumi tak hanya seluas taplak meja. Jika kau bisa terbang dan melihat melalui jendela-jendela rumah, kau akan melihat cerita-cerita yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh penulis manapun. Tapi disini, aku ingin membicarakan sesuatu yang manis. Cint...