Sorry for typo(s)Dyandra pov
Konser sudah
berlangsung sekitar satu jam. Seperti biasanya , aku dan kru-kru yang lain hanya melihat kehebatan lima lelaki itu dari backstage. Teriakan-teriakan para Directioner terus saja menggema di seluruh stadium, hal ini memang sudah tidak dapat dipungkiri lagi mengingat mereka memiliki berjuta-juta penggemar diseluruh dunia. Suara bising yang ditimbulkannyapun membuatku harus mengenakan pelindung telinga berbentuk seperti earphone agar gendang telingaku tetap aman.Aku tersetak oleh sebuah tarikan dilengan kiriku. Sontak aku berbalik dan mendapati Perrie yang tengah berdiri dibelakangku dengan tatapan penuh amarahnya. ia mencengkram lenganku dengan kuku-kuku panjangnya dan membawaku keluar. Sama seperti kejadian beberapa hari lalu, namun kali ini ia membawaku ke pakiran yang terletak di luar stadium. aku berisaha keras untuk menghentikannya dan melawan. Namun ternyata iya lebih kuat dari yang aku kira
"lepaskan Perrie!" Aku meringis kesakitan, namun ia tak menghiraukannya dan malah mendorong tubuhku hingga aku terjatuh dan detik selankutnya aku merasan perih yang menjalar di sekujur lengan kiriku akibat bergesekan langsung dengan aspal
"aw,," aku meringis kesakitan namun ia justru tertawa dengan sarkatik
" apa sebenarnya maumu Perrie !" aku sedikit menaikkan suaraku
" well,well kau sudah berani membentakku ternyata" ia berjalan mendekatiku lalu menarik rambutku dengan satu tangannya
" sudah kubilang padamu jangan pernah dekati Zayn, namun kau malah berani-beraninya pergi berdua dengannya. DIA ITU MILIKKU JALANG DAN KAU TAKAKAN BISA MENDAPATKANNYA!" kali ini ia menyentak rambutku dengan keras yang membuatku kembali meringis kesakitan
"aku hanya tidak sengaja bertemu dengannya" suaraku mulai bergetar,Tuhan tolong kuatkan aku
" di kota yang seluas ini dan kau bilang kau tidak sengaja bertemu dengannya?KAU JALANG MURAHAN!" dia kemudian berjalan pergi meninggalkan ku sendiri
Aku seperti tertancap pisau mendengar ucapannya. Entah setan apa yang telah merasuki pikirannya hingga berani berbuat seperti ini padaku. Aku bukan jalang seperti apa yang ia pikirkan. Aku bukan jalang
Aku menarik rambutku frustasi, rasa sakit akibat jambakannya tadi semakin menjadi-jadi. Pening dikepalaku sudah tidak dapat tertahankan. Dan kini Tidak ada yang bisa aku lakukan kecuali memeluk lututku dan menenggelamkan kepalaku diantaranya. Membiarkan air mata yang sedari tadi terbendung memberontak keluar. Tidak peduli dengan penampilanku yang berantakan ataupun orang-orang yang bisa saja melihatku
Tangisanku kembali pecah setiap mengingat setiap kejadian yang telah terjadi belakangan ini. Batinku terus berseru agar aku bisa melawan semua ini seorang diri. Namun aku juga tidak bisa terus- menerus membohongi diri dengan pernyataan aku tidak membutuhkan orang lain . Nyatanya aku butuh seseorang. Aku butuh seseorang yang siap memelukku saat aku melewati masa-masa tersulitku seperti ini. Aku butuh sebuah tangan yang siap menggenggamku erat. Tapi aku bisa apa? Aku hanyalah seseorang yang tak sengaja tersesat di dalam kahidupan yang tak pernah aku kenal sebelumnya. ini begitu sulit bagiku
Entah sudah berapa lama aku menangis hingga aku mulai merasakan mataku memberat dan sakit. Kulirik lenganku yang ternyata berdarah dan meninggalkan rasa perih yang amat sangat. Akupun berdiri dengan perlahan dan mulai melangkah memasuki backstage dengan memegangi lenganku yang terluka. Aku mendesah lega menyadari tidak ada satupun orang disini. Mungkin mereka sedang menonton konser dari bawah stage atau apapun itu.
Aku harus memanfaatkan kesempatam ini dengan sebaik-baiknya. Akupun langsung mengambil tempat obat-obatan dan membawanya menuju toilet. Mungkin itu menjadi satu-satunya tempat yang aman bagiku, aku tak ingin ada orang lain yang mengetahui hal ini kecuali Perrie .
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ON -zayn malik-
Fiksi PenggemarBerjuang dalam diri untuk menerima segala gejolak dan amarah dalam diam. Mencoba mengelak, namun akhirnya hatinya mengatakan bahwa dirinya memang mencintainya. Karena seseorang pernah mengatakan padanya " jangan salahkan dirimu telah jatuh padanya...