Penyesalan selalu datang terlambat.
Yaa, kata-kata tersebut memang benar adanya. Bagi Amanda, kata-kata itu memang sangat tepat menusuk hatinya. Ingin sekali ia memutar waktu untuk sekedar memperbaiki kesalahannya di masa lalu. Bahkan, ia rela mengorbankan nyawanya sekalipun untuk menggantikan Mellissa. Namun apa dayanya Amanda? Ia hanya bisa meratapi kesalahannya yang membuatnya kehilangan orang yang paling menyayanginya, sahabatnya sendiri.
Jangan pernah sia-siakan orang yang tulus sayang sama lo. Karena kapan aja mereka bisa pergi, dan nggak lagi ada di sisi lo.
-Amanda McTranner-***
Akhirnya selesai juga epilognya :3Gue seneng sekaligus sedih udh bisa namatin cerita ini secara resmi. Senengnya, karya gue ini akhirnya selesai & ternyata lmyn jg yg baca :v. Dan sedihnya, karena gak bs lagi ketemu sama Amanda, Ben, Jacelyn, dan Mellissa. Hehehe...
Btw, gue sama sekali nggak berpikiran untuk membuat sequel cerita ini. Alasannya? Karena sepertinya cerita ini udh gak bisa dibuat kelanjutannya. Soalnya, salah satu tokoh utama udh meninggal jdnya gue harus masukin tokoh baru lagi. Dan lebih baik gue melanjutkan cerita gue yg udh gue publish, Different dan juga Unbelievable. Hehehe *tuhkan promosi lagi :v*Jadi, jgn lupa baca cerita gue yg Unbelievable sm Different yaaa :3 Gue tunggu dicerita sanaa :* :* Babayyyy
KAMU SEDANG MEMBACA
My Feelings
Short StoryPerasaanku. Kisah ketika perasaan cinta menghancurkan hubungan persahabatan. Peak: #275 in ShortStory