Sorry for typo(s)
Author pov
#flashback
Zayn melihat Dyandra berjalan keluar hotel saat yang lain tengah makan malam. entah karena dorongan apa, Iapun akhirnya mengikuti setiap langkah yang dilalui gadis tersebut . sampai akhirnya gadis itu berhenti disebuah festival makanan sederhana dipinggir jalan. Zayn tak pernah mengalihkan pandangannya pada gadis itu dan selalu menjaga jarak agar tak gadis itu tak menyadarinya. ia memilih duduk dibalik pohon ketika Dyandra mulai menjatuhkan bokongnya disalah satu stand makanan cepat saji. ia terkekeh geli ketika menyadari bahwa gadis itu mengedarkan pandangannya kesekitar dilanjutkan dengan memutar matanya malas dan tampak menghembuskan napasnya menyadari bahwa hanya dirinya yang duduk sendiri diantara pasangan-pasangan yang tengah menikmati makan malamnya.
**
Kini mereka tengah berjalan beriringn menuju hotel, kejadian tadi cukup membuat suasana menjadi canggung ditambah lagi tak ada yang berusaha memulai pembicaraan. Mereka sibuk dengan pikiran yang berkecamuk dalam benak masing-masing.
kring...
kecanggungan diantara mereka terpecahkan ketika terdengar suara panggilan telepon. Dyandra tampak sibuk merogoh tas kecil milikknya untuk mengecek apakah ada panggilan masuk dari handphonnya
"hallo"
ia menoleh kesamping dan mendapati Zaynlah yang tengah mengangkat teleponkukira milikku pikirnya
" hallo Zayn, kau dimana?apa kau bersama Dyandra ?" suara Niall terdengar dari ujung sana
" aku sedang dijalan menuju hotel Ni. Tenanglah aku bersamanya sekarang, kami akan sampai dalam 15 menit"
Kemudian ia mematikan sambungan teleponnya dan meletakkannya kembali ke saku celanannya" dari siapa ?" Dyandra memandang Zayn bingung
" Niall. Dia menanyakan keberadaan kita berdua" Dyandra hanya ber-oh ria mendengar jawaban dari Zayn
Merekapun melanjutkan berjalan menuju hotel dalam diam setelah tertunda beberapa saat tadi
" kenapa kau bisa berada di sana Zayn?" kini akhirnya Dyandra memberanikan diri menanyakan hal yang terus ada dalam pikirannya. rasa penasaran sekaligus heran telah mengalahkan ego dan perasaan canggung yang sedari tadi mentelimuti atmosfer diantara mereka berdua.
" ehh?" mengalihkan pandangan pada Dyandra dan menaikkan satu alisnya
" maksudku, kenapa kau bisa tau aku disana?"
" aku tidak mencarimu. Tadi aku hanya merasa bosan dan memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar. Dan aku tidak sengaja bertemu seorang wanita yang hanya memainkan handphonenya diantara pasangan-pasangan yang tengah berbahagia" jawab Zayn santai. ia tentu saja berbohong mengenai alasannya yang satu ini.
Dyandra hanya bisa menunduk malu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali itu " oh begitu ya"
Zayn tersenyum sambil terus memperhatikan Dyandra yang masih menunduk dari samping. ia ingin sekali mencubit pipi gadis disampingnya ini dengan gemas. Dan mengatakan bahwa ia memang mengikutinya dan mengatakan bahwa ia mengkhawatirkan gadis itu. tapi lagi-lagi ia tersadar dalam batasannya. atasKini mereka sudah berada dalam lift menuju lantai 17, tempat dimana kamar mereka berada.
*
TING
bunyi dentingan menandakan mereka telah sampai di lantai yang mereka tuju.
Pintu lift terbuka dan dengan segera mereka langsung keluar dari dalam sana.
Secara bersamaan Perrie juga keluar dari kamarnya dan melihat kekasihnya bersama perempuan yang notabennya adalah orang yang ia benci. ia napak terkejut dan Dengan segera ia menghampiri dua insan yang kini tengah memperhatikannyaDYANDRA POV
TING
Pintu lift mulai terbuka dengan perlahan, akupun langsung melangkahkan kaki keluar dari dalam sana.
Namun secara bersamaan pula Perrie juga keluar dari kamarnya yang hanya berjarak 4 kamar dari tempat kami--aku dan Zayn berdiri sekarang. ia nampak membulatkan matanya terkejut dan Dengan cepat ia berjalan menghampiri kami dan langsung memeluk tubuh Zayn .tanpa ingin basa-basi Akupun langsung berjalan meninggalkan mereka, dapat kulihat dari ekor mataku Perrie menatapku tajam.
Aku memasukkan kartu kedalam mesin pengecek ID dan pintupun terbuka, akupun masuk dan menemukan bahwa Sophia telah tertidur dengan pulas. Akupun meletakkan tas keciku di nakas dan ikut merebahkan tubuh di samping Sophia. Aku tersenyum kecil mengingat kejadian tak terduga seperti tadi. Bagaimana tatapan dan sentuhannya ketika menarikku untuk mengikuti setiap gerakan yang dibimbingnya. Dan bagaimana pula ia datang dengan tiba-tiba?
Aku mencubit kecil lenganku, dan terasa sakit . ternyata ini bukan mimpiSinar matahari yang menerobos jendela membuatku mengerjapkan mata berali-kali.
hari sudah pagi rupannya
Dengan segera aku bangun bangun dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelas sekitar 15 menit aku keluar dan langsung mengganti pakaianku dengan jeans sebagai bawahan dan atasan crop tee tak lupa dengan converse putihku. Akupun membiarkan rambutku yang masih cukup basah terurai.
Kulirik Sophia yang masih tertidur pulas, aku pun berniat membangunkannya dengan sedikit menggoyangkan tubuhnya " wake up sleephead "Iapun menggerang kecil dan mulai mengucek matanya perlahan " kau bangun pagi sekali Dy"
" bangun pagi itu baik untuk kesehatan dan tubuhmu" ucapku seraya memasukkan handphone dan mengambil cardiganku
"kau mau kemana Dy?" tanyanya sambil menguap kecil
" aku harus pergi menemui promotor hari ini dan harus mengecek perlengkapan untuk show nanti malam" akupun mulai melangkah menuju pintu
" aku pergi dulu ya" seraya melambaikan tangan
" jangan lupa sarapan" seru Sophia seraya membalas lambaian tanganku, aku hanya mengangguk meng-iyakan
*********
Hi..hii...hii guys
Sebenernya aku masih down banget lho sama breaknya the boys:((Author sedih banget dan gk bisa apa2 selain nangis:'(
18 bulan itu bukan waktu yang singkat dan gk tau hrs gmn lagi selama itu.5+ vomment buat next chapter?

KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ON -zayn malik-
Fiksi PenggemarBerjuang dalam diri untuk menerima segala gejolak dan amarah dalam diam. Mencoba mengelak, namun akhirnya hatinya mengatakan bahwa dirinya memang mencintainya. Karena seseorang pernah mengatakan padanya " jangan salahkan dirimu telah jatuh padanya...