"Morning" Ken tersenyum padaku lalu mencium bibirku sekilas.
"Morning too" Aku yakin pipiku bersemu merah sekarang.
"Apa itu... sakit? Kalau sakit, biar aku gendong kamu ke kamar mandi"
Bluuussh. Pipiku memerah lagi, duh ucapan Ken yang frontal membuatku teringat kejadian semalam. Seperti mimpi rasanya, pagi ini aku sudah sah menjadi istri Ken yang sebenarnya.
"Aku bisa sendiri kok" Aku tersenyum lalu bangkit dari tempat tidur. Baru saja melangkah, aku mengernyit karena sakit yang ku rasakan.
Ken dengan sigap langsung menggendongku ke kamar mandi. Dengan hati-hati dia meletakkan aku di bathup.
"Makanya dibilangin jangan nakal deh" Ujarnya sembari mencubit hidungku.
Aku memanyunkan bibirku. Tidak terima dibilang nakal, padahal semalam dia yang sangat nakal hingga membuat aku seperti ini. Ups pikiranku mulai terkontaminasi lagi.
Ken mengacak pelan rambutku lalu meninggalkanku di kamar mandi. Syukurlah, karena kalau Ken tetap disini, aku tidak yakin bisa mandi dengan tenang.
Setelah setengah jam berendam, aku membilas bersih badanku. Rasanya benar-benar segar, air hangat ini berhasil menghilangkan pegal di badanku.
Aku keluar dari kamar mandi setelah memakai dress motif bunga-bunga berwarna pink. Sesuai dengan hatiku yang berbunga-bunga. Ternyata perjodohan ini tidak buruk. Sikap Ken yang lembut membuat aku semakin yakin dengan pernikahan ini.
"Sayang, hari ini kita langsung balik ke rumah ya. Mama udah siapin tiket honeymoon buat kita. Nanti malam kita berangkat."
"Kita mau kemana Ken?"
"Kita bakal ke Jepang. Mama ingin kita mengunjungi Sobo* di Kyoto. Sobo ingin melihat cucu menantunya. Dia sudah terlalu tua jadi tidak bisa bepergian jauh"
Aku pun mengangguk dan bersiap untuk pulang.
***
Kami tiba di rumah, awalnya aku pikir kami akan ke rumah mama tapi ternyata Ken membawaku langsung pulang ke rumah baru kami. Ada banyak yang harus disiapkan untuk honeymoon, katanya. Nanti ketika mau ke bandara kami akan singgah ke rumah mama dan daddy untuk berpamitan.
Begitu sampai di rumah, Ken langsung tidur. Sedangkan aku ke dapur untuk membuat makan siang. Kami tadi sempat sarapan di hotel dan Ken cuma makan sedikit karena dia tidak menyukai western food yang disediakan hotel.
Ketika Ken bangun nanti, dia pasti akan kelaparan. Dan sebagai istri yang baik aku akan membuatkan makanan kesukaan nya.
Aku masih sibuk berkutat dengan peralatan di dapur ketika sepasang tangan melingkar di pinggangku membuatku terkejut. Aku menoleh dan mendapati muka bantal Ken yang baru bangun tidur.
"Kamu cuci muka dulu, ini sebentar lagi selesai." Aku terkekeh melihat wajahnya yang menggemaskan itu.
"Sebentaaaar aja." Ken makin mengeratkan pelukannya, mencium puncak kepalaku dan kemudian berjalan kembali ke lantai atas.
***
"Kopernya udah semua?" Tanyaku pada Ken yang sedang menutup bagasi mobil.
"Udah, yuk buruan. Nanti kita ketinggalan pesawat. Kan mesti pamit dulu sama daddy dan mama."
Aku pun masuk ke dalam mobil, duduk disamping Ken. Kali ini Ken menggunakan supir karna dia tidak mau meninggalkan mobil di Bandara.
Sepanjang perjalanan Ken terus mengenggam tanganku. Aku pun bersandar di dada nya yang nyaman.
"Kamu capek ya?" Tanya nya padaku
"Enggak, aku cuma sedikit ngantuk soalnya kita pergi malam banget"
"Nanti kamu bisa tidur selama di pesawat" balasnya sembari mengeratkan pelukan.
***
Mama langsung memeluk aku begitu kami tiba dirumahnya. Aku pun balas memeluk mama. Senangnya aku mempunyai mertua yang sayang kepadaku dan kerinduanku akan sosok ibu sedikit terobati.
"Mama udah telepon daddy kamu tadi. Katanya dia mau nyusul kesini aja. Takut kalian telat ke bandara. Kamu pasti ditahan di kamar terus ya sama anak mama yang nakal ini" Mama mengerling ke arahku.
Pipiku bersemu merah lagi, setiap kali pembahasan tentang ini bikin aku jadi malu. Apalagi mama terus menggoda kami dan meminta cucu yang banyak.
"Hai princess nya daddy"
"Daddyyyyy" Aku berteriak dan langsung menubruk daddy. Betapa aku merindukan daddy ku ini.
"Duh anak daddy, jangan teriak dong. Malu sama suami dan mertua kamu."
Aku mengigit bibir bawahku dan membentuk tanda peace dengan jariku. Mama menggeleng lalu tertawa melihatku.
"Ayo kalian harus cepat, nanti ketinggalan pesawat. Jangan lupa bikin cucu yang banyak buat daddy ya." Daddy mengacak rambutku.
"Sampaikan salam mama buat sobo ya, Ken"
Kami pun pamit dan segera menuju bandara.
***
Kami tiba di Bandara Narita pukul 9 waktu setempat. Dari Narita kami meneruskan perjalanan ke pusat kota Tokyo. Dari Tokyo kami akan naik Shinkansen ke Kyoto.
Semoga ini akan menjadi honeymoon yang indah, yang akan memperkuat pernikahan kami.
***
Hai maaf udah lama ga update, skripsi benar-benar menyita pikiran hehehe ✌
Votment nya jangan lupa ya
*Sobo : nenek ( panggilan untuk keluarga sendiri)
KAMU SEDANG MEMBACA
Im not the only one
RomanceYou'll know if you read this story ;) Cover: @wallpaper_here