Her eyes

2.4K 117 30
                                    

Thanks reader, karena sudah mau membaca tulisan aku, memberikan bintang dan komentar kalian :) ,,,

Happy reading

    Mata POV

"Papaaa,,,!", aku menarik tangan Mama dan mengajaknya berlari kecil bersama ku menuruni tangga dengan mata yang berbinar dan hati yang sangat gembira tentunya, bagaimana tidak, sebentar lagi aku akan bertemu dengan pangeran ku. Aku menghambur kedalam pelukan Papa, Papa balas memeluk ku erat.

"Oh God, apakah ini putri ku?"

Papa mengerutkan alisnya, membuat alisnya hampir menempel.

"Tentu saja Tata putri Papa", aku menjawab pertanyaan Papa dengan bibir yang mengerucut, masih dalam dekapan Papa.

"Bagaimana bisa dia secantik ini?, aah Papa lupa kalau putri Papa ini anak Mama". Papa menjawab pertanyaannya sendiri sambil menepuk pelan jidatnya.

"Hihihi", Aku hanya tertawa geli melihat tingkah Papa.

Dan saat aku melihat kearah mama, wajah Mama sudah merona merah, Papa memang paling bisa berkata manis, diusia Papa yang bisa dibilang tidak muda lagi, Papa masih terlihat sangat tampan, aku sangat bersyukur terlahir di keluarga ini.

"Mah putri kita sangat manis mah, papa jadi ingin memakannya".

Reflek aku menjauh dari Papa dan bersembunyi di balik tubuh kak Ethan yang berada tepat di samping kanan Papa. Kak Ethan pun tersenyum sambil berbalik menggendongku, merapikan rambut ku yang sedikit berantakan lalu mencium pipi ku gemas. Aku hanya tersenyum lalu mengalihkan pandangan ku pada Papa dan membiarkan kak Ethan dengan aktifitasnya yang masih terus mencium pipi ku.

"No no no", aku memelototkan mataku dan mengangkat tangan kanan ku lalu menggerakkan jari telunjuk ku ke kiri dan ke kanan.

"Tata dandan cantik kaya gini bukan untuk Papa makan ya, tapi untuk Aldi makan. Hehehe", kami pun tertawa bersama, aku sendiri juga heran kenapa kata kata itu bisa keluar dari mulut ku.

"Sudah sudah sebaiknya kita berangkat sekarang, nanti kita bisa telat, Dan kamu kak jangan ciumin adik mu terus nanti dandananya rusak. Omel Mama membuat perdebatan kecil aku dan Papa berakhir. Kak Ethan juga sudah berhenti mencium ku, aku pun berbalik mengeratkan pelukan ku.

~~~~~~~~~~~

Setelah 1 jam perjalanan akhirnya kami sampai juga di acara om Fendi. Papa, Mama, aku dan kak Ethan menghampiri om Fendi. Setelah bersalaman dengan om fendi dan tante Ismi istri om Fendi, aku meminta ijin untuk berkeliling hotel membiarkan mereka para manusia dewasa bercerita. Sebenarnya aku hanya merasa bosan berada ditengah pembicaraan orang-orang dewasa itu. Aku pergi berkeliling untuk melihat pemandangan yang disajikan hotel ini sekaligus mencari Aldi.

Om Fendi membuat acara pembukaan hotel barunya yang terletak di atas bukit di Bandung, hotel ini seperti kastil di film disney. Ku langkahkan kaki ku menuju ke salah satu balkon yang menurutku memiliki pemandangan paling indah. Pemandangan dari atas sini sangat indah memang, aku dapat melihat bukit-bukit, rumah dan pepohonan yang membentuk pemandangan yang menyejukkan hati.

"Mataaa!!!", Seketika aku pun membalikkan badanku dan mencari sumber suara tadi, suara yang sudah ku tau pasti siapa pemiliknya, dia berlari kecil ke arahku dan ,,,

Bruuuk ,,,

"Aldi aku tidak bisa benafas", bisik ku lirih dengan suara yang sangat pelan, sehingga aku yakin hanya Aldi yang mendengar ucapan ku.

BULAN & MATAHARI (gxg) {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang