Part 4 - meet him

388 34 0
                                    


Sinar matahari menerobos dinding kaca kamarku membuat aku harus mengerjapkan mata berkali-kali. Pagi ini aku akan menempati janji untuk datang ke panti kanker anak.

Dengan langkah gontai aku mulai berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Karena acara ini bisa dibilang penting, aku memilih pakaian yang lebih formal.

Aku memadukan mini dress selutut kepunyaanku yang berwarna peach dengan blazer putih tulang. aku memakai flat shoes berwarna senada. Tak lupa aku menyisir rambut hitam lurusku yang dibiarkan terurai indah.

aku tak memakai make up, hanya bedak dan sedikit lipglost berwarna pink cery.

**

" selamat pagi semua.." aku membuka pintu panti dan langsung mendapat pelukan dari beberapa anak di panti ini. Mereka langsung menyerbu dengan memelukku.

" haii, semua. Apa kabar kalian? Kuharap kalian baik-baik saja" sapaku ceria.
mereka langsung melepaskan pelukan mereka pada tubuhku.

"tidak pernah sebaik ini kak Dy. Kau tau? Aku sangat,sangat merindukanmu" jawab Angela-salah satu anak penderita leukimia memelukku kembali.
Tak lupa dengan senyum sumringah di wajahnya.

Aku menyamakan tinggi badanku dengannya dengan berjongkok dan membalas pelukannya" i miss you more beauty" ia lalu mempererat pelukannya padaku

" kami juga ingin mendapatkan pelukanmu princess Dy" aku tersenyum dan melepaskan pelukanku pada Angela dan menghadap kearah anak-anak yang lain. Mereka menatapku dengan senyum. Aku langsung melebarkan tangan menandakan aku siap memeluk mereka. Tanpa aba-aba mereka langsung berlari dan menyambah tubuh kecilku.

Aku sangat senang berada disekitar mereka , mereka yang selalu menjadi alasanku untuk tersenyum. Mereka yang menyadarkanku untuk selalu kuat melawan kerasnya hidup. Dan mereka yang selalu membuatku teringat akan adik keciku.

" ehmm, anak-anak. Boleh aku pinjam princess kalian?" Mrs. Morgan berdeham. ia menatapku teduh. Sebuah kebahagian terpampang jelas di wajahnya yang sudah menua.

Aku tersenyum dan berdiri mengekori dirinya yang sudah melangkah menjauh.
Ternyata ia membawaku ke halaman belakang panti ini. Aku membulaykan mata dan ternaganga melihat pemandangan aneh ini.

Sebuah panggung kecil sudah tertata sedemikian rupa membuat halaman ini terlihat seperti akan kedatangan tamu penting

" wow, memang acaranya akan semeriah apa?" Mrs. Morgan terkekeh kecil melihatku yang pasti sangat idiot ini.

" sudah kubilang akan ada artis terkenal. Dan aku meminta batuanmu untuk memandu acara ini nanti " ia menoleh padaku dengan senyuman permohonan.

" baiklah mrs. Aku harap aku tidak memalukan" kami berdua terkekeh

"oh ya, nanti juga akan ada beberapa wartawan yang meliput". Ia mengatakannya dengan sangat santai, Berbeda denganku. Seketika tubuhku menegang dan mataku membulat seakan mau keluar dari tempatnya. Aku berdecak melihat pakaian yang aku kenakan

"kau terlihat cantik dengan apapun yang kau kenakan Dy, kau bahkan hari ini tampak sempurna." Mrs. Morgan menangkup kedua pundakku. Aku pun mengangkat wajahku dan mendapati didrinya yang tengah tersenyum penuh arti kepadaku. Aku membalas senyumannya dan langsung memeluknya erat, ia membalas pelukanku dan mengelus puncak kepalaku

" terimakasih" gumamku dan ia hanya membalas dengan dehaman

****

Author pov

Siang ini kelima anggota One Direction beserta beberapa bodyguard dan orang dari management mereka telah sampai di sebuah panti kanker kecil di pusat kota London. Para bodyguard tengah sibuk menurunkan barang yang akan mereka sumbangkan

" aku sudah tidak sabar untuk melihat mereka. Pasti akan sangat menyenangkan" ucap Niall dengan mulut penuh dengan makanan. Ia terlalu terbiasa membawa banyak makanan kemanapun ia pergi.

" kau benar Ni, aku jadi teringat akan adik-adikku" balas louis dengan sebuah cengiran lebar. Ketiga temannya yang lainpun terlihat gembira.

" ayo boys, kalian sudah ditunggu sedari tadi" kata Paul seraya menunjuk dua orang wanita yang tengah berdiri di depan pintu masuk. Dyandra dan Mrs. Morgan memang tengah menunggu kedatangan mereka.

" selamat datang dan terima kasih karena kalian mau memberi bantuan untuk panti kami" ucap Mrs. Morgan dengan senyuman ramah. Yang lain hanya membalas dengan senyuman pula " mari, silahkan masuk. Anak-anak pasti akan sangat senang" kini gliran Dyandra yang berbicara, ia melemparkan senyuman manis dan mengarahkan the boys untuk segera masuk ke dalam.

Zayn menepuk bahu Paul ketika mereka sudah berada di dalam "aku ingin ke toilet sebentar, nanti aku menyusul" Paul hanya menganggukan kepala

***

Dyandra pov

Setelah mengarahkan para tamu menuju halaman belakang aku meminta izin kepada Mrs. Morgan untk pergi kebelakang. Kepalaku terasa berat dan hidungku sudah mulai merah dan terasa gatal.

Hachimm...

Kurasa aku butuh obat flu dan masker.

Aku pun melangkahkan kakiku menuju ruang kerja Ms. Morgan tempat diamana tasku berada. Aku memang selalu membawa obat-obatan kecil terlebih lagi karena semalam aku pulang dengan keadaan basah kuyub.

Setelah selesai dengan kegiatanku,aku melangkahkan kakiku keluar ruangan. Langkahku terhenti ketika tubuh besar seseorang hampir saja menabrakku.
Aku mendongakkan kepala, dan mendapati salah satu dari lima anggota One Direction. Mata nya bertemu dengan mata hazel milikku. Sadar akan hal itu aku menundukkan kepala. Entah kenapa matanya itu menghipnotisku hingga tak berkedip

" maaf" aku bergumam

"tak apa. Kau yang tadi menyambut kami bukan?" ia bertanya, aku memberanikan mengankat kepalaku seraya mengangguk

"zayn,zayn malik" ia menyodorkan tangannya padaku. Aku menerima jabatan tangannya

"aku Dyandra Anastasya Jordan" jawabku seraya tersenyum, pasti ia tidak melihatku karena . well,
Aku memakai masker kau ingat?

Kami melepaskan tautan tangan mesing-masing. "Bisakah kau tunjukkan acaranya diaman Dy?" tanyanya, aku hanya mengangguk seraya mengisyaratkan padanya untuk mengikutiku.

Saat kami berjalan tak ada yang mencoba memulai pembicaraan. Jujur, aku sangat gugup kali ini entah kenapa.
Ah,mungkin hanya karena ia seorang bintang besar

" kenapa kau memakai masker?" tanpa aku sadari ternyata ia sudar sejajar denganku.

Aku menoleh padanya "aku hanya sedikit flu hari ini,well, Aku tak mau mereka tertular hanya karena penyakit bodoh ini" aku tertawa hambar.

" kau terkena flu karena apa?maksudku Kurasa cuaca hari ini cukup cerah" pandangannya kini beralih keatas awan saat kami sudah sampai di halaman belakang.

Aku terkekeh kecil "tadi malam aku terkena cipratan mobil range rover hitam tak tau diri saat sedang menunggu angkutan di halte dekat kampusku. Alhasil aku pulang basah kuyub" tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan kemudian menatapku. Aku pun menatapnya bingung.

Namun, seperdetik kemudian lelaki berambut curly yang kuyakini bernama Harry itu, menepuk pundak Zayn dan kemudian melenggang pergi bersama pria berdarah Pakistan tersebut.

*****

Maaf kalo ceritanya masih boring. Maklumlah author masih pemula. Tapi bakalan diusahain kok biar ceritanya gak kriuk-kriuk alias boring

Jangan lupa vote sama comment ya guyss

Big love from louis

HOLD ON -zayn malik-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang