Rasa Favorit

1.3K 82 59
                                    

Oh. Please. Ngga usah dibaca kalimat yang di bolt ini 😰. Lewatin aja. Tuh di bawah 👇 ada cerita yang nunggu di baca 😉 ,,,


Warning!!!

Mmm 👉👈

19.1/3++

Author Pov

Sejauh ini kelompok yang dipimpin Bulan tidak mengalami hambatan berarti, sudah dua jam mereka menjelajah hutan, normalnya butuh empat jam untuk sampai di garis finis. Mereka telah mengumpulkan setengah dari petunjuk yang dibutuhkan. Lily dan Lala masih tetap berada pada barisan paling depan, sedangkan Andi dan Bulan tetap menjaga di belakang.

"A ah!"

Kamu ngga apa-apa?". Bulan menangkap lengan Mata karena Mata yang tanpa sengaja menginjak tali sepatunya sendiri dan hampir jatuh, untung saja Bulan berada tepat dibelakang Mata yang berjarak dua langkah.

"Iya aku ngga apa-apa kak, kakak duluan aja, aku permisi ikat tali sepatu bentar, ntar aku nyusul" ucap Mata sambil melihat Bulan dan Andi bergantian.

"Biar aku temenin Mata, kalian duluan saja, ntar kita nyusul" Ucap Andi pada Bulan dan anggota kelompok tiga lainnya.

Nampak Mic, Sherly dan Rain yang ragu akan usulan seniornya itu, tetapi apalah daya mereka yang hanya berstatus maba saat mendapat tatapan tajam dari senior mereka hanya bisa mengikuti perintah, lagi pula senior mereka nampak dapat di percaya, kelompok tiga lalu melanjutkan pencarian jejak kecuali satu senior yang tampak tak mau mengalah.

"Ngga, ini kali kedua aku ikut game ini, sedangkan kamu Andi baru pertama, bukan maksud aku meremehkan tetapi sekiranya aku lebih tau medannya dari pada kamu, jadi biar aku yang nunggu Tata, kamu cepetan gih, tuh anak-anak dah jauh kalau kita debat terus yang ada kita bertiga yang ketinggalan".

Mata mengabaikan perdebatan Andi dan Bulan, ia menunduk mengikat tali sepatunya yang terbuka kedua talinya.

Sementara Andi memilih mengalah dan membenarkan ucapan Bulan, ia berlari kembali kekelompok yang sempat ia tinggalkan tadi, kelompok itu terus berjalan memperhatikan dengan teliti jejak-jejak yang di tinggalkan oleh panitia tanpa menyadari kalau dua anggota mereka tak kunjung datang.

*★*★*★*★*

"Sakit banget ya Ta"

"Udah ngga kok, kan udah di urut kamu, makasih ya Bulan". Ucap Mata tulus dengan senyum manis dan sebelah tangannya mengelus pipi Bulan. Bulan menggenggam tangan Mata yang berada di pipinya lalu mencium telapak tangan Mata lama.

"Kamu lebih hati-hati lagi ya Ta, aku ngga kuat liat kamu sakit".

"Ia kakak Bulan sayang, sini duduk samping aku, jangan jongkok terus ntar kaki kamu keram" Mata menarik Bulan agar duduk bersamanya di atas akar pohon besar.

Tadi, saat Mata telah selesai dengan tali sepatunya, ia melangkah tergesa tanpa melihat ada penggalan dahan pohon menghalangi langkahnya sehingga membuat Mata kembali tersandung, mengakibatkan kaki kanannya keseleo dan tentu sudah di urut oleh Bulan. Tetapi karena Bulan yang terlalu khawatir akan Mata, ia jadi lupa waktu dan terus mengurut kaki Mata sampai benar-benar sembuh. Tak terasa setengah jam telah berlalu.

"Taa, kita lanjut jalan lagi yaa. Tapi Tata kuat jalannya ngga? Kalau ngga kuat biar aku gendong aja ya". Tanya Bulan khawatir.

"Aku kuat Bulan, kan udah di urut udah sembuh juga, nih liat udah ngga sakit kok". Mata membuat gerakan melompat kecil dan menggoyang-goyangkan kakinya yang di urut Bulan tadi.

BULAN & MATAHARI (gxg) {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang