The First Meeting

1.8K 113 62
                                    

Foto mulmed di atas itu Alisa bulan bragina remaja akhir

Ketik, simpan, baca, hapus, ketik, simpan, terbit ...... Akhirnyaaa, 
-,- Fiuh

Author POV

"Mohon perhatiannya adik-adik, Untuk seluruh mahasiswa dan mahasiswi baru harap berbaris dengan rapih berdasarkan Abjad huruf depan nama kalian"

Berbaris menurut abjad nama depan disini, dimaksudkan agar para maba bisa saling mengenal dan akrab lebih cepat.

Para maba pun sibuk melihat nama depan teman yang ada disamping mereka melakukan perkenalan singkat, dan berbaris dengan rapih di dalam ruang serba guna yang biasa dijadikan tempat latihan dan tanding para mahasiswa Pisikologi.

Setelah barisan rapih para senior pun membagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok terdiri atas 10 orang.

"Pertama-tama perkenalkan nama saya Endru rolings selaku ketua pelaksana ospek tahun ini dan di samping kanan saya adalah wakil saya Alisa bulan bragina dan di sebelahnya ........".

Matahari POV

Seakan disambar petir saat aku mendengar nama Alisa bulan bragina disebut (maksud author kecepatan pengalihan perhatiannya Mata sama seperti kecepatan petir menyambar, tapi Author juga ngga tau bagaimana rasanya disambar petir, kalau kalian ada yang udah pernah ngerasain rasanya kesambar petir, kasih tau Author yach gimana rasanya ;) ), lamunan ku akan ospek yang membosankan, penyiksaan atas maba dan masih banyak lagi sirna seketika.

Mata dan pikiran ku hanya tertuju pada seorang wanita cantik bermata abu-abu dengan rambut kecoklatan bergelombang sepinggangnya yang ditata rapih, bibir merah jambunya yang seksi dan melengkung keatas membuat dirinya terlihat seolah selalu tersenyum, wajahnya yang cantik sama seperti Bulan yang selama ini ada dipikiran ku, kemeja biru muda dengan dua kancing bagian atasnya dibuka menambah kesan yang uuh lagi-lagi seksi, rok pensil yang dikenakannya diatas lutut memamerkan kakinya yang jenjang dan mulus tanpa noda ditambah lagi high heels 5 cm yang membuatnya bag model papan atas.

"She is my real angel" bisik ku pelan dengan senyum memuja sambil menggenggam erat liontin yang senantiasa menghiasi leherku.

Kalau kalian ingin tahu orientasi seksualku, aku akan cerita, aku udah pernah pacaran dengan lelaki tentunya waktu kelas XI selama seminggu dan SMA kelas 1 hampir se tahun, sebelum akhirnya putus karena ia memilih kuliah di luar negeri, namanya Raiyan darel.

"Siapa malaikat mu?" suara merdu itu terdengar lembut di indera pendengaran ku, suara yang mampu menenangkan jiwa itu membuat ku kembali tersadar dari lamunan ku.

Aku rasa hari ini aku terlalu banyak melamun, saat ku balikan badan ku kearah suara merdu yang dengan tidak sopan telah menghentikan lamunan ku, Jantung ku kembali berulah, karena ulahnya itu hampir saja aku terhempas ke dasar bumi membawa serta lamunan ku.

Tetapi tangan halusnya dengan cepat menggenggam erat lengan ku, membuat ku mau tak mau harus menatapnya, tak ada ingatan yang kembali karena kejadian ini tetapi aku merasa dejavu.

Bulan POV

"Endru kenapa sih aku harus jadi wakil mu?, bukankan sudah banyak panitia yang terlibat?"

Endru menatap mata ku lekat dengan kedua tangannya mengapit pipi ku mengelusnya penuh kasih dengan ibu jarinya.

"Gina, kamukan tahu sendiri saat menjadi ketua aku akan sangat sibuk mengurus acara ospek dan itu akan membuat waktuku untuk melihat mu berkurang, aku tidak mau hal itu terjadi".

BULAN & MATAHARI (gxg) {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang