Little Kiss

2.1K 128 59
                                    

Kadang rasa kecewa yang mendalam itu disebabkan oleh ekspektasi atau harapan kita yang terlalu tinggi pada seseorang atau sesuatu.

******

Sebelumnya di All of Memories

Matahari POV

"Ta, ta, bisa-bisanya kamu tertidur dengan posisi seperti ini. Dia ,,,"

******

Belum sempat kak Bulan memberitahukan nama ku, aku sudah lebih dulu memotong pembicaraannya, dengan si cowo yang tadi memanggil kak Bulan dengan sebutan sayang.

Aku memang sedikit tertidur, ku rasa aku kelelahan karena terlalu lama menangis di tambah lagi dengan dekapan kak Bulan, ini sangat nyaman, detak jantungnya bagai melodi surgawi. Tetapi suara teriakan yang begitu keras membuat tidur ku terganggu. Saat aku hendak membuka mata, ku rasakan tangan kak Bulan menutup sebelah telinga ku, sehingga ku urungkan niat ku untuk bangun, mencoba menerima kehangatan yang ia berikan. Tetapi percakapan orang itu dan kak Bulan sepertinya akan terus berlanjut, mau ngga mau aku harus bangun, walau pun aku belum rela pelukan kak Bulan terlepas dari ku.

Aku sengaja tidak peduli dengan orang yang berdiri di belakang ku. Aku tahu dia sedang bertanya-tanya tentang siapa aku, apa hubungan ku dengan kak Bulan dan masih banyak lagi. Ku longgarkan sedikit pelukan ku agar bisa menatap wajah kak Bulan, dan itu membuat kak Bulan melepas pelukannya.

"Kak aku ngantuk"

Ucap ku sambil menatap ke dalam matanya, wajahnya yang ceria tiba-tiba berubah menjadi kesakitan, kak Bulan lalu menutup mata selama beberapa detik, dan saat dia membuka matanya dia kembali menatap ku tanpa wajah kesakitan tadi tetapi dengan senyum yang dapat membuat ku rela melakukan apa pun asalkan dapat terus melihat senyum itu.

"Gina kamu masih sakit sayang?"

Tanya kak Endru dengan sedikit panik yang langsung menempelkan punggung tangannya ke dahi lalu pipi kak Bulan, hal itu membuat ku risih sehingga ku lepaskan pelukan ku dan memilih untuk menjauh dari mereka berdua, tetapi kak Bulan menekan pundak ku dengan kedua tangannya, membuat ku kembali terduduk.

"Aku ngga apa-apa sayang, aku udah baikan kok, paling tadi aku pingsannya karena kelelahan saja"

"Apa-apaan sih kak Bulan, tadi nahan aku, sekarang dia malah ngobrol sama kak Endru", si ketua panitia pelaksana ospek yang baru ku tahu karena aku sempat melihat wajahnya. Aku pun kembali berdiri dan hendak pergi, tetapi gerakan kak Bulan lebih cepat dari yang ku kira ia berhasil meraih tangan ku.

"Kok pergi sih, katanya tadi ngantuk? sini aja tidur di samping kakak"

Sebenarnya aku ingin menerima tawaran kak Bulan, tetapi melihat adegan sayang-sayangannya mereka, membuat kantuk ku sudah berlari entah kemana.

"Aku udah ngga jadi ngantuk kak, aku mau balik ikut ospek saja, kan ospeknya masih berlangsung, lagian disini sudah ada kak Endru yang jagain kakak"

Bukannya GeEr tapi aku dapat melihat dengan jelas wajah cemberut kak Bulan, jadilah kami sama-sama cemberut, hehe.

Ku lepaskan genggaman kak Bulan dari tangan ku lalu ku kecup pipinya dengan gerakan cepat sehingga bibir ku mengenai sudut kanan bibirnya, errr sebagian bibirnya, hal itu membuat ku sangat kaget juga jantungku yang berdetak takaruan, niat ku hanya mencium pipi sumpah, tapi kak Bulan yang tiba-tiba menengok kearah ku membuatku tak mampu mengerem, ini ciuman pertama ku pada wanita, bibir kak Bulan sangat lembut, kenyal dan manis kurasa jika saja aku bisa lebih dalam menjelajah.

"Ekhem".

Deheman kak Bulan membuat ku tersadar dari lamunan liar ku, apa lagi wajahku masih berada di depan wajahnya dan fokusku ke bibir kak Bulan. Dengan salah tingkah kutegakkan tubuhku, ada rasa malu dan takut saat ini, aku takut kak Bulan marah pada ku. Saat aku ingin meminta maaf kulihat wajah kak Bulan sama merahnya dengan ku dan matanya bergerak liar kadang ke mata ku, bibir lalu kekanan kiri, hal itu terhenti saat aku pamit, semoga itu bukan karena marah.
  
"A aku pergi kak". Sh*t pasti sekarang aku dah blushing". Pamit ku tanpa memandang wajah kak Bulan demi menghindari rasa malu yang akan bertambah jika tatapan kami bertemu. Ku coba melihat ekspresi kak Endru tetapi ternyata ekspresinya biasa saja dan dia terlihat sangat sibuk dengan hpnya. Huft semoga dia ngga tau yang udah aku lakuin pada pacarnya.

BULAN & MATAHARI (gxg) {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang