Chapter 7

1.8K 72 2
                                    

"Eh, ada si cabe tukang tikung!" Sapa Alicia diikuti dengan tawanya.

"Maksud lo Amanda?" Sela Mellissa.

"Yaelah, Mel, lo itu bego atau tolol sih? Pake nanya lagi, ya lo pikir aja sendiri!" Cibir Karenn.

"Makanya, Mel, otak tuh dipake! Jangan cuma dijadiin pajangan doang di dengkul lo!" Sahut Abby.

"Lagian gue juga gak terima, ya, sahabat gue lo ejekin tolol! Yang tolol tuh lo!" Sindir Ben.

"GOOD MORNING MY HONEY BUNNY LOVELY SWEETY BENNNN!!!" teriak Sheila histeris.

Seisi kelas 11.2 sudah paham betul, bahkan terbiasa dengan suara Sheila yang seperti toa itu.

"Diem lo! Gue bukan honey bunny lo dan gue gak suka lo panggil gue kayak gitu," ucap Ben tegas.

"Haha, denger sendiri kan? Ben-nya aja nggak mau sama badut ancol kayak lo," Timpal Amanda.

"Makanya, jadi orang tuh jangan kepedean banget!" Kata Jacelyn.

"Eh, cabe! Gak usah ikut campur urusan gue lah! Ini masalah gue sama pacar gue tau!" Omel Sheila.

"Pacar?! Yakin? Hahahahahaha," Kata Mellissa dan Jacelyn bersamaan diikuti dengan gelak tawa mereka.

"Iiihh diem deh lo cabe!"

"La, Lice, Renn, kayaknya apa yang kemaren lo bertiga bilang bener banget deh! Si cabe tukang tikung itu emang nyolot dan keterlaluan banget," ejek Abby.

"Ya suka-suka guelah!" Sela Mellissa.

"Masalahnya sama lo apa sih, By? Kayaknya kita juga gak pernah nyari masalah sama kalian kecuali kalian yang duluan nyari masalah sama kita" kata Amanda.

"Elo yang cari masalah duluan ya! Lo berani-beraninya ngerebut Ben! Lo udah nikung gue!" Bentak Sheila emosi.

"Udahlah tukang tikung mah ngaku aja keles, gak usah malu-malu!" Sindir Karenn.

"Maling ngaku penjara penuh woy, haha," ejek Alicia.

"Yaudahlah, kalo kalian emang gak mau damai sama gue, bhay!" Sahut Manda seraya pergi dari TKP.

Ben, Mellissa, dan Jacelyn segera mengikutinya hingga ke kelas dan menaruh tas di kursi masing-masing.

"Iiiihh.., lagian siapa juga sih yang mau damai sama lo?" ejek Alicia, Abby, Karenn, dan Sheila dengan geram.

Pelajaran pertama hari ini matematika oleh Miss Shanny yang killer itu.

"Oke! Hari ini ujian mendadak!" Kata Miss Shanny.

Seisi kelas menjadi kaget. Pasalnya, Miss Shanny tidak memberitahu sedikitpun kalau ujian mendadak akan dilakukan. Yaa, namanya juga ujian mendadak kan.

"Aduhh, gimana nihh?! Gue gak belajar sama sekali!" Kata Jacelyn.

"Gak apa-apalah, kerjain aja semampu lo, semaksimal mungkin, Jace!" Hibur Ben.

"Iya, makasih yaa,"

Ujian pun dilaksanakan. Ternyata, soalnya tak sesulit yang mereka pikirkan.
Mellissa dapat mengerjakan soalnya dengan mudah, namun sedikit bingung. Ia melirik Sheila, Alicia, dan Karenn dengan tatapan tajam. Mereka nampaknya sudah selesai mengerjakan ujian.

"Oke, 15 menit lagi dikumpul!" Ucap Miss Shanny.

Beberapa siswa terlihat panik dan cepat-cepat mengerjakan ujian mereka.

"Oke, silahkan dikumpul!" Perintah Miss Shanny, selang 15 menit kemudian.

Para siswa segera mengumpulkan ujian masing-masing di meja Miss Shanny.

"Gimana? Bisa nggak?" Tanya Amanda kepada teman-temannya.

"Lumayan kok," jawab Mellissa.

"Susah wey, apalagi yang nomor 8 sama 10 tuh!" Ucap Ben.

"Gue gak bisa yang nomor 6,7,8,9,10! Susah banget!" Seru Jacelyn.

Pelajaran pun dilanjutkan oleh Miss Shanny. Ia terus saja menjelaskan, hingga beberapa murid seperti Jacelyn, Mellissa, Alicia, Karenn, Sheila, amanda, Ben dan lain-lain mengantuk.

Kringggg.....

Akhirnya bel pergantian jam berbunyi. Semua murid merasa segar kembali, karena yang mengajar setelah ini adalah Miss Rissa, guru kimia yang baik hati.

"Ini kelas berapa ya?" Tanya Miss Rissa.

"11.2 IPA, Miss" jawab sekelas.

"Berarti ini jadwal saya mengajar di kelas ini!" Ucap Miss Rissa.

Semua murid langsung tertawa. Miss Rissa yang nampaknya berumur 35 tahun itu ternyata sedikit pelupa.

"Baik, kita lanjutkan pelajaran kita hari ini. Udah sampai dimana ya?"

"Bab 4, Miss," jawab Windy.

"Oke, saya minta kalian berkelompok, 6 orang ya!" Perintah Miss Rissa.

"Ben, Man, Mel, kita bareng yuk!" Ajak Jacelyn.

"Iya, 2 orang lagi? Kenny sama Pete aja kali ya?" Usul Ben.

"Wihh, boleh kalo mereka mau," kata Amanda.

Mereka berenam, Amanda, Mellissa, Jacelyn, Ben, Kenny, dan Pete pun sekelompok bersama.

Miss Rissa berkata, "Anak-anak, saya akan memberi kalian tugas untuk meneliti dan mengobservasi tentang bagian-bagian tubuh ikan lele. Kalian diminta untuk membelah perut lele dan mencatat hasilnya bersama kelompok masing-masing,"

"Apa? Belah lele?!" Pekik Amanda panik.

"Iya, seru banget ya!" Kata Jacelyn.

"Eww.. Nggak banget deh. Kasian ikannya tauu," kata Amanda.

Mereka sekelompok pun segera melaksanakan tugas dari Miss Rissa.
Pertama-tama, Ben dan Amanda yang membelah tubuh ikan tersebut. Lalu, Jacelyn dan Pete yang mengobservasi bagian-bagian tubuh ikan tersebut, dan terakhir, Kenny dan Mellissa yang mencatat hasilnya.

"Man, ayo kita segera belah lelenya!" Ajak Ben dengan antusias.

"Ii..iya deh"

Ben dan Amanda pun segera mempersiapkan pisau yang akan mereka gunakan untuk membelah lele.
Ketika mereka sedang mempersiapkan diri untuk membelah lele, tiba-tiba .....

***
Gimana guys ceritanya? Cocokan Ben-Amanda atau Ben-Mellissa? Saran dong buat gue hehehehehw...
Vote dan comment terus ya biar gue makin semangat lanjutinnya.
Stay tune buat chapter2 berikutnya!
Makasih! :*

My FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang