Dyandra povKelas terakhirku telah selesai sekitar satu jam yang lalu. Karena bosan dan memang udara dikota London siang ini cukup terik, aku memutuskan untuk mengajak Jessy sahabatku untuk sekedar mampir di kafe terdekat.
Dan disinilah kami sekarang . disebuah kafe bergaya vintage dengan ornamen- ornamen kecil bergaya minimalis yang tergantung dengan apik disetiap sudut ruangan. Perpaduan yang cukup menarik menurutku.---
" OH MY GOSH. KAU TIDAK SEDANG BERCANDA KAN DENGAN OMONGANMU ITU DY?" teriaknya yang membuat hampir semua pasang mata didalam sini memandang kearah meja kami. Aku memberikannya tatapan-bisakah kau diam bodoh! Aku tidak ingin dikatai orang gila disini
"upss,sepertinya aku terlalu berlebihan" aku hanya memutar bola mata mendengar ucapannya.
Aku memang sedang memberitahunya tentang apa yang aku alami akhir-akhir ini. Dari mulai bertemu One Direction dipanti dan ditaman, sampai tawaran mereka untuk jadi asisten selama tour.
Aku memang masih menimbang-nimbang tawaran mereka karena takut kuliahku akan keteteran." jadi menurutmu aku harus terima atau tidak jess?" aku menopang wajahku malas "tentu kau harus terima tawaran mereka Dy, kau sangat beruntung. Soal kuliahmu tak usah khawatir, kau bisa mencontek essay dan tugas milikku selama kau pergi" ia menganggukan kepala meyakinkanku
" kau memang harus menerima tawaran itu" sahut seseorang. sontak membuat aku dan Jessy mengalihkan pandangan kepada seseorang yang tepat berada di belakang tempat duduk kami
Ia memakai hodie hitam dan beanie. Dia juga memakai masker dan kacamata hitam yang membuat wajahnya susah untu dikenali
"excuse me?" aku memandangnya bingung. Ia hanya terkekeh kecil dan melepaskan kaca mata hitamnya. Sebuah mata biru yang aku kenali" Niall?"
"hai Dy and haii" ia pun melambaikan tangan dan berjalan kearah meja kami dan duduk disamping Jessy yang berada didepanku. Kulihat Jessy sedari tadi hanya membulatkan mata seraya tak percaya dengan apa yang ada di sampingnya.
" app-a kau benar-benar Niall hh-oran?" tanyanya tak percaya
Niall hanya tersenyum melihat tingkah Jessy yang sudah seperti orang yang habis melihat hantu
"jadi apa kau akan menerima tawaran itu?" tanyanya to the point. aku hanya mengetuk-ngetuk meja mempertimbangkan tawaran itu.
"tak usah khawatir dengan kuliahmu. Bukankah temanmu telah berjanji akan membantu tugas-tugasmu" ucapan Niall seperti mewakili pikiranku,ia dengan mudahnya menaikkan lengannya merangkul Jessy.Oh Tuhan wajah gadis itu memanas seperti kepiting rebus. Aku tertawa melihat tingkahnya ini. Ia tampak menundukkan kepalanya
"oke,oke baiklah aku terima tawaran itu" ia lantas berdiri dan langsung menarik tanganku menuju pintu keluar. Jessy tampak terkejut dan menatap kami berdua bingung. Namun Niall memberikan kode padanya dengan mengangkat ibu jarinya menandakan aku akan baik-baik saja bersamanya
"kita mau kemana Niall?" tanyaku setelah berada didalam mobil range rover hitam miliknya.
Ia memasang savebelt dan menghadapku lalu tersenyum"kita akan ke bashcamp bertemu yang lain"
Aku hanya menganggukkan kepala, ia kemudian mulai menjalankan mobilnya meninggalkan tempat parkir area kafe iniSelama perjalanan aku hanya sibuk dengan ponselku. Jessy menghujaniku dengan beribu pertanyaan karena kepergianku yang tiba-tiba tadi.
" apa kau hanya ingin didalam mobiku ini?" aku terkaget mendengar ucapan Niall yang telah membukakan pintu untukku
Aku menggaruk tengukku yang tidak gatal " oh sudah sampai ya? Maaf aku terlalu sibuk dengan ponselku dan tak tau kalau sudah sampai" aku memberikan cengiran lebar. Ia hanya memutar matanya malasKami berjalan menuju basecamp One Direction beriringan. Di tempat ini banyak sekali pintu, kemudian ia membuka pintu berwarna cokelat yang cukup lebar
"i'm back boys" serunya setelah membuka lebar pintu itu
Pandanganku langsung tertuju pada 4 lelaki yang tengah mengobrol santai di depan televisi yang cukup besar menurutku. Niall menuntunku untuk bergabung dengan mereka
"haii guys" sapaku kepada mereka.
mereka langsung mengalihkan pandangan padaku dan Niall
" haii Dy, nice to meet you again" ucap Liam dengan senyum manis" nice to meet you again Liam" aku pun membalas dengan senyum termanisku
Aku kemudian ikut bergabung dengan mereka. Aku duduk diantara Niall dan Louis,sedangkan Zayn,Liam dan Harry menduduki kursi panjang di depanku." jadi, apa kau menerima tawaran kami waktu itu Dy?" tanya Harry yang disambut anggukan dari keempat temannya.
"ya aku menerima tawaran kalian waktu itu dengan berbagai pertimbangan. Namun Niall meyakinkanku" aku menepuk bahu Niall pelan. Ia lalu tersenyum bangga
"kalau begitu ayo kita keruangan paul" kini Zayn angkat bicara dan menarik tanganku menuju pintu putih yang terletak di pojok ruangan
Zayn mengetuk pintu, lalu mendapat seruan dari dalam ruangan itu
" come in" terdengar suara seorang pria dari dalam. lalu Aku mengalihkan pandangan pada tangan kami yang masih bertautan. Ada desiran aneh seperti sengata listrik saat ia menyentuh kulitku. Lamunanku buyar ketika ia mulai menarikku untuk masuk kedalam ruangan itu" hello, kau Dyandra right?" tanyanya mengulurkan tangannya saat aku sudah mendaratkan bokongku di kursi bersebelahan dengan Zayn tepat didepannya.
aku menerima uluran tangannya "yes, mr..."
" just call me Paul" aku menganggukkan kepala dan tersenyum
" oke kita mulai ke topik awal. Aku sudar mendengar tentangmu dari Louis. Dan soal tawaran untuk menjadi asisten pribadi sementara the boys, apakah kau setuju?"ia bertanya
"ya aku menerima tawaran itu." Jawabku dengan yakin. Ia kemudian tersenyum dan mengulurkan kertas kontrak. Akupun menandatangani kertas itu.
******
Sorry ya kalo feelnya blom dapet:((
Jangan lupa vote sama comment ya guys
All the love
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ON -zayn malik-
FanfictionBerjuang dalam diri untuk menerima segala gejolak dan amarah dalam diam. Mencoba mengelak, namun akhirnya hatinya mengatakan bahwa dirinya memang mencintainya. Karena seseorang pernah mengatakan padanya " jangan salahkan dirimu telah jatuh padanya...