Aku tahu kau terpukul dengan semua ini.. karena aku juga merasakannya, sama sepertimu. Kau tau? Aku tak pernah seperti ini sebelumnya. Aku bukanlah orang yang suka menangisi orang lain. Atau lebih tepatnya laki-laki lain. Tapi, kau berhasil membuat rekor dalam hidupku. Ya, aku menangisimu.
Aku sedih saat kau mengatakannya. Aku merasa seperti menjadi seorang kekasih yang jahat dan egois. Ralat, mantan kekasih. Ya aku memang begitu.
Sejujurnya aku takut. Takut untuk melepasmu. Takut melepaskan sebuah ikatan tak berguna yang membuat kita saling terbelenggu satu sama lain.
Ini baru hari pertama dan aku sudah menangis empat kali. Dan semuanya untukmu.
Tak banyak yang tahu bahwa kita sudah tak menjalin hubungan bodoh itu. Aku sengaja melarang sahabatku untuk mengatakannya pada mereka. Sejujurnya hatiku sakit. Sangat sakit saat mereka mengatakan, "selamat atas hari jadimu dengan kekasihmu yang ke sembilan bulan."
Sebenarnya aku ingin berteriak pada mereka dan mengatakan bahwa aku telah putus hubungan denganmu. Tapi, jika mereka tahu.. mereka akan menanyaiku macam-macam dan aku tak suka itu.
Ya.. aku lebih banyak berada diluar tadi. Kau benar, aku menghindarimu dan menyibukkan diriku agar tak terus terusan mengingatmu. Tapi, ada saja hal yang membuat semua memori tentangmu terputar di otakku.
Aku benar benar merasa senang saat kau mengirimiku pesan dan menanyakan keberaaanku. Terlebih lagi kau menggunakan panggilan semasa kita masih menjadi satu ikatan. Aku senang. Pada awalnya. Sampai aku teringat, semua sudah berbeda. Keadaan sudah berbeda dan statusku sekarang sudah berbeda.
Aku tak lagi menyandang gelar sebagai kekasihmu. Itu artinya, aku tak memiliki alasan untuk melarangmu dekat dengan siapapun.
Kau tahu? Tadi mereka memutar sebuah lagu. Lagu itu, lagu kesukaanmu. Lagu yang sering kau nyanyikan di kelas. Mereka tak berhenti memutarnya. Berulang ulang telingaku mendengar semua melodi melodi itu. Aku teringat kau.. lagi.
Sahabatku bilang, aku berbeda pagi ini. Kurasa mereka menyadarinya. Benarkah aku berbeda? Seharian ini mereka menemaniku untuk menyibukkan diri. Setidaknya aku dapat lari dari bayanganmu untuk beberapa menit. Tapi, tetap saja. Aku tak bisa mengusirmu dari pikiranku sepenuhnya.
Apa kau juga merasakannya?
Semua orang berkata padaku, kau juga berbeda hari ini. Mereka menyapamu dan kau menjawab sekenanya saja. Aku juga merasakan perbedaan itu. Sejak kemarin.
Dan inilah puncaknya. Maaf jika aku terlalu banyak mengecewakanmu, membuatmu marah, membuatmu kesal. Maaf jika aku terlalu egois untuk memintamu tetap berada disisiku dengan konsekuensi kau tak akan dianggap oleh orang tuamu. Dan maaf atas semua perlakuan dan perkataan yang pernah menggoreskan luka dihatimu. Aku hanya ingin mengatakan ini untuk saat ini saja, kumohon ijinkan aku.
Terima kasih.
[Happy Anniversarry for Me! I'm single now...]

KAMU SEDANG MEMBACA
Girls' Diary
RomansaBumi tak hanya seluas taplak meja. Jika kau bisa terbang dan melihat melalui jendela-jendela rumah, kau akan melihat cerita-cerita yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh penulis manapun. Tapi disini, aku ingin membicarakan sesuatu yang manis. Cint...