Liontin

1.6K 113 11
                                    

Ini part yang paling mendebarkan menurut ku, karena aku nulisnya ditemani guncangan-guncangan lembut sampai sedikit kasar yang berasal dari poros bumi atau biasa disebut gempa bumi.
#curcol

Sorry yach update nya lama, coz aku lagi berada di pelosok indonesia * , * ,,,

Happy reading :) ,,,

Author POV

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar ruang putih 6x6 itu, disusul dengan suara salam dari seorang wanita berseragam serba putih.

"Selamat siang, sekarang sudah waktunya pasien makan dan minum obat"

Ucap sang suster ramah dengan senyum menghiasi wajahnya sambil berjalan ke arah Mata.

"Mau suster yang suapin atau adik cantik mau makan sendiri"

Tanya suster pada Mata, belum sempat Mata menjawab Ethan sudah mengambil alih makanan yang ada ditangan suster.

"Biar saya saja sus" jawab Ethan ramah.

"Baiklah, cepat sembuh adik cantik".

"Makasih sus" jawab Mata dan Ethan berbarengan.

"Kompak sekali" jawab suster sambil memberi wing untuk Ethan dan berbalik arah keluar ruangan sambil menggoyangkan pinggulnya seolah sedang berjalan di atas karpet merah.

Sontak Ethan dan Mata saling berpandangan dan mencoba sekuat tenaga menahan tawa mereka "pfff"

"Hahaha, dia menyukai kakak" ucap Mata setelah memastikan sang suster telah raib dari pandangan.

"Tata yakin pengen punya kakak ipar seperti itu?" Tanya Ethan menggoda.

Tata menggeleng kuat, sampai-sampai pipi bakpaonya berombak.

"Amit-amit. Bukan apa-apa kak. Tapi kakak lihat sendiri tadi, dia sangat genit, oh! dan make up nya, OMG ada apa dengan alis sehitam arang itu, itu lebih tebal dan lebih hitam dari alisnya sinchan". Terang Mata berapi-api dengan gerak tangan seperti orang kampanye.

Ethan yang gemas dengan tingkah adik kecilnya langsung mengacak rambut Mata dan mencium pipinya kilat, bagi Ethan pipi Mata itu seperti telah tertempel magne, menariknya untuk terus di cium.

"Kalau di poles dikit pasti cantik Taa"

"Tata ga suka cewe genit" cemberut Tata.

"Hahaha, baiklah kk hanya akan berpacaran dengan restu Tata, bagaimana? Setuju?"

"SETUJU!" Teriak Tata bersemangat.

Ethan tersenyum "apa pun akan kakak lakukan asal itu membuat Tata bahagia sayang".      

"Ayo. Sekarang makan dulu yach". Tata hanya mengangguk dan menerima suapan demi suapan dari Ethan. Ethan pun menyuapi Mata dengan telaten, setelah selesai Ethan memberikan obat yang tadi di bawa suster berbarengan dengan makanan Mata kepada adik kecilnya itu.

"Nih, minum dulu obatnya terus tidur yah, istirahat dulu"

"Tata kan udah tidur dua hari kak, masa disuruh tidur lagi? Kakak udah bosan yah ngobrol sama Tata?, rengek Mata manja dengan wajah cemberutnya yang menggemaskan.

"Jangan cemberut begitu ih nanti cantiknya hilang loh, tentu saja kakak masih pengen ngobrol sama adik kecil kakak ini, tapikan adik kakak harus banyak istirahat biar cepat pulihnya"

"Ia iaa, Tata mah apa atuh hanya bidadari kecil yang patuh"

"Ih dasar yah, sindrom princess nya kambuh lagi, ya sudah sekarang tidur dulu, nanti dilanjut lagi ngobrolnya"

BULAN & MATAHARI (gxg) {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang