Pendekatan

8.1K 359 0
                                    

Daddy dan mama Ken sibuk membahas tentang rencana pernikahan kami sementara aku dan Ken disuruh jalan berdua di taman. Katanya sih biar saling pendekatan sebelum menikah. Jadi disinilah aku dan Ken, duduk berdua di bangku taman yang menghadap ke air mancur.

"Hmmm Kei" lamunanku buyar karna mendengar suara Ken

"Iya?" Jawabku seraya memiringkan kepala menghadapnya

"Aku ingin jujur. Alasanku menerima perjodohan ini demi kebahagiaan mama. Apapun yang bisa membuat mama bahagia akan ku lakukan. Mungkin memang belum ada cinta diantara kita. Aku tidak terlalu mengenal hidupmu dan begitupun kamu tidak mengenal hidupku. Jadi, bisakah kita belajar bersama demi pernikahan ini? Demi kebahagiaan orangtua kita. Bisakah kita menjalankan ini dengan normal? Aku tau mungkin kita akan canggung nanti, tapi lama kelamaan pasti bisa terbiasakan?" Ken menoleh kearahku seraya tersenyum.

"Tentu. Aku juga menerima ini demi kebahagiaan orangtuaku. Dan aku sudah berjanji akan menjaga pernikahan ini walaupun tidak didasarkan oleh cinta. Tapi semoga suatu saat nanti cinta datang menyapa kita."

Aku tersenyum. Sepertinya Ken lelaki yang baik dan dewasa. Semoga dia bisa menjadi kepala keluarga yang baik. Dan semoga pernikahan kami bisa berjalan normal dan penuh cinta nantinya.

Kami menghabiskan waktu dengan saling bercerita tentang diri masing-masing. Mencoba saling mengenal calon teman hidup nantinya. Aku jadi lumayan tau tentang Ken.

****

Sesuai keputusan Daddy dan mama, pernikahan diadakan 3 bulan dari sekarang. Mama menawarkan dirinya untuk mengurusi segala keperluan untuk pernikahan. Aku dan Ken hanya disuruh lebih sering bersama agar makin saling mengenal. Sedangkan daddy lumayan sibuk dengan urusan kantor jadi hanya bisa membantu menyiapkan hal-hal kecil.

Untuk urusan catering, gedung, konsep pernikahan, dan undangan menjadi urusan mama dibantu dengan keluarga Ken yang lain. Untuk urusan gaun pengantin dan cincin pernikahan menjadi urusan aku dan Ken.

Daddy dan mommy anak tunggal. Tidak ada keluarga besar dari pihakku. Hanya ada aku dan daddy yang tinggal disini.

Sebenarnya aku resah kalau harus tinggal terpisah dengan daddy. Aku tidak tega membiarkan daddy tinggal sendiri di rumah ini. Begitupun Ken yang tidak tega meninggalkan mama sendirian dirumah. Untunglah ada yang berniat menjual rumah disekitar sini. Jadi setelah menikah nanti kami akan tinggal di rumah yang terletak tidak jauh dari rumah daddy dan mama.

Akhir-akhir ini aku dan Ken makin sering bersama. Ken selalu datang tiap pagi kerumahku. Dan kami akan sarapan bersama daddy. Lalu setelah itu Ken akan mengajakku jalan-jalan. Sebenarnya aku tidak enak dengan mama karena kami bersantai-santai sedangkan mama sibuk menyiapkan semuanya. Tapi kata mama lebih penting kami saling pendekatan daripada bantuin mengurus persiapan pernikahan karena mama tidak pernah merasa kerepotan mempersiapkan semuanya.

Mama sangat bahagia karena akhirnya anak semata wayangnya akan menikah. Mama bilang sudah tidak sabar ingin mengendong cucu. Aku hanya bisa tersenyum mendengarnya. Semoga doa mama dikabulkan Allah.
***

Haiii aku update lagi hehehe. Maaf ya kalo lama updatenya, aku lagi pusing sama skripsweet nih dosen pembimbingnya super sibuk jadi susah ditemuin

Aku kalo nulis cerita ga punya draft. Ada ide & waktu langsung nulis trus di post. Jadi maaf ya kalo lama, pendek atau kurang memuaskan hehe ✌

Semoga ga bosen ya nunggu update cerita ini. Makasih udah setia sama cerita ini. Makasih udah ngasih votment. Kiss kiss

Pku, 3 Juni 2015

Im not the only oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang