Judul part ini aku ganti. Isi nya tetap sama.
****
Sudah satu bulan aku menikah dengan Ken. Makin hari, Ken makin menunjukkan sikap lembutnya. Dari awal menikah, Ken tidak pernah berubah. Dia begitu perhatian dan pengertian.
Hari ini seperti biasanya aku akan mengantarkan makan siang ke kantor Ken. Ini juga salah satu usahaku untuk menjadi istri yang baik dan perhatian.
Ku masukkan chicken katsu ke dalam wadahnya dan mengambil beberapa sendok nasi. Aku juga membuat salad untuk Ken. Ken sangat suka makan sayur.
Aku kembali ke kamar. Sekarang saatnya aku mandi dan bersiap-siap. Aku harus tampil cantik untuk memanjakan mata suamiku agar dia tidak lirik sana-sini.
****
Hari ini aku diantar oleh Pak Asep, supir kepercayaan Ken. Rasanya malas membawa kendaraan di jam makan siang seperti ini. Macet dimana-mana. Jadi lebih baik aku duduk dengan tenang. Daripada sampai di kantor Ken nanti aku malah bete karena terjebak macet.
Aku langsung menuju lift yang akan membawaku ke ruangan Ken. Pegawai disini sudah mengetahui kalau aku adalah istri Ken. Ya, selama sebulan ini aku terus datang ketika jam makan siang, kecuali kalau Ken harus meeting dengan klien diluar.
Sekretaris Ken tersenyum kepadaku.
"Selamat siang, bu. Sudah ditunggu Pak Ken di dalam"
"Siang, Arda. Dan sudah berapa kali aku bilang jangan panggil aku ibu. Aku merasa sangat tua"
"Ah baiklah, maaf mba Kei" ujar Arda sembari tersenyum.
Arda sudah lama menjadi sekretaris Ken. Ken tidak nyaman jika sekretarisnya wanita. Terlalu sering menggoda, katanya. Jadi, dia memilih Arda untuk menjadi sekretarisnya. Arda ini sepupu jauhnya Ken yang pindah ke Indonesia setelah lulus kuliah.
Ken tersenyum ketika aku membuka pintu.
"Kemarilah sayang. Aku sudah lapar"
Aku terkekeh melihat Ken yang memasang wajah memelas.
"Makan disana atau di meja kamu?" Aku menunjuk ke arah sofa santai tempat kami biasa duduk bersama setelah makan.
"Di mejaku saja sayang. Aku sudah sangat lapar"
"Baiklah, suamiku"
Aku menyusun makanan yang ku bawa agar Ken bisa memilih mana yang ingin dia makan. Aku membawa dua porsi makanan. Kami makan dalam diam. Sepertinya Ken memang sangat lapar.
"Terima kasih untuk makan siangnya, sayang" Ken berjalan kearahku kemudian memeluk dan mencium pipiku. Inilah yang aku suka dari Ken. Dia selalu bersikap manis. Dia menghargai apapun yang ku lakukan.
"Permisi pak, ada tamu yang mau ketemu. Tapi belum buat janji." Arda masuk setelah mengetuk pintu terlebih dahulu.
Ken mengernyit. "Siapa yang mengangguku di jam makan siang seperti ini? Apa dia tidak tau kalau aku sedang bersama istriku"
Aku menggeleng lalu mencubit pinggang Ken. Bagaimana kalau itu klien penting.
"Sudahlah Ken, kamu temui saja dulu. Mungkin klien penting. Aku pulang dulu, ada janji mau temenin mama belanja"
"Baiklah, sayang. Kamu hati-hati ya. Salam sama mama."
Aku mengangguk lalu mencium Ken. Ketika aku hendak keluar, aku sempat mendengar Ken bertanya siapa yang datang. Entah perasaanku saja atau memang Ken seperti terkejut mendengar nama tamu nya. Mungkin memang klien penting sehingga Ken terkejut begitu.
Ketika keluar dari ruangan, aku berpapasan dengan seorang wanita yang cantik. Dia terlihat smart dan elegant. Dia tersenyum kepadaku, dan aku pun membalas senyumnya.
****
Hayoooo siapa ya kira-kira tuh tamu nya ken?
Votment jangan lupa ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Im not the only one
RomanceYou'll know if you read this story ;) Cover: @wallpaper_here